Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Mengistirahatkan Otak Pasca-Burnout, Menjauh dari Pekerjaan!

ilustrasi burnout (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)
ilustrasi burnout (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Memiliki banyak tugas atau pekerjaan yang menyita waktu dan pikiran akan berdampak pada rasa lelah yang dirasakan oleh otak dan tubuh. Jika gak dikelola dengan baik, hal tersebut bisa menyebabkan burnout yang memengaruhi produktivitas dan kesehatan.

Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan ketika mengalami burnout saat mengerjakan tugas rumit. Supaya gak makin buruk, yuk simak tipsnya berikut ini!

1. Lakukan kebiasaan sehat dan istirahat

ilustrasi istirahat (pexels.com/Craig Adderley)
ilustrasi istirahat (pexels.com/Craig Adderley)

Setelah melewati hari panjang yang menguras energi, maka beristirahat sejenak penting dilakukan pasca-burnout. Dilansir Positive Psychology, Oerlemans dan Bakker, melakukan penelitian dalam Journal of Occupational Health Psychology, yang menunjukkan, bahwa salah satu strategi yang bisa dilakukan untuk pemulihan burnout adalah dengan melakukan kebiasaan sehat yang baik seperti, diet sehat, olahraga teratur, dan  tidur yang cukup.

Hal-hal tersebut bisa membuat kamu sejenak terlepas dari pikiran terkait tugas dan pekerjaan lainnya. Selain itu, Oerlemans dan Bakker juga sangat merekomendasikan agar kamu melakukan bimbingan agama atau kegiatan spiritual seperti, meditasi, doa, dan ritual lainnya.

2. Jauhkan pekerjaan sejenak

ilustrasi menjauh dari pekerjaan (pexels.com/mentatdgt)
ilustrasi menjauh dari pekerjaan (pexels.com/mentatdgt)

Menjauhkan diri dari tumpukan pekerjaan juga penting dilakukan untuk mengistirahatkan otak pasca-burnout. Oerlemans dan Bakker memberi saran untuk melepaskan diri dari pekerjaan dan keluar baik secara mental juga fisik setelah pekerjaanmu berakhir. Ketika jam kerjamu telah usai, tutup laptop dan pergi.

Jika kamu seorang pelajar yang sering mengalami burnout karena tugas, maka tetapkan jam khusus. Setelah itu, tinggalkan semua tugas dan jangan memikirkannya lagi. Kamu bisa melakukan kegiatan atau hobi lain untuk menenangkan pikiranmu.

3. Berbicara dengan seseorang yang kamu percaya

ilustrasi berbicara dengan teman  (pexels.com/SHVETS production)
ilustrasi berbicara dengan teman (pexels.com/SHVETS production)

Ketika kamu gak tahu bagaimana cara mengistirahatkan otak pasca-burnout, maka bertanya kepada orang terdekat bisa dijadikan sebagai solusi. Dikutip Healthline, Crystal Raypole, seorang penulis, mengemukakan, saat merasakan burnout kamu mungkin membutuhkan dukungan dari orang-orang terdekat karena mereka pasti tahu cara terbaik untukmu agar bisa keluar dari burnout.

Mengatasi burnout sendirian bisa terasa sangat sulit dan malah memperburuk keadaan. Sehingga, kamu bisa sekadar berbagai cerita terkait apa yang dialami atau mendengarkan pengalaman burnout yang sebelumnya juga pernah dirasakan oleh temanmu.

4. Lakukan self-compassions

ilustrasi melakukan peregangan (pexels.com/ Andrea Piacquadio)
ilustrasi melakukan peregangan (pexels.com/ Andrea Piacquadio)

Ketika burnout, kamu akan merasa seolah-olah gak bisa melakukan semuanya dengan benar. Raypole menjelaskan, saat berada di titik tersebut, kamu mungkin telah melewati batas yang dipertimbangkan oleh sebagian orang.

“Apa yang akan kamu lakukan ketika melihat temanmu berada pada situasi tersebut? Kemungkinannya adalah, kamu akan menunjukkan empati dan perhatianmu, alih-alih memberitahu dia tentang kegagalannya,” ungkapnya.

Sehingga, jika kamu bisa melakukan hal tersebut kepada temanmu, mengapa gak coba lakukan yang sama untuk diri sendiri. Kamu gak harus sempurna, cintai dirimu dan berikan jeda untuk istirahat agar pikiran kembali tenang.  

5. Lakukan hal-hal yang membuat kamu bahagia

ilustrasi melakukan hal yang buat bahagia (pexels.com/Chevanon Photography)
ilustrasi melakukan hal yang buat bahagia (pexels.com/Chevanon Photography)

Burnout bisa menyebabkan kehilangan gairah untuk melakukan hal-hal yang sebelumnya kamu cintai. Kamu merasa marah dan kesal saat harus melakukan kegiatan yang sama setiap hari. Raypole mengungkapkan, untuk mengatasinya kamu bisa membuat daftar hal-hal yang bisa membuatmu bahagia. 

Misalnya, coba agendakan berjalan-jalan dengan sahabat, bersantai di taman, atau sekadar berendam di bak mandi. Lakukan berbagai kegiatan tersebut setiap minggunya, dan pertahankan meskipun kamu sudah gak merasa burnout lagi.

Menjauh sejenak dari pekerjaan bisa dilakukan untuk mengistirahatkan otak pasca-burnout. Selain itu, kamu juga bisa mengikuti beberapa tips di atas juga. Semoga bermanfaat! 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kori
EditorKori
Follow Us