8 Kejahatan yang Dilakukan Jo Nathan di Cashero, Gila Banget!

Jo Nathan (Lee Chae Min) adalah sosok villain utama di Cashero (2025). Ia dalah dari Jo Anna (Kang Han Na) dari The Mudane Vanguard, namun hubungan ekduanya yang takur sering membuat mereka terlibat konflik, termasuk akan kepentingan organisasi. Berbeda dengan sang kakak, sosok Jo Nathan dikenal selib menyeramkan tanpa ampun dan penuh ambisi. Sejak kemunculannya, ia langsung meninggalkan jejak kekacauan lewat berbagai tindakan brutal yang menyasar siapa saja, mulai dari warga sipil hingga orang-orang terdekatnya sendiri.
Bukan tanpa alasan jika ia disebut sebagai pembunuh berdarah dingin. Sepanjang cerita, Jo Nathan melakukan serangkaian kejahatan yang bukan cuma kejam, tapi juga menunjukkan betapa tipisnya batas moral yang ia miliki. Berikut delapan kejahatan Jo Nathan yang dilakukan di sepanjang cerita.
1. Jo Nathan menyebarkan obat-obatan ke warga sipil lalu memanipulasi mereka sampai nekat melompat dari gedung tinggi demi menciptakan kekacauan

2. Ia berada di balik berbagai insiden berbahaya yang menelan banyak korban jiwa, tanpa pernah menunjukkan rasa bersalah sedikit pun

3. Saat kemampuannya dipertanyakan, Jo Nathan memilih jalan kekerasan dengan menembak dan membunuh anggota dewan yang menentangnya

4. Jo Nathan terlibat dalam eksperimen ilegal terhadap manusia super, menangkap mereka untuk diambil kekuatannya demi kepentingan Grup Beomha

5. Ia tega membunuh kakaknya sendiri, Jo Anna, ketika konflik internal keluarga berubah menjadi ancaman bagi ambisinya

6. Lee Su Yeon yang selama ini setia membantunya pun ikut menjadi korban, karena Jo Nathan langsung menghabisinya begitu dianggap tidak lagi berguna

7. Untuk memancing Kang Sang Ung keluar, Jo Nathan menculik Kim Min Suk dan menjadikannya alat tekanan tanpa memedulikan keselamatan sang korban

8. Ia juga meneror dan menyerang pemukiman warga yang tak bersalah demi ambisinya mengalahkan Sang Ung

Deretan kejahatan tersebut menegaskan bahwa Jo Nathan bukan sekadar antagonis biasa. Ia adalah simbol dari penyalahgunaan kekuasaan tanpa batas, di mana nyawa manusia dianggap tak lebih dari alat untuk mencapai tujuan. Setiap tindakannya selalu meninggalkan korban dan kehancuran, tanpa ruang bagi empati atau penyesalan.


















