5 Cara Membuat Portofolio Profesional yang Dilirik HRD

Portofolio sering menjadi persyaratan saat melamar lowongan pekerjaan. Portofolio merupakan kumpulan dari karya-karya yang telah diciptakan dan dijabarkan secara detail. Portofolio menjadi bukti seseorang untuk menunjukkan skill, pengalaman, dan potensi yang dimiliki.
Oleh karena itu, pelamar kerja perlu membuat portofolio yang profesional agar dapat dilirik oleh rekruter atau HRD. Portofolio yang baik harus dapat menampilkan keunggulan dari diri sendiri dengan jelas dan unik. Berikut ini merupakan lima cara membuat portofolio profesional yang dapat menarik perhatian HRD.
1. Deskripsikan keunggulan atau keunikan diri

Poin penting yang harus ada pada portofolio yaitu deskripsi tentang diri sendiri. Bagian ini biasanya mencakup nama, minat, pendidikan, perjalanan karier, serta foto. Tulislah deskripsi dirimu dengan singkat dan jelas.
Tunjukkan segala potensi yang ada pada dirimu untuk menarik perhatian HRD. Deskripsikan keunggulan dan keunikan dalam dirimu yang tidak dimiliki oleh orang lain. Gunakan bahasa yang formal agar mudah dipahami oleh HRD.
2. Tuliskan skill yang kamu miliki

Kembangkan portofolio profesional dengan menuliskan skill yang kamu miliki. Tunjukkan skill-skill yang telah kamu pelajari selama menempuh kuliah, khususnya yang berkaitan dengan posisi kerja yang kamu lamar.
Tulislah dengan bahasa yang menarik dan jelas. Bagian ini penting untuk kamu tulis dengan baik agar dapat meyakinkan HRD bahwa kamu pantas diterima kerja.
3. Tunjukkan tools yang kamu kuasai

Saat ini banyak perusahaan yang telah berkembang modern dengan berbasis teknologi digital. Banyak perusahaan yang mencari kandidat karyawan yang dapat menggunakan teknologi. Oleh karena itu, penting bagimu untuk menuliskan tools atau alat-alat teknologi yang kamu kuasai pada portofolio.
Kamu dapat menuliskan tools seperti Microsoft Word, Excel, Power Point, Canva, Filmora, atau Photoshop. Kamu juga dapat menuliskan bahasa pemrograman yang kamu kuasai seperti JavaScript, Visual Basic, Python, HTML, PHP, atau yang lainnya.
4. Pamerkan proyek yang pernah kamu kerjakan

Hal penting lainnya yang perlu ditambahkan pada portofolio yaitu daftar proyek. Bagian ini bertujuan untuk memamerkan proyek-proyek yang pernah kamu kerjakan sebelumnya.
Namun, kamu tidak perlu mencantumkan semua proyek. Cukup cantumkan proyek yang sesuai dengan posisi kerja yang akan kamu lamar. Hal tersebut dapat menjadi poin tambahan agar HRD semakin yakin memilihmu.
5. Lampirkan sertifikat yang kamu miliki

Sertifikat dapat mendukung portofoliomu agar lebih terkesan profesional. Adanya sertifikat yang kamu miliki dapat menjadi bukti nyata tentang pencapaian dirimu. Sertifikat menjadi bukti aktual tentang pelatihan yang kamu selesaikan, keterampilan yang kamu miliki, dan tingkat keahlian yang sudah kamu capai. Oleh karena itu, kamu perlu menambahkan sertifikat yang sesuai dengan posisi kerja yang kamu lamar.
Lima cara membuat portofolio yang profesional untuk meningkatkan peluang diterima kerja oleh HRD. Jadi, apakah kamu sudah menyiapkan portofolio terbaikmu?