Kronologi Lee Tang Jadi Pembunuh Berantai di Drakor A Killer Paradox

A Killer Paradox telah menayangkan seluruh delapan episodenya pada 9 Februari 2024 lalu. Drakor ini bercerita tentang seseorang yang memiliki kemampuan unik. Ia dapat mendeteksi orang jahat yang pantas mati.
Lee Tang (Choi Woo Shik) merupakan seorang mahasiswa yang bekerja paruh waktu di sebuah toko ritel. Tiba-tiba, dirinya harus terlibat dalam kasus pembunuhan berantai. Suatu malam, ia berkelahi dengan laki-laki mabuk yang kasar. Secara tidak disengaja, ia menyerang pria itu menggunakan palu hingga meninggal.
Tidak berhenti disitu, Lee Tang kembali melakukan pembunuhan dengan alasan orang tersebut pantas mati, karena kejahatan yang pernah mereka lakukan. Berikut kronologi mengapa Lee Tang bisa menjadi pembunuh berantai di drakor A Killer Paradox.
1. Lee Tang membunuh dua pemuda yang mencoba membegalnya. Ternyata, mereka adalah pelaku pemerkosaan

2. Lee Tang terluka karena kejadian itu. Ia dibawa pulang oleh Roh Bin (Kim Yo Han) dan ayah korban pemerkosaan, Kang Sang Muk (Lee Joong Ok)

3. Roh Bin dan Kang Sang Muk terlibat di organisasi Only for Heroes. Organisasi yang dibentuk untuk menjunjung tinggi keadilan

4. Kang Sang Muk sempat ingin balas dendam pada dua pemuda itu. Namun, Lee Tang membunuhnya. Ia merasa sangat berutang budi pada Lee Tang

5. Melihat kemampuan Lee Tang, Roh Bin mengajaknya untuk bergabung bersama di Only for Heroes

6. Roh Bin juga mencari orang jahat yang pantas mati dan memfasilitasi Lee Tang untuk melancarkan aksinya

7. Roh Bin dan Lee Tang sama-sama ingin menegakkan keadilan dengan membasmi orang-orang yang dianggap menjadi sampah masyarakat

Meskipun tujuan mereka baik, tapi cara yang dilakukan tidak dapat dibenarkan. Alhasil, mereka jadi buronan polisi dan keadaan semakin runyam. Sebagai otak di balik semuanya, Roh Bin mencoba melindungi Lee Tang karena ia hanya bertindak sebagai eksekutor.
Di sisi lain, Lee Tang pun ingin mengakhiri semua masalah yang terjadi. Sadar akan kesalahannya, di ending Lee Tang diberi kesempatan kedua untuk memperbaiki hidupnya.