Kesamaan Peran Jung Kyung Ho di Pro Bono dan Oh My Ghost Clients
Selain menjadi dokter tsundere di Hospital Playlist (2020-2021) dan Resident Playbook (2025), Jung Kyung Ho juga menampilkan akting memukau sebagai pengacara dalam drama Korea. Kekasih Choi Sooyoung SNSD ini berperan jadi advokat di dua drakor pada tahun 2025, yakni Pro Bono dan Oh My Ghost Clients.
Profesi pengacara bukan satu-satunya kesamaan peran Jung Kyung Ho di kedua drakor bertema hukum ini. Ada banyak juga persamaan lainnya antara perannya di Oh My Ghost Clients dan Pro Bono. Di antaranya, berkaitan dengan lima hal berikut. Apa saja? Simak, yuk!
1. Sama-sama dikisahkan beralih profesi di episode awal
Episode awal drakor Pro Bono dan Oh My Ghost Clients menceritakan karakter Jung Kyung Ho yang beralih profesi karena ditipu orang yang dianggapnya teman. Kemalangan ini kemudian justru membuat karakternya menemukan passion yang sesungguhnya.
Dalam Oh My Ghost Clients, Jung Kyung Ho berperan sebagai Noh Moo Jin yang awalnya merupakan pengacara rekanan di firma terkemuka. Namun, ia resign karena tergoda ajakan senior dan mantan rekan kerjanya untuk berinvestasi kripto. Setelah investasinya gagal, temannya tersebut meninggal, dan uang pesangonnya habis, ia mulai bekerja jadi advokat buruh atau pengacara pekerja.
Sementara di Pro Bono, Jung Kyung Ho memerankan tokoh Kang Da Wit yang merupakan hakim ternama. Saat sedikit lagi mencapai ambisinya menjadi hakim agung termuda, ia malah terjebak skandal suap yang diatur oleh DPO penipuan yang pura-pura jadi teman masa kecilnya. Untuk menutupi skandalnya, ia mengundurkan diri dari posisi hakim dan bekerja sebagai pengacara publik.
2. Menjadi pengacara yang membantu orang lain
Meski pada awalnya enggan, Noh Moo Jin di Oh My Ghost Clients dan Kang Da Wit dalam Pro Bono akhirnya menjadi pengacara yang tulus membantu orang. Noh Moo Jin tidak hanya membantu pekerja yang masih hidup, tapi juga hantu buruh dalam mendapatkan keadikan di tempat kerja. Di sisi lain, Kang Da Wit banyak menolong orang yang kesulitan mengakses bantuan hukum karena alasan biaya, seperti lansia dan anak dengan disabilitas.
3. Berubah dari oportunis jadi berempati secara terbuka
Noh Moo Jin dalam Oh My Ghost Clients awalnya bekerja sama dengan dua rekannya untuk mengancam pemilik pabrik yang mengabaikan aturan K3. Ia juga sempat menolak keras saat dipaksa jadi pengacara yang membantu hantu buruh. Namun, akhirnya ia beneran tulus membantu klien-kliennya untuk mendapatkan keadilan.
Seperti Noh Moo Jin, Kang Da Wit di episode awal Pro Bono digambarkan sebagai sosok oportunis. Ia hanya mau membantu jika itu menguntungkannya. Meski begitu, seiring waktu, rasa empati yang selama ini ia sembunyikan akan kembali terasah. Ia pun menolong orang-orang yang kesulitan karena betulan tulus.
4. Kehilangan anggota keluarga dengan cara menyedihkan
Di balik sikap oportunis, narsis, dan ambisius, Kang Da Wit sebetulnya menyimpan backstory menyedihkan. Ia tumbuh dalam kemiskinan dan ibunya meninggal karena bekerja terlalu keras. Selepas lulus SMA, ia bekerja keras untuk memenuhi keinginan terakhir ibunya agar sukses dan tidak diremehkan orang lain.
Begitu halnya yang dialami Noh Moo Jin. Ia ternyata menyimpan duka mendalam setelah kakaknya menjadi korban tewas dalam peristiwa kecelakaan kerja di lokasi konstruksi. Padahal sang kakak yang selama ini banyak berkorban demi membiayai pendidikan Noh Moo Jin.
5. Punya tim yang kompak dan bisa diandalkan
Character development Noh Moo Jin dan Kang Da Wit tak terlepas dari tim yang jadi support system-nya dalam bekerja. Di Oh My Ghost Clients, Noh Moo Jin bekerja dibantu pasangan YouTuber Gen Z, Na Hee Joo (Seol In Ah) dan Go Gyeon Woo (Cha Hak Yeon).
Sementara itu, di drakor Pro Bono, Kang Da Wit bekerja dengan empat pengacara publik yang memiliki keunikan tersendiri, tapi semuanya idealis dan pekerja keras. Mereka adalah Park Gi Ppeum (So Ju Yeon), Jang Yeong Sil (Yoon Na Moo), dan Hwang Jun Woo (Kang Hyung Seok).
Jung Kyung Ho tampil apik sebagai pengacara di drakor Pro Bono dan Oh My Ghost Clients. Terlebih ada banyak kesamaan di antara dua perannya tersebut. Khususnya, soal bantuan hukum yang diberikan kepada orang-orang dari kelompok miskin dan rentan, seperti buruh hingga lansia.
