7 Perbedaan Lee Tang dan Song Chon di Drakor A Killer Paradox

A Killer Paradox merupakan drakor yang mengangkat tema pembunuhan. Kisahnya berawal dari pemua biasa yang suatu hari membunuh tanpa sengaja. Ternyata korbannya adalah seorang kriminal. Setelah kejadian ini, ia membunuh lebih banyak pelaku kejahatan.
Ada dua karakter dalam A Killer Paradox yang membunuh para penjahat. Mereka adalah Lee Tang (Choi Woo Shik) dan Song Chon (Lee Hee Joon). Meski terlihat punya tujuan sama, kedua karakter ini memiliki cukup banyak perbedaan. Di antaranya, tujuh poin berikut ini.
Peringatan, artikel ini mengandung spoiler.
1. Latar belakang sebelum jadi pembunuh

Sebelum terlibat dalam pembunuhan, Lee Tang adalah mahasiswa yang bekerja sambilan di minimarket. Ia baru 6 bulan lalu selesai wajib militer dan belum menemukan arah serta tujuan hidup. Namun, ia sedang berpikir untuk mengikuti program working holiday di Kanada.
Di sisi lain, Song Chon merupakan polisi muda sebelum ia berubah jadi pembunuh. Saat itu, ia berlatih dan belajar dengan sangat keras agar bisa dapat promosi. Ia dulu juga dikenal baik dan ramah, termasuk pada petugas kantin.
2. Kisah keluarga mereka

Lee Tang berasal dari keluarga biasa-biasa saja. Ia punya kakak perempuan yang segera menikah. Orangtuanya sangat menyayangi Lee Tang, khususnya sang ibu yang berdoa setiap hari ke gereja demi keselamatannya.
Song Chon tidak diceritakan memiliki saudara. Sementara itu, ada kisah tragis terkait orangtuanya. Song Chon disebut sebagai anak dari pembunuh, tapi tidak jelas apakah sang ayah atau ibunya yang penjahat.
3. Dampak akibat kasus kejahatan pertama

Lee Tang tanpa sengaja membunuh seorang pria saat pulang kerja sambilan. Setelah itu, ia terlibat dalam dua kasus pembunuhan lainnya. Namun anehnya, ia lolos dari radar kepolisian. Semua buktinya lenyap dan niatnya menyerahkan diri selalu gagal.
Kasus pertama Song Chon terjadi saat ia menyerang seniornya yang korup dan menjual narkorba. Namun korbannya selamat meski koma. Karena kejadian ini, ia kabur dan jadi buron. Fotonya dipublikasikan di surat-surat kabar, tapi ia tak tertangkap.
4. Kemampuan yang dimiliki

Lee Tang memiliki kemampuan alami yang unik. Ia bisa merasakan apakah orang yang ada di dekatnya adalah kriminal atau bukan. Selain itu, bukti kejahatannya selalu lenyap. Entah karena hujan atau ada orang lain yang tiba-tiba melenyapkan bukti kejahatannya.
Kemampuan Song Chon muncul karena pelatihan dan pengalamannya sebagai polisi. Ia bisa menghapus bukti-bukti kejahatannya dengan mendetail. Ia juga mampu menghindari rekaman CCTV sehingga sulit ditangkap.
5. Alasan dan metode pembunuhan

Lee Tang memilih korbannya dengan merasakan apakah bulu kuduknya merinding atau tidak. Baru ia menyelidiki kejahatan mereka. Ia lalu membunuh mereka dengan cepat, entah dengan pukulan benda tumpul atau menusuk mereka memakai pisau.
Cara pemilihan korban dan metode pembunuhan Song Chon berbeda. Ia memilih korban setelah melihat atau tahu kesalahan mereka. Sayangnya, terkadang ia membunuh karena kesalahan remeh. Metode pembunuhannya pun lebih kejam dan menyiksa daripada Lee Tang.
6. Sikap terhadap Roh Bin

Baik Lee Tang maupun Song Chon pernah bekerja sama dengan Roh Bin (Kim Yo Han). Namun sikap mereka terhadap pemuda itu berbeda. Lee Tang menganggapnya sebagai teman dan rekan. Ia bahkan berusaha menyelamatkannya dari Song Chon.
Sementara itu, Song Chon menyiksa Roh Bin. Kerja sama di antara keduanya rusak karena Roh Bin tahu kekejaman Song Chon. Pada akhirnya, Roh Bin meninggal dibunuh oleh Song Chon di pertarungan terakhir.
7. Catatan pembunuhan

Kedua pembunuh ini sama-sama mencatat pembunuhan mereka, tapi ada perbedaan. Lee Tang menulisnya seperti diari di sebuah buku. Sementara Song Chon menyuruh korban-korbannya menulis sebuah surat pengakuan sebelum membunuh mereka.
Menjelang ending drakor A Killer Paradox, Song Chon mempertanyakan perbedaan antara dirinya dan Lee Tang. Meski apa yang mereka lakukan sama-sama kontroversial, nyatanya keduanya memang punya beberapa perbedaan. Bagaimana menurutmu?