Sayang Jatahmu Gak Diambil, Ini 5 Manfaat Cuti untuk Kualitas Karier

Sudah kewajibannya setiap perusahaan memiliki jatah cuti untuk karyawannya masing-masing. Bahkan, hal ini turut diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan. Ini artinya, cuti punya peranan sangat penting buat manusia khususnya yang bekerja. Dari manfaat pribadi sampai kualitas karier itu sendiri, dapat dirasakan dari masa rehat kerja tersebut.
Kalau kamu, sudahkah mengambil jatah cuti? Sayang banget, lho kalau membiarkan diri sepanjang tahun di kantor! Yuk, segera ambil jatahmu karena inilah lima manfaat cuti untuk kualitas karier!
1. Seperti anak kecil yang bermain, liburan merangsang otak kita untuk berpikir fleksibel dan imajinatif
Seperti anak-anak, orang dewasa juga perlu bermain. Hal ini bermanfaat untuk menyegarkan tubuh dan pikiran. Bermain juga merangsang otak agar berpikir fleksibel dan imajinatif. Dari situlah, ide-ide baru nan brilian bermunculan. Jika ada banyak, tidak ada salahnya kamu membekali diri dengan buku catatan kecil.
Catat dan petakan semua sebelum kamu menyampaikannya pada atasan. Hal ini memompa semangat untuk merealisasikannya dan kamu tak sabar lagi segera masuk ke kantor.
2. Berlibur dapat memperluas wawasanmu dari mencoba hal-hal baru dan bertemu orang-orang baru
Apa pun kegiatan yang kamu lakukan selama liburan, pasti ada wawasan baru yang bisa diambil. Seandainya tidak bepergian ke luar kota, kamu bisa mengeksplorasi kemampuan makeup selama berjam-jam. Kamu bisa mengambil kursus, belajar masak, dan sebagainya.
Kalau kamu traveling, bersentuhan dengan warga lokal bakal membuatmu mengenal budaya, kuliner, sampai trik bertahan hidup yang unik. Sikap egoismu bisa menurun lewat tantangan-tantangan baru. Tapi tingkat waspada, ramah, dan kreatif juga tidak hilang. Eh, siapa tahu juga nemu jodoh?
3. Momen cuti adalah waktu yang tepat untuk merasakan kebebasan dan memegang kendali atas diri sendiri
Selama bekerja, kamu dipaksa mematuhi hampir semua perintah atasan. Kamu ingin A, tapi bos menginstruksikan hal yang berlawanan. Saat kamu sudah sejalan, mandat bos berubah lagi. Kapan lagi kamu bisa jadi diri sendiri dan mengikuti kata hati, selain saat liburan?
Saat liburan, kamu ingin ini dan itu, bebas-bebas saja. Tidak ada yang mengawasi. Tidak perlu juga bikin laporan seabreg. Tidak ada penilaian performa dan ini membuatmu lebih ekspresif. Sekembalinya bekerja, dijamin kamu lebih bisa menghargai hasil kerja tim sendiri maupun orang lain.
4. Yang tidak diragukan lagi, cuti dan berlibur bisa mengurangi stres. Fisik dan mental kita segar sejenak dari tekanan & drama-drama di kantor
Sebuah studi yang dibukukan dalam Journal of Applied Psychology menyampaikan, keluhan kesehatan dan kelelahan akan menurun secara signifikan kalau kita cuti dan liburan. Apa yang kamu lakukan selama liburan, berfaedah meningkatkan relaksasi dalam diri.
Kalau kamu bisa lebih rileks lewat jalan-jalan, belanja di mall, dan lainnya, maka lakukankah. Setelah itu, semangatmu lebih membaik. Otak bakal sanggup diajak kerjasama soal perubahan positif begitu masuk hari kerja.
5. Waktunya menjalin kembali hubungan dengan orang-orang yang dicintai dan berbagi kasih sayang dengan mereka
Untuk siapakah kamu bekerja? Jika jawabanmu untuk keluarga atau kekasih, maka ini alasannya juga kamu perlu cuti. Kalau memang mereka alasanmu susah payah bekerja, buktikan tanda kasihnya dengan menemuinya langsung dan jalan bersama. Tidak sulit, bukan?
Momen liburan bisa kamu gunakan untuk memberi kasih sayang. Di samping memberi, kamu pun turut diberikan olehnya. Diskusikanlah masalah-masalah yang selama ini tertunda dan mengganjal selama kamu kerja. Balik ke kantor nanti, pikiranmu sudah lega lantaran masalah-masalah keluarga/hubungan sudah kelar. Konsentrasi juga tidak buyar.
Itu dia manfaat cuti untuk kualitas karier. Bagaimana dengan kamu? Masih banyak atau utuhkah jatahmu? Kalau iya, jangan lupa diambil ya! Ingat, kerja terus bikin sakit!