5 Cara Mengapresiasi Kejujuran Anak Buah, Jadikan Tangan Kananmu!

Dari sekian banyak anak buahmu, tentu tidak ada yang sifatnya sama persis. Apalagi dari segi kejujuran, biasanya ini yang paling sulit ditemukan. Jika kamu tidak mengawasi setiapnya dengan ketat, salah-salah malah dirimu yang diakali oleh anak buah. Oleh karena itu, anak buah yang jujur mesti amat dihargai.
Ia sangat berharga untuk membantu kelancaran bisnismu. Jangan sampai anak buah yang jujur malah seperti disia-siakan dan tidak dianggap olehmu. Kamu pun mesti berhati-hati membedakan anak buah yang sungguh-sungguh jujur dengan hanya pura-pura. Sebab orang yang sering berbohong pun pasti tak mau disebut pembohong.
Justru makin ia suka berbohong, makin sering dia meyakinkanmu tentang kejujurannya. Bila dirimu sudah lebih dari sekali membuktikan kejujuran salah satu anak buah, berikan apresiasi langsung padanya. Biar dia tahu bahwa kejujurannya sangat bernilai untukmu dan betah bekerja bersamamu. Kamu rugi besar jika sampai kehilangan dia. Di bawah ini lima bentuk apresiasi yang bisa diberikan untuknya.
1. Puji sifatnya yang gak dimiliki oleh banyak orang

Saking jarangnya orang jujur di zaman sekarang apalagi bila sudah berkaitan dengan pekerjaan dan uang, menemukan orang pintar jauh lebih gampang. Seiring dengan makin mudah dan meratanya akses pendidikan, orang pintar melimpah. Namun, terkadang justru kepintarannya digunakan buat mengakali orang lain.
Termasuk atasan atau pemberi kerja sepertimu. Terlebih jika kamu gak bisa setiap hari mengawasi mereka secara langsung. Ada saja kecurangan yang dilakukan demi mendapatkan keuntungan pribadi. Rasa cintanya pada pekerjaan tidak sungguh-sungguh. Mereka hanya mencintai pekerjaan selama masih ada banyak peluang untuk mengelabuimu.
Maka anak buah yang terbukti jujur dalam banyak kesempatan sangat layak untuk dipuji. Pujian dari atasan secara langsung akan membuatnya bangga dan termotivasi untuk terus mempertahankan sifatnya. Dia gak bakal tergoda mengikuti teman-temannya yang sering berbohong.
Pujian ini bisa dilontarkan di depan anak buah yang lain bila dirimu sudah muak dengan banyaknya orang yang gak jujur. Pujianmu itu sekaligus menjadi teguran keras bagi mereka yang masih saja mencoba untuk licik. Namun kalau kamu merasa belum perlu mengambil tindakan sefrontal ini demi suasana kerja tetap kondusif, sampaikan pujian saat hanya ada kalian berdua.
2. Sesekali perlu dihadiahi barang atau uang

Pujianmu memang sudah membuatnya senang. Namun, kalau kamu bisa memberikan hadiah berupa materi walau hanya sesekali tentu lebih baik. Hadiah yang dapat langsung disentuh, dipakai, atau dinikmati terasa lebih nyata daripada sekadar kata-kata. Ini juga meningkatkan semangat anak buah yang lain untuk mendapatkannya juga.
Kalau bentuk apresiasimu selalu cuma pujian, orang lama-lama bosan mendengarnya. Setulus apa pun kamu dalam memberikan pujian, dia malah bisa menganggapnya sekadar basa-basi. Teman-temannya yang kurang jujur pun mencibir. Masa dia dipuji doang sudah melayang?
Anak kecil dinilai lebih pintar darinya karena baru senang jika sudah jelas mendapatkan sesuatu seperti permen, mainan, atau uang. Bukan sekadar kata-kata manis orangtuanya. Hadiah berupa benda atau uang makin pantas diberikan kalau kejujuran anak buah juga mendatangkan keuntungan berupa materi untuk kantor. Misalnya, dia berhasil membongkar korupsi yang dilakukan kawannya sehingga anggaran kantor gak bocor lagi.
3. Jangan marah kalau kejujurannya kadang tak menyenangkanmu

Punya anak buah yang jujur memang amat berharga. Akan tetapi, jangan membayangkan kamu sebagai atasannya bakal dibuat senang sepanjang waktu. Malah kejujurannya kerap kali akan terasa sebagai pukulan untukmu. Contohnya, ada produk kalian yang gak laku dan kalah jauh dari produk pesaing.
Karyawan yang tidak jujur akan terus berusaha menenangkan hatimu. Seperti dengan dia berkata bahwa penyebabnya semata-mata momen peluncurannya saja yang kurang pas. Atau bahkan ia sembarangan menuduh kompetitor telah melakukan kecurangan sehingga produknya lebih laku.
Akan tetapi, anak buah yang jujur tanpa ragu akan mengatakan bahwa produk kalian memang kalah saing dari segi kualitas. Kalian gagal menciptakan produk yang murah, tetapi gak murahan. Produk kalian jelek dan produk pesaing jauh lebih baik dengan harga yang cuma sedikit lebih mahal. Penilaian sejujur ini jangan membuatmu murka karena dari sini kalian bisa melakukan perbaikan besar-besaran.
4. Melindunginya dari orang-orang yang memusuhi

Bukan rahasia lagi bahwa orang jujur kerap dimusuhi. Alasannya, banyak orang merasa terancam dengan keberadaannya. Dari sekian banyak orang di kantor, boleh jadi cuma kamu yang menyukainya. Sementara teman-temannya malah membencinya. Dia gak bisa diajak kongkalikong.
Meski ia tak mengadu padamu apalagi meminta perlindunganmu, kamu harus peka dengan situasi yang dihadapinya. Berikan dia perhatian dari jauh dan segeralah turun tangan sebelum orang-orang mengganggunya. Jika mereka tampak sulit dikendalikan dengan sikapmu yang lebih lembut, disiplinkan dengan memberikan peringatan keras.
Bahwa siapa pun yang mencoba menekan anak buah terjujur akan langsung berurusan denganmu. Minta mereka untuk memilih ikut jujur atau mengundurkan diri. Tegaskan bahwa kamu tidak memberikan tempat buat pembohong sekaligus perundung. Menegakkan kekuasaanmu sangat diperlukan buat menciptakan kepatuhan ketika banyak orang mulai berbuat semaunya sendiri.
5. Jadikan tangan kananmu

Orang yang jujur sangat cocok menjadi tangan kananmu. Bahkan bila dirimu sudah memilikinya tetapi belakangan ia mulai mengakalimu, inilah waktu yang tepat untuk menggantinya. Jangan sampai dia berpikir jujur atau berbohong pun posisinya akan selalu aman sebagai orang kepercayaanmu. Kembalikan dia ke posisi anak buah biasa.
Kemudian jadikan orang yang lebih jujur sebagai penggantinya. Adanya perputaran posisi begini memotivasi orang-orang untuk menjaga integritasnya. Tak ada posisi yang abadi di sisimu. Semua tergantung pada kemampuan masing-masing dalam menjaga kepercayaanmu.
Sebagai tangan kananmu, tentu dia berhak atas upah yang lebih tinggi daripada anak buah lainnya. Kamu harus memberikannya biar ia merasa kejujurannya betul-betul dihargai. Pun dengan dia menjadi orang kepercayaanmu, tugasnya pasti bertambah banyak. Bila pendapatannya sama saja tentu ia lebih senang gak dijadikan tangan kananmu.
Walaupun orang yang jujur tidak mengharapkan apa pun darimu, ragam apresiasi tetap perlu diberikan. Ini penting untuk membedakan ganjaran buat anak buah yang gak suka bohong dengan hukuman untuk karyawan yang punya banyak akal licik. Sebab bila usahamu didominasi oleh orang yang tidak jujur pasti hanya soal waktu buat bangkrut.