8 Bukti Kepedulian Da Wit pada Tim Pro Bono di Drakor Pro Bono

Di Pro Bono, Kang Da Wit (Jung Kyung Ho) awalnya dikenal sebagai sosok ambisius yang penuh perhitungan. Ia terbiasa hidup dengan sorotan publik, pandai memanfaatkan reputasi dan koneksi sebagai pijakan untuk terus naik ke puncak. Popularitas, pencapaian, dan pengakuan adalah hal yang selama ini melekat pada dirinya.
Namun setelah bergabung dengan tim Pro Bono, perlahan terlihat perubahan pada diri Da Wit. Di tengah ancaman pembubaran tim dan skandal yang menyeret namanya, ia justru menunjukkan kepedulian yang tidak lagi berangkat dari strategi semata. Kepedulian itu hadir sebagai pilihan sadar untuk berdiri bersama tim dan melindungi mereka. Berikut beberapa bukti nyata kepedulian Da Wit pada tim Pro Bono.
1. Da Wit memilih jujur mengungkap skandal suapnya agar tim tidak bekerja dalam kebohongan, meski sadar kejujuran itu berisiko memecah belah tim

2. Da Wit menolak keputusan pembubaran tim Pro Bono meski tahu melawan pendiri firma berarti mempertaruhkan posisinya sendiri

3. Ia mengajukan strategi ekstrem dengan merebut klien dari firma Baekseung, demi membuktikan bahwa tim Pro Bono juga bisa menyumbang profit

4. Da Wit bersedia menanggung risiko terberat dengan menyetujui pembubaran tim tanpa pesangon jika ia gagal memenuhi target yang ditetapkan

5. Ia memberi ruang anggota tim untuk berpendapat tanpa memaksakan otoritasnya, karena ia memandang setiap anggota memiliki peran penting

6. Da Wit mendorong anggota tim lain untuk tampil menonjol di kasus masing-masing, alih-alih menjadikan dirinya pusat sorotan

7. Di pertemuan dengan Baekseung, Jung In menyuruh Da Wit hanya membawa Gi Ppeum dan meninggalkan yang lain, karena alasan latar belakang pendidikan

8. Namun, Da Wit menolak dengan tegas karena baginya mereka semua satu tim dan untuk apa merasa malu dengan tim sendiri

Berbagai sikap Kang Da Wit tersebut menunjukkan bahwa kepeduliannya pada tim Pro Bono bukan lagi sekadar kalkulasi atau kepentingan pribadi. Perlahan, tim ini berhenti menjadi batu loncatan dan berubah menjadi sesuatu yang benar-benar ia perjuangkan. Di titik ini, Da Wit tidak hanya membela keadilan di ruang sidang, tetapi juga melindungi orang-orang yang memilih berdiri bersamanya.


















