Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Keputusan Buruk yang Sering Diambil Workaholic saat Lembur

Ilustrasi wanita bekerja di malam hari (freepik.com/master1305)

Kadang, kalau sudah terjebak dalam rutinitas kerja, rasanya waktu untuk diri sendiri jadi berkurang. Kalau kamu tipe yang sering lembur, kamu pasti tahu betul gimana serunya menuntaskan tugas sampai larut malam.

Tapi, tahukah kamu bahwa ada beberapa keputusan yang justru bisa merugikan kamu dalam jangka panjang? Yuk, kita bahas 5 keputusan buruk yang sering diambil oleh para workaholic saat lembur. Jangan sampai kamu terjebak dalam kesalahan yang sama, ya!

1. Melewatkan istirahat yang penting

Ilustrasi orang sedang lelah (pexels.com/Ron Lach)

Ketika kamu kerja lembur, biasanya rasa capek dan kantuk akan mulai datang. Tapi justru di titik inilah banyak workaholic membuat keputusan yang buruk dengan mengabaikan waktu istirahat. Mereka sering berpikir, “Ah, kalau gue tidur sekarang, gue gak bakal selesai kerja tepat waktu.” Padahal, tubuh kamu butuh istirahat untuk tetap fokus dan produktif.

Jadi, saat kamu merasa lelah, istirahatlah sejenak. Ambil waktu 5-10 menit untuk meregangkan tubuh, minum air, atau sekadar keluar sejenak untuk mendapatkan udara segar. Istirahat kecil ini bakal bantu kamu me-refresh otak dan memulihkan energi supaya bisa bekerja lebih optimal. Percayalah, dengan istirahat yang cukup, kamu bakal lebih cepat menyelesaikan tugas daripada terus bekerja tanpa henti!

2. Mengabaikan kesehatan fisik

Ilustrasi pria sakit flu (freepik.com/Drazen Zigic)

Lembur itu memang menggiurkan, apalagi kalau kamu mengejar deadline atau tugas yang menumpuk. Namun, terlalu fokus pada pekerjaan sering kali membuat kamu lupa untuk menjaga kesehatan tubuh. Kamu mungkin mulai melupakan makan dengan teratur, atau bahkan menghabiskan berjam-jam di depan komputer tanpa bergerak. Ini kebiasaan buruk yang bisa merusak kesehatan fisik kamu dalam jangka panjang.

Satu hal yang sering diabaikan saat lembur adalah waktu makan. Daripada makan makanan bergizi, banyak yang memilih camilan cepat saji atau makan seadanya. Padahal, tubuh kamu membutuhkan energi yang tepat agar tetap fokus dan gak gampang capek. Cobalah untuk menyisihkan waktu makan yang sehat, meskipun itu hanya 15 menit, agar tubuh tetap bugar dan siap menghadapi tantangan kerja.

3. Mengabaikan hubungan sosial

Ilustrasi pria merasa stres (freepik.com/freepik)

Lembur yang terlalu sering sering kali mengganggu waktu berkualitas dengan teman, keluarga, atau pasangan. Kamu mungkin merasa, “Ah, nanti aja deh gue ketemu temen-temen, yang penting kerja selesai dulu.” Tapi, kalau kamu terus-menerus membuat keputusan ini, bisa-bisa hubungan sosialmu jadi renggang. Tidak jarang, workaholic mulai merasa kesepian atau terisolasi karena mereka tidak punya waktu untuk bersosialisasi.

Hubungan sosial itu penting loh, terutama dalam mengurangi stres kerja. Luangkan waktu untuk berkumpul bersama orang terdekat, baik itu keluarga, teman, atau pasangan. Kadang, percakapan ringan atau tawa bersama bisa jadi terapi terbaik setelah hari yang panjang di kantor. Jadi, jangan sampai kamu mengorbankan hubungan sosial hanya demi pekerjaan.

4. Terlalu fokus pada produktivitas tanpa menghargai diri sendiri

Ilustrasi wanita mengantuk (freepik.com/freepik)

Workaholic cenderung merasa harus terus bekerja untuk membuktikan diri mereka. Hal ini bisa jadi motivasi, tapi ada juga sisi buruknya, mereka sering mengabaikan pencapaian kecil atau keberhasilan yang sudah diraih. Kamu bisa jadi terlalu fokus pada produktivitas tanpa memberi diri sendiri penghargaan. Bahkan, sering merasa kalau waktu istirahat itu adalah “kemewahan” yang gak pantas.

Padahal, memberi diri sendiri penghargaan itu penting untuk kesehatan mental. Cobalah untuk merayakan pencapaian yang sudah kamu capai, walaupun itu hal kecil seperti menyelesaikan satu proyek atau mengatasi masalah besar di pekerjaan. Dengan menghargai diri sendiri, kamu bisa tetap merasa termotivasi dan terjaga semangat kerjanya. Ingat, kamu berhak merasa bangga atas kerja kerasmu!

5. Mengabaikan waktu untuk diri sendiri

Ilustrasi wanita stres dengan pekerjaan (freepik.com/freepik)

Pernah gak sih kamu merasa sudah terlalu lama bekerja dan merasa gak punya waktu untuk diri sendiri? Workaholic sering kali terjebak dalam rutinitas pekerjaan tanpa memberi waktu untuk hobi atau hal-hal yang membuat mereka bahagia. Padahal, waktu untuk diri sendiri itu penting untuk menjaga keseimbangan hidup dan mencegah burnout. Jangan sampai kamu merasa hidup hanya untuk bekerja, ya!

Mengambil waktu untuk melakukan hal-hal yang kamu sukai bisa memberikan energi positif dan meningkatkan kebahagiaan. Cobalah untuk mengatur waktu untuk menonton film, berkebun, atau bahkan sekadar bersantai di rumah. Aktivitas ini bisa membantu kamu lebih fokus dan segar saat kembali ke pekerjaan. Jadi, jangan merasa bersalah untuk meluangkan waktu untuk diri sendiri!

Jadi, meskipun lembur terkadang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan, kamu tetap perlu bijak dalam mengambil keputusan. Jangan sampai kamu mengabaikan kesehatan, hubungan sosial, atau kebahagiaan pribadi hanya demi pekerjaan. Ingat, kamu bekerja bukan hanya untuk menghasilkan uang, tapi juga untuk menjaga kualitas hidup. Yuk, mulai belajar menyeimbangkan antara kerja keras dan waktu untuk diri sendiri, supaya hidup tetap bahagia dan produktif!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sandria Barqi Habib Asmartha Zam Zam
EditorSandria Barqi Habib Asmartha Zam Zam
Follow Us