Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Lagu KPop Bahas Ketimpangan Ekonomi Masyarakat, Didominasi Karya BTS

TXT dan BTS (instagram.com/txt_bighit | instagram.com/uarmyhope)
TXT dan BTS (instagram.com/txt_bighit | instagram.com/uarmyhope)

Lagu dapat mencerminkan isu sosial yang meresahkan masyarakat, salah satunya mengenai ketimpangan ekonomi. Rasa frustrasi masyarakat menghadapi ketidakadilan sistem perekonomian jadi inspirasi bagi para musisi KPop. Liriknya mengungkap sistem tak adil yang hanya menguntungkan segelintir orang.

Nah, berikut deretan lagu KPop yang mengekspresikan rasa frustrasi dalam menghadapi kesenjangan ekonomi. Rasa tidak berdaya hingga kepasrahan kelompok kurang mampu dalam menerima kondisi yang penuh ketidakadilan itu digambarkan dengan gamblang. Yuk, simak!

1. "Trust Fund Baby" - TXT

cover album Minisode 2: Thursday Child (youtube.com/TOMORROW X TOGETHER OFFICIAL)
cover album Minisode 2: Thursday Child (youtube.com/TOMORROW X TOGETHER OFFICIAL)

“Trust Fund Baby” dari TXT mengekspresikan pahitnya hidup saat menyadari diri tak akan pernah bisa jadi orang kaya yang punya banyak privilege atau peluang sejak lahir. Sebab, hidup kelompok kaya dinilai lebih aman dengan uang yang bisa menyelamatkan mereka dari kegagalan.

Keamanan itu dibahas dalam lirik yang menyiratkan, tak ada game over dalam hidup mereka. Menurut Taehyun dalam wawancara dengan Weverse Magazine, lirik itu menggambarkan bahwa bagi beberapa orang, frasa “game over” sungguh pertanda akhir. Namun, bagi mereka yang kaya, “game over” hanyalah tanda bahwa mereka bisa membayar untuk ikut dalam permainan lagi.

Bahkan, kehidupan cinta bagi orang yang kurang mampu terasa tidak tergapai akibat tak punya materi. Liriknya juga menggambarkan rasa pesimis, seolah tak ada surga atau kesempatan untuk benar-benar bebas dalam kondisi penuh ketimpangan. Jadi, lagu ini berisi kritik tajam soal privilege ekonomi golongan kaya yang bisa berulang kali gagal tanpa takut jatuh, sementara yang miskin harus bertahan dengan sumber daya terbatas.

2. "Silver Spoon" - BTS

cover album The Most Beautiful Moment In Life pt. 2 (youtube.com/BANGTANTV)
cover album The Most Beautiful Moment In Life pt. 2 (youtube.com/BANGTANTV)

Ketimpangan ekonomi yang membuat eksploitasi pekerja jadi kian lumrah dibahas di “Silver Spoon” milik BTS. Lagu ini mengekspresikan sulitnya mencari kerja yang layak bagi generasi muda. Namun, alih-alih memberi solusi berarti, generasi tua justru menyalahkan mereka karena dianggap kurang berusaha.

Padahal, generasi muda justru jadi korban dari berbagai masalah baru. Mereka yang terlahir dari keluarga kurang mampu tidak mendapatkan cukup peluang dan akses dalam berbagai hal yang bisa membantu mereka berkembang. Mereka juga terjebak dengan gaji yang kurang dari kerja paruh waktu hingga senioritas atasan yang bikin menderita.

Semua masalah generasi muda itu dibahas dengan detail dalam liriknya. Selain itu, lagu ini juga menuntut peraturan dan sistem untuk diubah. Sebab, ketimpangan ekonomi itu tidaklah adil. Tak peduli betapa keras usaha, itu tak akan membawa perubahan berarti dalam hidup dengan ketimpangan dan privilege yang tak adil.

3. "StrOngerrr" - Code Kunst, Loco, dan Mino WINNER

cover album MUGGLES' MANSION (youtube.com/CODE KUNST)
cover album MUGGLES' MANSION (youtube.com/CODE KUNST)

“StrOngerrr” mengungkap kontras tajam antara kehidupan miskin di masa lalu dan kenyamanan usai meraih popularitas. Dari kisah tidur di basement hingga membayar demi bisa tampil jadi pengalaman para rapper dalam lagu ini yang menggambarkan kerasnya realitas dari kelompok bawah.

Liriknya pun mengungkap industri hiburan sebagai ruang eksploitatif dengan kontrak dan penalti tak adil. Hal ini menegaskan bagaimana posisi ekonomi menentukan kuasa di hidup seseorang. Dengan demikian, lagu ini tak sekadar ungkap pengalaman pribadi, tapi juga peran uang dalam menentukan nilai seseorang di mata orang lain. Juga, kerja keras kelompok bawah demi bisa mengubah hidupnya yang serba kekurangan.

4. "Strange" - SUGA dan RM BTS

cover album D-2 (youtube.com/SUGA - Topik)
cover album D-2 (youtube.com/SUGA - Topik)

Ketimpangan ekonomi yang membuat masyarakat kurang mampu tanpa sadar sudah jadi korban dibahas di “Strange”. Lagu dari SUGA dan RM ini mengungkap usaha kaum kaya raya dalam menyuntikkan harapan palsu. Kelompok miskin dibuat percaya, bahwa kerja keras dapat menuai hasil yang bagus.

Padahal, harapan itu selayaknya “morfin” yang membuat mereka tak sadar sedang dieksploitasi. Setelah berusaha keras, masyarakat kurang mampu akan dipaksa percaya bahwa mereka membutuhkan barang-barang mewah yang pembeliannya justru menguntungkan kelompok kaya raya.

Sayangnya, mereka yang jadi bagian dari kelas pekerja dipaksa terus berusaha demi bertahan agar tidak mempertanyakan kapitalisme ini. Lagu ini menyuarakan betapa mereka dibuat lebih serakah demi menguntungkan kelompok kaya. Bahkan, budaya pamer juga berhasil membentuk sistem kapitalisme yang lebih besar dalam menciptakan ketimpangan ekonomi.

5. "Go Go" - BTS

cover album Love Yourself: Answer (youtube.com/BANGTANTV)
cover album Love Yourself: Answer (youtube.com/BANGTANTV)

“Go Go” membahas sulitnya hidup sebagai kelas pekerja yang tidak punya tabungan maupun rencana masa depan. Sebab, mereka hidup dalam keterbatasan yang membuat harapan kian lenyap. Hilangnya harapan itu bikin mereka berfoya-foya dan menghabiskan penghasilan dengan impulsif.

Mereka hidup seolah hari esok tidak akan datang. Mereka melakukannya karena tak mau stres akibat kondisi finansial yang sulit. Jadi, lagu ini mengungkap usaha kelas pekerja membenarkan pemborosan. Sebab, mereka merasa tak punya kesempatan untuk bebas secara finansial. Hal ini cukup menunjukkan ketimpangan ekonomi dengan kelompok kaya yang tak perlu mencemaskan hal serupa dengan mereka.

Lagu KPop di atas mengungkapkan keresahan masyarakat yang menjadi korban dari ketimpangan ekonomi. Liriknya juga mengekspresikan pemahaman mereka yang sadar, bahwa kesenjangan itu sulit untuk diatasi. Sebab, penyebabnya pun begitu beragam, mulai dari kurangnya peluang dalam mengubah nasib hingga upah minimum yang tak sesuai kerja keras.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us

Latest in Korea

See More

7 Tips Merawat Anak untuk Single Parent di Drakor Love, Take Two

04 Sep 2025, 23:36 WIBKorea