Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Alasan Jangan Terlalu Loyal pada Atasan, Risiko Dimanfaatkan

ilustrasi bos (pexels.com/LinkedIn Sales Navigator from Pexels)

Meskipun loyalitas adalah kualitas yang baik, terlalu loyal kepada atasan bisa membawa dampak negatif bagi karier dan kesejahteraanmu. Hal ini harus segera kamu sadari supaya tidak merasakan kerugian. Maka dari itu di sini akan dibahas mengenai alasan untuk jangan terlalu loyal pada atasan.

Biar kamu gak kebablasan sikap baik terhadap pasangan, berikut adalah empat alasan mengapa jangan terlalu loyal pada atasan. Yuk, simak baik-baik penjelasan ini. 

1. Risiko dimanfaatkan

ilustrasi bos (pexels.com/ Jonathan Borba)

Atasan yang tidak etis atau manipulatif mungkin memanfaatkan loyalitasmu untuk kepentingan mereka sendiri, tanpa memperhatikan kesejahteraan atau perkembangan kariermu. Hal ini akan sangat merugikanmu. Pentingnya tahu batasan supaya kamu gak mudah untuk dimanfaatkan. 

Terlalu loyal bisa membuatmu mengambil lebih banyak pekerjaan tanpa mendapatkan imbalan atau pengakuan yang seharusnya. Alhasil kamu akan lekah sendiri dan keuntungannya hanya ada pada atasanmu saja. Gak perlu terlalu loyal karena belum tentu kamu mendapatkan imbalan yang setimpal.

2. Mengorbankan keseimbangan hidup

ilustrasi pria stres (pexels.com/ Khwanchai Phanthong)

Menjadi terlalu loyal bisa membuatmu mengorbankan waktu pribadi dan keseimbangan hidup demi pekerjaan. Sehingga kamu lupa terhadap dirimu sendiri. Yang ada malah kamu terlalu memprioritaskan orang lain dibanding kebahagiaan sendiri. 

Kamu mungkin merasa tertekan untuk selalu tersedia, bekerja lembur, atau mengambil tanggung jawab ekstra, yang akhirnya berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mentalmu. Lana kelamaan nanti kamu akan terasa bahwa kamu sedang dirugikan. Penyesalan di akhir pun terjadi pada dirimu sendiri. 

3. Menghambat pertumbuhan karir

ilustrasi sibuk belajar (freepik.com/freepik)

Terlalu loyal pada satu atasan atau perusahaan bisa membuatmu melewatkan peluang karier yang lebih baik di tempat lain. Kamu terlalu baik untuk atasan yang belum tentu paham akan apresiasi pada bawahannya. Ini membuatmu sangat mudah untuk diberikan tanggung jawab diluar tugasmu. 

Loyalitas berlebihan mungkin mencegahmu mencari pengalaman baru, meningkatkan keterampilan, atau mendapatkan posisi yang lebih baik di perusahaan lain. Ini kesalahanmu sendiri yang tidak mengerti akan pentingnya sebuah batasan. Inilah alasan mengapa kamu harus bertindak tegas pada dirimu sendiri. 

4. Kurangnya pengakuan dan penghargaan

ilustrasi marah (unsplash.com/Julien L)

Tidak semua atasan menghargai atau mengakui loyalitas yang kamu tunjukkan. Mereka juga mungkin tidak peduli pada apa yang telah kamu kerjakan. Jika atasanmu tidak memberikan pengakuan, promosi, atau imbalan yang sesuai, loyalitasmu bisa menjadi sia-sia dan merugikanmu dalam jangka panjang. 

Terlalu loyal tanpa adanya pengakuan bisa membuatmu merasa tidak dihargai dan tidak termotivasi. Pastinya ini akan membuatmu jadi mengharapkan imbalan namun, tidak sedikit pun kamu dapatkan. 

Mempertahankan profesionalisme dan keseimbangan dalam loyalitas adalah kunci untuk menghindari dampak negatif ini. Prioritaskan kesejahteraan diri sendiri dan pertumbuhan karier, serta evaluasi hubungan kerja secara objektif untuk memastikan bahwa loyalitasmu memberikan manfaat yang seimbang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Maftukhatul Azizah
EditorMaftukhatul Azizah
Follow Us