Sering Jadi Mainan Masa Kecil, Ini 10 Hal Unik dari Kaset Pita

Jika generasi zaman now bisa dengan mudah mengakses lagu-lagu terbaru dengan beberapa kali klik pada ponsel atau komputer, maka generasi zaman old harus rela menyisihkan uang jajan untuk membeli sebuah kaset pita. Selain VCD, kaset pita menjadi salah satu perangkat untuk mendengarkan lagu-lagu kesukaan. Bentuk kaset dan pembungkus sampulnya yang khas menjadi daya tarik tersendiri bagi generasi old mengekspresikan kesukaannya terhadap dunia musik.
Namun, di balik semua kekhasannya, ada beberapa hal unik yang dirasakan remaja pada masa itu dengan kaset pita. Tak melulu menyenangkan sih, namun tetap saja menarik untuk dikenang karena mengandung unsur ‘seru’ yang tidak didapatkan oleh remaja zaman sekarang. Apa saja sih hal-hal unik tapi menarik tersebut?
1. Membaca teks lagu dari cover kaset sambil menghafal

Jika ada lagu-lagu baru dari seorang penyanyi atau sebuah grup band, generasi jaman dulu biasanya akan menghafal lirik dari balik cover kasetnya. Sambil mendengarkan lagunya, mereka biasanya akan menyanyikannya dengan membaca teks lagu yang biasanya tersedia pada beberapa cover kaset. Karena dilakukan berulang-ulang, satu album lagu dari penyanyi yang bersangkutan biasanya akan dihafal luar kepala hanya dalam waktu beberapa hari.
2. Menekan tombol rewind berkali-kali untuk memaju-mundurkan lagu favorit

Tidak seperti remaja zaman now yang tinggal memutar lagu kesukaan hanya dalam satu kali klik, remaja zaman old biasanya akan menekan tombol rewind tape recorder beberapa kali. Karena dalam satu album biasanya ada satu hingga dua lagu favorit, maka mau tidak mau mereka akan berkali-kali menekan-nekan tombol ‘favorit’ tersebut agar lagu kesukaan bisa didengarkan pada saat itu.
3. Pulpen manjadi andalan pemutar kaset pita

Saat merasa risih karena terlalu keseringan menekan tombol rewind yang akan mengakibatkan tape recorder bisa cepat rusak, biasanya remaja jaman dulu akan melakukannya secara manual. Hanya dengan menggunakan pensil atau pulpen yang dimasukkan ke dalam salah satu lubang pemutar kaset, proses pemutaran kaset biasanya akan mudah dilakukan secara cepat. Dengan memutar pensil tersebut, maka otomatis pita dalam kaset akan berputar mengikuti perputaran pensil tersebut.
4. Menunggu momen kaset edisi 'best of the best'

Karena biasanya dalam satu album hanya ada beberapa lagu favorit, generasi jaman dulu biasanya akan mengincar ‘momen’ ketika pihak label mengeluarkan album ‘best of the best’ dari penyanyi yang bersangkutan. Album tersebut biasanya mengeluarkan lagu-lagu favorit yang paling disukai sehingga tidak perlu lagi membeli kaset banyak hanya untuk mendengarkan beberapa lagu kesayangannya saja.
5.Pita kaset yang putus disambung dengan isolasi

Karena pita kaset terbuat dari bahan yang rapuh dan rawan putus karena tersangkut di dalam tape recorder, maka ada saja kemungkinan pita kaset terputus dengan sendiri. Tapi jangan khawatir, pita kaset yang putus bisa diakali dengan menyambungnya dengan isolasi kecil. Meski kaset bisa digunakan kembali, ketika lagu diputar akan ada beberapa detik lirik lagu yang ‘hilang’ yang membuat kenikmatan mendengarkan lagu menjadi berkurang.
6. Membeli kaset kosong untuk merekam lagu di radio

Jangan salah, generasi jaman dulu pun ternyata bisa narsis juga, lho. Tak puas dengan mendengarkan lagu dari penyanyi favorit, biasanya mereka akan merekam suara mereka sendiri saat menyanyikan lagu kesukaan. Tak jarang, satu kaset kosong yang biasanya dibeli berisi seluruh nyanyian hasil merekam dengan iringan lagu sebagai background musiknya. Yang kreatif malah bisa membuat cover sendiri dengan coretan tangannya.
7. Bongkar pasang kaset pita saat pita kusut

Ketika melihat pita kaset yang kusut dan sulit untuk dikeluarkan, jalan terakhir adalah membuka kaset dengan melepaskan baut-baut kecil di beberapa sisinya. Dengan hanya menggunakan obeng kecil, kaset bisa dengan mudah dibuka dan pita yang kusut dan acak-acakan akan dengan mudah dibetulkan. Yang sering menjadi masalah ketika membongkar kaset adalah sering kehilangan baut-baut kecil yang tidak disadari terlempar entah ke mana.
8. Sering tertukar kaset dan bungkus covernya

Bagi yang memiliki koleksi kaset pita, mereka biasanya akan kesulitan memilih kaset favorit karena kaset dan bungkus covernya sering tertukar. Bungkus cover lagu rock tiba-tiba bersatu dengan kaset lagu dangdut. Kaset lagu tarling, entah mengapa berada dibungkus cover lagu pop.
9. Pita kaset yang sudah rusak bisa dijadikan mainan seru

Ketika kaset pita sudah berusia puluhan tahun dan sudah tidak bisa digunakan, anak-anak jaman dulu biasanya akan membongkar kaset tersebut dan memisahkan pitanya untuk dijadikan mainan. Bisa untuk permainan ‘bangkol-bangkolan’ dengan bandul di ujungnya, atau tempatkan pita kaset dari satu pohon ke pohon lain.
Ketika terkena tiupan angin, pita kaset yang direntangkan di atas pohon biasanya akan mengeluarkan suara khas yang membuat girang anak-anak jaman dulu. Biasanya sih, suaranya mirip dengan suara kapal terbang.
10. Belajar semakin bersemangat sambil mendengarkan musik dari kaset

Nah, bagi beberapa orang, mendengarkan lagu kesukaan dari kaset pita bisa membuat semangat belajar semakin meningkat. Karena musik bisa meningkatkan mood dan menyenangkan hati, anak-anak dan remaja yang sedang belajar biasanya akan lebih mudah menerima pelajaran daripada belajar tanpa mendengarkan musik.
Itulah sisi positif ketika mereka rela menyisihkan uang saku untuk membeli kaset pita agar prestasi mereka bisa meningkat di sekolah. Bukankah selalu ada jalan menuju Roma?
Meski pada saat itu harga kaset pita tergolong cukup mahal untuk remaja usia sekolah, namun mereka sama sekali tidak berniat untuk membeli kaset bajakan yang harganya jauh lebih murah.
Selain karena mudah rusak hanya dalam beberapa bulan, perbuatan tersebut sama sekali tidak mencerminkan rasa penghargaan terhadap hak cipta dan hasil karya orang lain. Yuk, hindari barang-barang bajakan!