Karakter A Killer Paradox Diduga Singgung Politisi, Ini Kata Netflix!

Drakor A Killer Paradox telah hadir di Netflix pada 9 Februari 2024 untuk menemani libur hari raya Imlek. Drakor ini sendiri diangkat dari webtun karya Kkomabi berjudul sama. Choi Woo Shik, Son Suk Koo, dan Lee Hee Jun muncul sebagai pemeran utamanya.
Rupanya ada satu karakter A Killer Paradox yang tengah diperbincangankan di kalangan netizen Korea Selatan. Karakter tersebut adalah Hyeong Jeong Guk (Seung Eui Yeol) yang diduga menyinggung politisi Lee Jae Myung. Kenapa bisa seperti itu, ya? Lalu, apakah benar karakter tersebut dimunculkan sebagai sindiran?
Perhatian, artikel ini mengandung spoiler.
1. Karakter Hyeong Jeong Guk muncul di episode 7 A Killer Paradox

Karakter Hyeong Jeong Guk muncul di episode 7. Ia adalah pemilik Gajok Construction yang telah berganti nama menjadi Buyeon Construction. Cucu perempuannya, Hyeong Ji Su (Han Ji An) dibunuh oleh Song Chon (Lee Hee Jun) karena menyebabkan keributan di jalan.
Song Chon lalu mengincar Hyeong Jeong Guk dengan dalih untuk membalaskan dendam masyarakat kepadanya. Hyeong Jeong Guk sendiri pernah tersandung kasus korupsi dan sudah sering keluar masuk penjara. Namun, ia tetap saja mendapatkan perlakuan khusus di dalam sel.
Song Chon berhasil masuk ke ruangannya. Begitu tertangkap basah oleh Jang Nan Gam (Son Suk Koo), Song Chon langsung menyerang arteri karotis Hyeong Jeong Guk. Pemilik Buyeon Construction tersebut pun pada akhirnya tidak terselamatkan.
2. Ada banyak adegan yang diduga menyinggung politisi Lee Jae Myung

Cerita karakter Hyeong Jeong Guk ini langsung mencuri perhatian penonton Korea Selatan. Karakter tersebut mengingatkan mereka pada politisi Lee Jae Myung, pemimpin oposisi utama Partai Demokrat Korea. Kemiripan karakter ini dengan sang politisi dinilai mencolok.
Dilansir The Korea Herald, para pendukung Lee Jae Myung mempermasalahkan nomor penjara karakter tersebut, yaitu 4421. Nomor itu diduga merujuk pada dugaan keterlibatan Lee pada skandal korupsi berkaitan dengan proyek pengembangan Daejang-dong ketika Lee masih menjabat sebagai walikota Seongnam. Perusahaan konstruksi yang terlibat diduga telah menghasilkan keuntungan ilegal sebesar 442,1 miliar won atau sekitar 5,1 triliun rupiah. Namun, Lee jae Myung terus membantah adanya keterlibatan dalam kasus tersebut.
Selain masalah nomor penjara karakternya, adegan Hyeong Jeong Guk yang makan sushi di dalam penjara juga menjadi sorotan. Netizen menduga bahwa adegan itu dimaksudkan untuk menyindir istri Lee, Kim Hye Kyung. Pada tahun lalu, ia dijatuhi hukuman penjara karena menyalahgunakan dana publik untuk keuntungan pribadi. Salah satu tuduhannya adalah bahwa ia memesan sushi dengan kartu kredit pemerintah saat Lee masih menjadi gubernur Provinsi Gyeonggi.
Kemiripan terakhir yang disoroti antara karakter Hyeong Jeong Guk dengan politisi Lee Jae Myung adalah terkait adegan penyerangan. Dalam drakor A Killer Paradox, Hyeong Jeong Guk diserang oleh Song Chon di bagian leher, tepatnya di arteri karotis. Adegan tersebut mengingatkan pada penyerangan terhadap Lee Jae Myung saat berkunjung ke Busan pada 2 Januari 2024 lalu. Penyerangan itu menyebabkan luka sekitar 1 cm di sisi kiri leher Lee Jae Myung.
3. Netflix klarifikasi dengan mengatakan tuduhan tersebut tidak berdasar

Netflix dengan cepat menanggapi spekulasi yang beredar pada sebuah komunitas online tersebut. Netflix memberikan pernyataan resmi kepada OSEN pada tanggal 11 Februari lalu dengan mengatakan, "Kami telah menemukan konten terkait yang beredar internet. Konten (tuduhan) tersebut sama sekali tidak berdasar."
Netfix juga membantah dugaan penyindiran terhadap Lee melalui nomor tahanan karakter Hyeong Jeong Guk. Netflix menekankan bahwa, "Nomor tahanan Hyeong Jeong Guk yang muncul dalam drama ini bukanlah angka yang berarti dan tidak ada hubungannya dengan orang tertentu."
4. Pernyataan Netflix tuai pro dan kontra

Pernyataan Netflix terkait isu ini pun menuai pro dan kontra. Ada yang tidak percaya bahwa karakter Hyeong Jeong Guk tidak berkaitan dengan politisi Lee Jae Myung sesuai pernyataan Netflix. Namun, ada pula yang menyebut bahwa ini adalah bagian dari kebebasan berkreasi.
"Dalam sebuah drama yang dibuat dengan detail tingkat tinggi, bahkan aktor remaja terlihat sangat mirip dengan aktor versi dewasanya, apa masuk akal jika bagian yang mengingatkan pada orang tertentu karena gaya, nomor tahanan, dan sushi disebut tidak berkaitan sama sekali?" tulis salah satu netizen.
Beda dari versi webtun, kontroversi drakor ini bahkan disebut telah menghina karya aslinya. Namun, ada netizen yang memberikan sanggahan bahwa adaptasi ini bukanlah penghinaan terhadap karya asli yang dirilis pada tahun 2010 lalu, melainkan penyesuaian terhadap perkembangan zaman. Selain itu, sanggahan kuat juga diberikan mengingat syuting sudah selesai ketika Lee diserang. Maka, dugaan tersebut bisa dianggap tidak benar.
Memang ada beberapa kemiripan yang terlihat. Namun, bisa jadi itu hanyalah kebetulan karena syuting sudah selesai sekitar bulan Maret 2023 lalu. Pendapatmu gimana, nih?