4 Hal Ironi di Drakor A Killer Paradox, Saling Bertentangan

A Killer Paradox (2024) mendapatkan rating pemirsa 18 , artinya drama ini memang gak layak di lihat penonton di bawah umur. Selain mengandung banyak adegan kekerasan serta sensual, drama yang dibintangi Choi Woo Sik, Son Suk Ku dan Lee Hee Jun ini juga mengambil tema yang cukup sulit dimengerti.
Lee Tang (Choi Woo Sik) mengalami depresi hingga sulit untuk bangkit. Sebuah insiden penyerangan terjadi di gang sempit yang dilewati Lee Tang sepulang kerja mengubah kehidupan pria itu sepenuhnya. Insting bertahan hidup Lee Tang mendapat stimulasi berlebih, hingga ia mengembangkan kemampuan mendeteksi pelaku kriminal. Sayangnya, Lee Tang justru berakhir sebagai pembunuh.
Nasib Lee Tang memang cukup miris, ia menghukum pelaku kriminal dengan kejahatan. Berikut ini beberapa ironi yang muncul di drama A Killer Paradox. Jika kamu perhatikan, pemaparan berikut berpotensi membuat kamu mengernyitkan alis, deh!
1. Depresi di tengah keluarga yang bahagia

Lee Tang hidup di keluarga yang tampak bahagia. Ia tidak kekurangan secara material, orangtuanya rukun, bahkan ia memiliki seorang kakak yang baik hati dan perhatian. Keluarga Lee Tang juga bukan keluarga toxic. Ketika Lee Tang belum menemukan jalan hidup yang benar, mereka memperbolehkan pria itu untuk berproses.
Sayangnya, depresi masih tetap menghampiri Lee Tang. Depresi ini rupanya berasal dari perundungan yang ia terima di masa sekolah. Keluarga Lee Tang tidak menyadari hal tersebut, dan Lee Tang sendiri ternyata belum bisa pulih dari luka akibat perundungan ini. Penyimpangan perilaku yang dialami Lee Tang pun kemungkinan besar berhubungan dengan depresi yang ia alami.
2. Membunuh untuk menegakkan keadilan

Lee Tang dan Roh Bin (Kim Yo Han) melakukan serangkaian pembunuhan untuk menegakkan keadilan. Roh Bin merasa hukum yang berlaku saat ini tidak bisa diandalkan. Sedangkan Lee Tang hanya memanfaatkan kemampuan spesial yang ia miliki sebagai detektor kriminal.
Hal ini sungguh ironi, ya. Namun gak sedikit drama yang mengangkat tema serupa. Rupanya masih ada celah hukum yang membuat pelaku kejahatan sulit teradili, sedangakn pihak yang merasa dirugikan mencari jalan pintas untuk melakukan penghakiman.
3. Dikhianati sosok idola

Sakit hati yang paling dalam adalah ketika pengkhianatan dilakukan oleh sosok idola. Jang Nan Gam (Son Suk Ku) memiliki love-hate relationship dengan sang ayah. Jang Gab Su (Lee Joo Won) kerap berlaku kasar pada anaknya, namun Jang Nan Gam tetap mengidolakan ayahnya.
Berkat didikan keras sang ayah, Jang Nan Gam jadi punya impian untuk menjadi polisi agar tidak diremehkan. Ia melakukan semuanya dengan dedikasi tinggi. Namun sayang, kenyataan pahit ia terima di akhir kehidupan sang idola. Jang Gab Su diketahui merupakan polisi korup yang gak pantas untuk diidolakan.
4. Penjahat besar kalah oleh penyakit umum

Villain utama di drakor A Killer Paradox adalah Song Chon (Lee Hee Jun). Ia melakukan berbagai pembunuhan hanya karena ingin. Namun psikopat ini masih berdalih menggunakan kemampuannya untuk menghakimi orang-orang yang B bersalah, tapi lolos dari jeratan hukum.
Namun siapa sangka, tokoh yang paling menakutkan ini justru berjuang menahan kesakitan akibat diabetes. Ujung-ujung jari tangan Song Chon sudah menghitam akibat penyakit yang lama ia abaikan. Sebagai penjahat, ia memang selalu mengabaikan kesehatan.
Empat hal ironi di atas membuat penonton merasa miris, ya. Namun sisi ironi ini justru jadi daya tarik tersendiri bagi drama A Killer Paradox. Untuk kamu yang tertarik, A Killer Paradox masih tayang di layanan streaming Netflix, lho.