Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Kehilangan Kang Da Wit setelah Mundur sebagai Hakim di Pro Bono

still cut drama Korea Pro Bono
still cut drama Korea Pro Bono (instagram.com/tvn_drama)
Intinya sih...
  • Kehilangan 'istana'-nya, yaitu gedung pengadilan
  • Kehilangan kursi 'raja', yaitu kursi hakim di ruang sidang
  • Kehilangan wewenang untuk memberikan hukuman pada para terdakwa
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dalam penayangan perdana drama Korea Pro Bono, kehidupan Kang Da Wit (Jung Kyoung Ho) berubah hanya dalam satu malam. Dari seorang hakim muda fenomenal yang dipuji publik, ia mendadak menjadi sosok yang dipandang dengan curiga karena dijatuhkan oleh sistem yang ingin ia bersihkan. Keputusan untuk mundur sebelum “kasus suap” yang dialaminya tercium media adalah langkah penuh tekanan, tetapi juga awal dari rasa terpuruk yang menghanyutkannya jauh dari dunia yang ia cintai.

Kehilangan itu tidak hanya soal jabatan tapi juga tentang identitas, martabat, dan seluruh hidup yang ia bangun sejak masa SMA hingga menjadi hakim muda paling bersinar. Berikut tujuh kehilangan terbesar yang dialami Kang Da Wit setelah memilih mundur sebagai hakim dalam drakor Pro Bono.

1. Kehilangan 'istana'-nya, yaitu gedung pengadilan

still cut drama Korea Pro Bono
still cut drama Korea Pro Bono (instagram.com/tvn_drama)

Bagi Kang Da Wit, gedung pengadilan adalah rumah kedua, tempat ia merasa paling hidup dan paling berkuasa. Setiap lorong, ruang sidang, hingga ruang deliberasi adalah bagian dari rutinitas yang membentuk dirinya. Bagi Kang Da Wit, gedung itu seperti istana miliknya yang kini harus ia lepaskan.

2. Kehilangan kursi 'raja', yaitu kursi hakim di ruang sidang

still cut drama Korea Pro Bono
still cut drama Korea Pro Bono (instagram.com/tvn_drama)

Kursi hakim bukan sekadar tempat duduk melainkan sebagai simbol martabat, otoritas, dan amanah bagi Kang Da Wit. Duduk di sana membuat Kang Da Wit memikul tanggung jawab besar, sekaligus memberikan rasa kontrol dalam dunia yang penuh ketidakpastian. Ketika ia tersingkir dari kursi itu, ia merasa seperti raja yang dilengserkan, kehilangan simbol kekuasaannya dalam sekejap oleh permainan yang tak bisa ia lawan.

3. Kehilangan wewenang untuk memberikan hukuman pada para terdakwa

still cut drama Korea Pro Bono
still cut drama Korea Pro Bono (instagram.com/tvn_drama)

Sebagai hakim, Kang Da Wit memiliki hak istimewa untuk menentukan nasib seseorang berdasarkan hukum. Itu bukan kekuasaan yang ia nikmati secara sewenang-wenang, tetapi bentuk keadilan yang ia pegang teguh. Setelah jabatan itu hilang, ia merasa kehilangan salah satu fungsi paling esensial dalam hidupnya yaitu kemampuan legal untuk menegakkan keadilan dan memberi konsekuensi pada pelaku kejahatan. Kini, ia hanya bisa menonton dari pinggir tanpa suara yang berarti.

4. Kehilangan kesempatan jadi hakim agung

still cut drama Korea Pro Bono
still cut drama Korea Pro Bono (instagram.com/tvn_drama)

Jabatannya sebagai hakim muda bersinar membuat Kang Da Wit berada di jalur tercepat menuju posisi hakim agung. Setelah segala usahanya, Kang Da Wit hanya perlu satu langkah lagi untuk mengubah sejarah kariernya. Namun, konspirasi yang menjebaknya membuat semuanya hilang begitu saja. Mimpi yang ia bangun bertahun-tahun runtuh dalam satu malam hingga menjadi luka terdalam yang sulit ia sembuhkan.

5. Kehilangan para bawahannya yang kompeten

still cut drama Korea Pro Bono
still cut drama Korea Pro Bono (instagram.com/tvn_drama)

Sebelum mundur, Kang Da Wit bekerja dengan staf administratif dan panitera yang memahami ritme dan standar kerjanya. Mereka adalah tim solid yang mendukung setiap sidang yang ia pimpin. Saat ia keluar dari pengadilan, ia tidak hanya kehilangan posisi, tetapi juga kehilangan orang-orang yang ia percayai dan yang membantunya menjalankan proses hukum secara efektif.

6. Kehilangan ruang kerja nyaman yang dipenuhi cahaya matahari

still cut drama Korea Pro Bono
still cut drama Korea Pro Bono (instagram.com/tvn_drama)

Ruang kerja Kang Da Wit di gedung pengadilan luas, rapi, dan penuh pencahayaan alami sehingga jadi tempat terbaik untuk menyusun putusan dan berdiskusi. Kontrasnya sangat mencolok ketika ia harus bekerja di ruang bawah tanah Tim Pro Bono Oh & Partners yang pengap, lembap, dan dipenuhi jamur. Perubahan lingkungan ini bukan sekadar fisik, tetapi simbol jatuhnya status sosial dan profesionalnya.

7. Kehilangan wibawa sebagai pejabat yang dihormati banyak pihak

still cut drama Korea Pro Bono
still cut drama Korea Pro Bono (instagram.com/tvn_drama)

Saat menjadi hakim, Kang Da Wit disambut dengan rasa hormat dari jaksa, pengacara, wartawan, dan bahkan masyarakat. Setiap langkahnya membawa bobot martabat. Setelah “kasus suap” yang menjebaknya, wibawa itu lenyap. Kehilangan ini membuatnya harus membangun kembali reputasi dari nol, sebuah proses yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Kehilangan Kang Da Wit dalam drakor Pro Bono bukan sekadar kehilangan jabatan, tetapi juga kehilangan dunia yang ia bangun dengan darah dan usaha selama bertahun-tahun. Namun, dari kehancuran itu pula ia menemukan jalan baru melalui tim pro bono firma hukum Oh and Partners sebagai tempat ia belajar bahwa kekuasaan bukan satu-satunya cara menegakkan keadilan. Justru di tengah keterpurukan, Kang Da Wit menemukan kesempatan untuk bangkit dan mendefinisikan ulang dirinya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Inaf Mei
EditorInaf Mei
Follow Us

Latest in Korea

See More

Ada Hyeri dan Ryu Jun Yeol, Cast Reply 1988 Bakal Rekam Lagu OST

17 Des 2025, 22:13 WIBKorea