4 Keahlian yang Dimiliki Para Penyintas Perdagangan Anak di The Defects
- Keahlian menembak diajarkan oleh Woo Tae Sik untuk melindungi diri dari gangster yang ingin melenyapkan para penyintas.
- Para penyintas memiliki kemampuan bela diri yang membantu mereka menghindari kejaran para gangster dan bertahan hidup.
- Meretas menjadi salah satu keahlian penting bagi para penyintas, terutama dalam menyelidiki kasus perdagangan anak dan mengungkap kejahatan orang dewasa.
Menyoroti kasus perdagangan anak atau adopsi secara ilegal, drakor The Defects sejak awal penayangannya sukses menarik banyak perhatian penonton. Alur cerita yang disajikan drama ini cukup berbeda dan benar-benar di luar bayangan penonton. Setiap episodenya selalu berhasil membuat penonton tercengang, terlebih soal bagaimana villain utama memainkan bisnis ilegalnya.
Salah satu hal paling mind blowing adalah konsep pengembalian anak yang dinilai tak sesuai kriteria, tetapi berujung dibunuh. Dari banyaknya anak yang diperintahkan untuk dibunuh, ada lima yang berhasil diselamatkan. Demi mempertahankan hidup dan membalaskan dendamnya, berikut empat keahlian yang dimiliki para penyintas perdagangan anak di The Defects.
1. Menembak
Keahlian yang sengaja diajarkan Woo Tae Sik (Choi Young Joon), tokoh yang menyelamatkan para penyintas dalam kasus ini adalah menembak. Woo Tae Sik yang juga terampil dalam menggunakan senjata api lantas mengajarkan anak-anak yang diselamatkannya. Ia sengaja melatih mereka agar para penyintas itu bisa melindungi dirinya.
Hal itu lantaran Tae Sik tahu bahwa dalang di balik bisnis ilegal perdagangan anak ini, ada gangster dalam jumlah yang banyak. Jika kelompok jahat itu menemukan para penyintas, maka mereka tak akan ragu melenyapkannya. Fakta soal bahaya itu, lantas membuat Woo Tae Sik menekankan anak-anak yang diselamatkannya untuk berlatih menembak.
2. Bela diri
Keahlian lain yang tak kalah penting untuk melindungi diri adalah dengan menekuni bela diri. Para penyintas yang diselamatkan oleh Woo Tae Sik ini ternyata semuanya memiliki kemampuan bertarung. Bukan hanya anak lelaki saja, para penyintas yang merupakan anak-anak remaja perempuan pun dibekali ilmu bela diri.
Tak heran, dengan keahlian tersebut para penyintas selalu bisa bekerja sama menghidar dari kejaran para gangster. Bahkan, tak jarang mereka berlima dibagi dua kelompok dan selalu bisa mengatasi serangan belasan gangster. Ini memang jadi keahlian yang sangat berguna untuk mereka bertahan hidup di tengah berbagai ancaman musuh.
3. Meretas
Meretas menjadi salah satu hal yang juga dimiliki oleh penyintas perdagangan anak dalam drama ini. Sosok penyintas yang memiliki keahlian ini adalah Joo An (Ahn Ji Ho). Kemampuannya dalam meretas memang tak diragukan lagi karena selalu jadi modal besar bagi para korban untuk menyelidiki kasus perdagangan anak.
Kelima anak yang merupakan korban selamat ini memang memiliki tujuan untuk mengungkap kejahatan orang dewasa dalam bisnis perdagangan anak. Tentunya, untuk masuk ke area orang-orang jahat itu, para penyintas membutuhkan dukungan, salah satunya keahlian meretas. Berbekal keahlian Joo An ini, mereka berhasil mengetahui data para pembeli hingga perempuan yang dicuri sel telurnya.
4. Berakting
Salah satu cara yang sering digunakan para penyintas untuk menyelidiki bisnis ilegal ini ialah dengan menyamar. Tentunya, cara ini memerlukan keterampilan seseorang dalam berakting lantaran tidak semua orang bisa tenang dalam berbagai situasi mencekam. Sosok yang paling sering menyamar adalah Kim A Hyeon (Won Jin A), penyintas pertama dalam kelompok ini.
Ia pernah menyamar sebagai pengemudi bayaran, perempuan yang diundang untuk diambil sel telurnya, hingga berpura-pura jadi pembeli. Uniknya, Kim A Hyeon ini memang selalu sukses menunjukkan penampilan berbeda di setiap aksi penyamarannya. Tak heran, jika dari banyak penyamaran, hanya beberapa yang terungkap.
Empat keahlian tersebut jadi modal bagi para penyintas untuk bertahan hidup. Mereka bekerja sama untuk selalu melindungi satu sama lain. Kisah para penyintas perdagangan anak dalam drama The Defects ini tak jarang membuat penonton dibanjiri dengan air mata.
