5 Alasan Seseorang Ogah Satu Tim dengan Rekan Kerja Perfeksionis

Di lingkungan kerja, salah satu rekan yang pasti kamu temui adalah si perfeksionis. Mereka dikenal dengan ketelitian tinggi. Selain itu, orang-orang perfeksionis juga lekat dengan ambisi. Semua harus berjalan sempurna tanpa cacat.
Tapi, pada kenyataannya tidak semua orang nyaman dengan si perfeksionis. Beberapa rekan kerja justru menghindar jika harus satu tim dengan mereka. Bukan tanpa sebab, berikut sederet alasan mengapa seseorang ogah satu tim dengan rekan kerja perfeksionis. Kamu salah satu yang pernah merasakannya?
1. Orang-orang perfeksionis selalu memiliki tuntutan tinggi

Rekan kerja perfeksionis dikenal sebagai orang yang ulet dan berdedikasi tinggi. Jika sudah mengerjakan suatu proyek, mereka akan bersungguh-sungguh. Pekerjaan harus selesai secara optimal sesuai yang diharapkan.
Tentu saja ini bikin rekan kerja malas satu tim dengan orang-orang perfeksionis. Tuntutan yang tinggi dan harus sempurna membuat rekan kerja lain kerepotan. Bisa jadi pekerjaan yang sudah selesai sesuai standar di mata orang perfeksionis masih kurang.
2. Bekerja dengan orang perfeksionis harus siap totalitas

Apakah kamu memiliki rekan kerja perfeksionis? Tipe orang satu ini sangat mudah ditemukan. Mereka dikenal sungguh-sungguh dalam bekerja. Meraih pencapaian terbaik adalah kewajiban.
Di sisi lain, banyak orang tidak suka jika satu tim dengan orang perfeksionis. Kamu harus siap totalitas jika bekerja dengan rekan satu ini. Bagi orang perfeksionis, bekerja bukan hanya menyelesaikan proyek, tetapi juga tentang pencapaian sempurna.
3. Orang perfeksionis tidak mau memiliki kekurangan sedikit pun

Sejatinya sisi kekurangan selalu ada. Tidak terkecuali dalam urusan pekerjaan. Tapi, kekurangan itulah yang justru membuat kita tumbuh dan berkembang. Kamu jadi tahu letak kekurangan yang masih harus dibenahi.
Tapi, sisi kekurangan ini juga sering jadi masalah jika seseorang satu tim dengan si perfeksionis. Mereka selalu bisa melihat sisi kekurangan meski itu sangat kecil. Bahkan, kekurangan yang tidak tampak pun menjadi masalah besar bagi orang-orang perfeksionis.
4. Orang perfeksionis juga dikenal ambisius

Orang perfeksionis selalu menginginkan kesempurnaan. Pencapaian terbaik tidak bisa ditawar. Hal itu harus dicapai meski dengan perjuangan melelahkan. Dalam prinsip mereka ambisi dan kesempurnaan nomor satu.
Terkadang sifat si perfeksionis yang seperti ini membuat rekan kerja lainnya ogah satu tim. Ambisi si perfeksionis kerap merepotkan semua orang. Rekan kerja lain harus ikut ketentuan si perfeksionis demi mewujudkan keinginannya.
5. Bekerja dengan si perfeksionis membuat pekerjaan tak kunjung selesai

Bekerja satu tim dengan si perfeksionis membutuhkan kekuatan mental. Ada saja celah kekurangan yang tampak di mata mereka. Semua yang sudah dikerjakan oleh rekan kerja lain ternyata kurang sesuai.
Hal inilah yang bikin seseorang enggan jika harus satu tim dengan si perfeksionis. Bekerja dengan mereka justru membuat pekerjaan tak kunjung selesai. Selalu ada hal-hal yang harus diperbarui sesuai keinginan si perfeksionis.
Orang perfeksionis dikenal ulet dan berdedikasi tinggi. Tapi, pada kenyataannya tidak semua orang suka jika harus satu tim dengan si perfeksionis. Kerap standar kesempurnaannya bikin semua orang repot dan pekerjaan tak kunjung selesai.