7 Isu Sosial yang Diangkat di Drakor Study Group, Toksik Maskulinitas

Usaha Yoon Ga Min (Hwang Min Hyun) untuk membuat kelompok belajar di Study Group menemui banyak rintangan. Ini adalah hal aneh karena kelompok belajar di sekolah harusnya adalah hal yang lumrah.
Nyatanya, di SMK Teknik Yuseong, pendidikan justru dipandang sebelah mata. Ada banyak isu sosial yang digambarkan di sekolah teknik ini. Isu-isu yang dibawakan juga lebih fokus pada isu sosial pendidikan.
Menarik untuk dibahas, berikut ini delapan isu sosial yang dibawakan di Study Group. Ada toksik maskulinitas!
1. SMK Yuseong digambarkan sebagai sekolah yang didominasi budaya kekerasan. Hal ini sering terjadi di sekolah dunia nyata

2. Ide kelompok belajar Yoon Ga Min ditentang, seperti halnya konflik antara pendidikan dan adu kekuatan fisik sering jadi perdebatan di sekolah

3. Di SMK Yuseong, laki-laki diharapkan kuat secara fisik sehingga siswa seperti Yoon Ga Min yang ingin fokus belajar dianggap lemah. Toksik maskulinitas!

4. Aplikasi Pi Han Wool yang memeringkat siswa lewat pertarungan juga menunjukkan sisi buruk teknologi jika disalahgunakan

5. Dampak dari aplikasi itu adalah maraknya bullying di sekolah karena adanya sistem hierarki yang ditentukan oleh kekuatan

6. Sementara itu, banyak siswa SMK Yuseong dari latar belakang sulit. Mereka memiliki tujuan untuk masuk geng White Lead daripada masuk kuliah

7. Ketimpangan sosial inilah yang menciptakan kurangnya kesempatan bagi siswa. Mereka lantas terus terjebak dalam lingkungan yang keras

8. Pihak sekolah gagal dan enggan mengendalikan kekerasan yang terjadi. Ini mencerminkan kegagalan otoritas pendidikan dalam mendidik

Study Group tidak hanya menampilkan aksi dan pertarungan, tetapi juga menggambarkan realitas kelam di dunia pendidikan. Dengan berbagai isu sosial yang diangkat, adakah hal yang kamu temui di dunia nyata?
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.