Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Perempuan Tolak Resign Meski Sudah Punya Anak

ilustrasi perempuan bekerja setelah memiliki anak (pexels.com/Yan Krukau)
Intinya sih...
  • Ibu menolak resign karena keadaan ekonomi memaksa untuk tetap bekerja demi menghasilkan uang, dengan dukungan suami dalam pembagian tugas.
  • Keputusan tidak resign sudah didiskusikan dengan pasangan dan dijalani dengan bahagia, serta penghasilan sepenuhnya kembali ke ibu.
  • Ibu merasa bahagia dan bangga dengan berbagai peran yang dijalaninya, ingin mengasah bakat, bertanggung jawab terhadap keluarga, dan mewariskan untuk anaknya.

Setelah melahirkan si kecil, seorang ibu akan dihadapkan pada dua pilihan. Ia harus memilih untuk menjadi ibu rumah tangga dan resign dari pekerjaan atau tetap mau bekerja dengan membagi waktu untuk keluarga. Tidak sedikit, ibu yang memilih untuk tetap pada kariernya.

Ia menolak resign, meskipun saat ini sudah ada si kecil yang baru saja datang ke dunia. Keputusan tersebut, pasti berat untuk seorang ibu. Namun, berikut ini alasan kuat yang menjadi pertimbangan seorang ibu menolak resign setelah melahirkan.

1.Kebutuhan ekonomi

ilustrasi ibu tetap bekerja untuk ekonomi keluarga (pexels.com/Karolina Grabowska)

Tidak bisa dipungkiri, alasan ini merupakan alasan kuat bagi ibu untuk menolak resign dari tempat ia bekerja. Keadaan ekonomi membuat ibu, tetap harus bekerja untuk menghasilkan uang. Pastilah, hal ini memerlukan dukungan dari sang suami untuk berbagi tugas dengan aktivitas lainnya.

Mengambil pilihan untuk tidak resign tentu sudah didiskusikan bersama pasangan dan ini merupakan keputusan terbaik. Namun di sisi lain, kehadiran seorang anak juga memotivasi mereka untuk rajin bekerja, lho. Hal ini juga didukung oleh lapangan kerja yang masih membutuhkan sesuai dengan keahlian yang ia miliki.

2.Ingin mendapat uang tambahan

ilustrasi ibu belanja dengan gajinya sendiri (pexels.com/Alexandra Maria)

Tidak ada yang salah dengan keputusan ibu untuk melanjutkan bekerja setelah melahirkan si kecil. Setelah mendiskusikan bersama dan suami menyetujui, ibu akan melakoni pekerjaan dengan bahagia. Ibu tidak ingin membebankan pengeluaran untuk kebutuhan seluruhnya kepada suami.

Uang penghasilan yang diperolah ibu akan sepenuhnya kembali ke ibu. Ditambah lagi, kedua orang tua terkadang memiliki pemikiran yang berbeda untuk kebutuhan anak. Selain itu, dengan ibu tetap bekerja, ia akan lebih bebas mengekspresikan kebutuhan pribadinya.

3.Lebih bahagia dengan bekerja

ilustrasi ibu bahagia dengan tetap bekerja (pexels.com/Ahmed ツ)

Beberapa perempuan akan lebih bahagia apabila tetap bekerja setelah memiliki anak. Selain sukses dengan kehidupan rumah tangganya, ia juga ingin sukses dalam bidang karier. Dengan bisa mengatur waktu untuk urusan rumah, keluarga kecil hingga pekerjaan yang ia tekuni, ibu akan merasa lebih bangga dan percaya diri.

Malahan, ia tidak akan merasa bahagia apabila ia resign dan tidak melakoni pekerjaan seperti biasanya. Ia merasa bahagia dengan berbagai peran yang ada pada dirinya. Perasaan bahwa ada banyak orang yang bisa mengandalkannya membuat hati ibu semakin bangga.

4.Menyalurkan bakat

ilustrasi ibu tetap bekerja (pexels.com/Christina Morillo)

Menjadi seorang ibu, bukanlah halangan untuknya tetap berkarier. Merasa terpanggil untuk berkarier dengan bakat yang ia miliki, juga menjadi alasan kuat ibu menolak resign dari perusahaan tempat ia bekerja setelah memiliki si kecil. Ia ingin bakat yang ia kuasai tersalurkan di tempat yang tepat.

Bahkan, perasaan ingin terus mengasah bakat tersebut semakin menggebu-gebu. Dengan mengembangkan bakat tersebut dan menjadi manfaat bagi orang lain, hati seorang ibu akan semakin bahagia. Tidak jarang, ibu juga ingin si kecil kelak mengasah bakat yang sama dengannya.

5.Mendapatkan jaminan di hari tua

ilustrasi ibu bekerja untuk jaminan hari tua (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Di zaman sekarang, banyak perempuan yang ingin bertanggung jawab dengan hidupnya sendiri meskipun sudah menikah. Ia menolak untuk resign, karena ingin memastikan kehidupan keluarga kecilnya akan tercukupi. Bahkan ia bisa mewariskan untuk anaknya kelak.

Pengalaman masa kecil juga ikut berpengaruh dalam hal ini. Belajar dari masa lalunya, ibu tidak ingin masa depan anaknya akan berpengaruh apabila ada kendala jika hanya ayahnya saja yang bekerja. Ibu yang tetap bekerja saat memiliki anak, ingin melindungi anak serta dirinya sendiri dari kemungkinan buruk yang mungkin akan dialami.

Perempuan yang tetap bekerja saat sudah memiliki anak, akan menjadikan kedua hal itu bagian dari gaya hidupnya. Di lain sisi, ia juga tidak ingin melewatkan tumbuh kembang si kecil. Maka dari itu penting untuk melakukan diskusi dan pembagian tugas bersama suami sebagai bentuk dukungan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yovi Aprilia
EditorYovi Aprilia
Follow Us