Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Hal yang Disadari Choi Yi Jae Setelah Kematiannya di Death's Game

Cuplikan di Death's Game (Dok. TVING/Death's Game)

Drama Korea Death's Game telah menayangkan seluruh episodenya pada 5 Januari 2024 lalu. Salah satu yang paling berkesan dari drama ini adalah bagaimana perjuangan Choi Yi Jae (Seo In Guk) setelah memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

Bukannya semakin tenang, Choi Yi Jae justru dihadapkan pada situasi yang lebih sulit dibandingkan kehidupan sebelumnya. Ia mengalami beberapa reinkarnasi dengan berbagai usia dan latar belakang. Tentunya, itu membuatnya menyadari beberapa hal penting yang sebelumnya terlupakan ketika masih hidup sebagai dirinya. Apa saja?

1. Mati bukanlah akhir dari segalanya tetapi awal dari semua pertanggungjawaban yang telah dilakukan di kehidupan

Cuplikan di Death's Game (Dok. TVING/Death's Game)

2. Choi Yi Jae sering merasa paling menderita. Tetapi setelah menjalani hidup lain, ia sadar bahwa deritanya tak seberapa

Cuplikan di Death's Game (Dok. TVING/Death's Game)

3. Melalui Jang Geon Woo dan Woo Ji Hun, Choi Yi Jae baru menyadari seberapa dalamnya luka yang diberikan kepada orang yang ia tinggalkan

Cuplikan di Death's Game (Dok. TVING/Death's Game)

4. Justru dari berbagai reinkarasinya, Choi Yi Jae memperlihatkan bagaimana cara berjuang tak mengenal mundur dan kata kalah

Cuplikan di Death's Game (Dok. TVING/Death's Game)

5.  Paling menyentuh ketika ia menjadi Woo Ji Hun. Ia memberikan versi terbaik Woo Ji Hun yang adil dan selalu berjuang untuk kebenaran

Cuplikan di Death's Game (Dok. TVING/Death's Game)

6. Choi Yi Jae juga reinkarnasi menjadi ibunya. Dari sudut pandang sang ibu, ia menyadari bahwa pengorbanan tak selalu terlihat

Cuplikan di Death's Game (Dok. TVING/Death's Game)

7. Setelah melakukan yang terbaik untuk semua reinkarnasinya, Choi Yi Jae hanya tersisa penyesalan atas keputusannya bunuh diri

Cuplikan di Death's Game (Dok. TVING/Death's Game)

Penyesalan memang selalu datang diakhir setelah menyadari, bahwa kesalahan itu telah berdampak hebat pada diri sendiri. Jadi, mari hargai setiap perjuangan yang masih mampu kita lakukan. Jangan menyerah!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ines Sela Melia
EditorInes Sela Melia
Follow Us