5 Perbedaan Mendasar Portofolio dan CV, Jangan Keliru!

- CV berfungsi sebagai rangkuman perjalanan karier dengan informasi dasar seperti pendidikan, pengalaman kerja, dan keterampilan.
- Portofolio adalah bukti konkret dari hasil kerja yang cocok untuk bidang kreatif atau teknis, menunjukkan kreativitas dan kemampuan secara langsung.
- CV memiliki format formal dan terstruktur, sementara portofolio lebih fleksibel dengan desain dan tampilan visual yang penting.
Melamar pekerjaan tak lepas dari proses membuat CV maupun portofolio. Meski terlihat biasa, tapi proses ini seperti seni dimana kamu harus memilih dokumen yang tepat untuk menyampaikan keahlian dan pengalamanmu agar dokumenmu terlihat indah. Di antara berbagai dokumen yang sering diminta, CV dan portofolio menjadi dua yang paling umum.
Meski terdengar mirip, keduanya sebenarnya sangat berbeda dalam hal tujuan, format, dan waktu penggunaannya. Dengan memahami perbedaan ini, dapat membantumu kamu memaksimalkan peluang diterima kerja atau proyek yang sedang diincar. Berikut merupakan lima perbedaan mendasar yang harus kamu ketahui!
1. Fungsi utama

Dilihat dari fungsi utamanya, CV adalah dokumen formal yang berfungsi sebagai rangkuman perjalanan kariermu. Di dalam CV mencakup informasi dasar seperti pendidikan, pengalaman kerja, keterampilan, dan pencapaian lainnya. CV memberikan gambaran umum tentang siapa kamu secara profesional.
Sedangkan, portofolio adalah bukti konkret dari hasil kerjamu. Portofolio lebih cocok digunakan di bidang kreatif atau teknis, seperti desain grafis, fotografi, penulis, arsitektur, atau pengembangan aplikasi. Dengan portofolio, kamu menunjukkan kepada calon pemberi kerja atau klien apa yang bisa kamu lakukan, bukan hanya apa yang tertulis di atas kertas.
2. Format dan struktur

Perbedaan juga terlihat dari segi format dan struktur, dimana CV memiliki format yang lebih formal dan terstruktur. Biasanya berisi poin-poin singkat yang diatur secara kronologis atau berdasarkan relevansi. Karena bisa digunakan untuk berbagai bidang, CV harus dibuat sederhana dan mudah dibaca.
Portofolio jauh lebih fleksibel. Formatnya bisa berupa file PDF, website pribadi, link google drive, atau bahkan presentasi interaktif. Tujuannya adalah untuk memamerkan kreativitasmu, jadi desain dan tampilan visual sangat penting. Ini adalah tempat di mana kamu bisa menonjolkan keunikan dan kepribadianmu.
3. Konten atau isi

CV biasanya berisi data singkat tentang pendidikan, pengalaman kerja, keterampilan, dan mungkin juga referensi dari orang yang berkompeten. Misalnya, kamu menuliskan informasi bahwa pernah bekerja sebagai desainer grafis selama tiga tahun di sebuah perusahaan tertentu.
Sedangkan, portofolio melengkapi informasi ini dengan bukti yang nyata, seperti contoh desain yang pernah kamu buat selama bekerja. Selain itu, kamu juga bisa menyertakan cerita di balik proyek tersebut, misalnya tantangan yang dihadapi dan bagaimana kamu menyelesaikannya. Ini akan membantu calon pemberi kerja memahami proses kerjamu.
4. Waktu dibutuhkannya

CV adalah dokumen yang pastinya selalu diminta saat melamar pekerjaan, apapun bidangnya. Bahkan dalam industri kreatif, CV digunakan untuk memberikan gambaran umum tentang latar belakangmu. Selain surat lamaran, CV adalah dokumen wajib untuk ‘menjual diri’ pada perekrut kerja. Untuk posisi administratif, biasanya CV saja sudah cukup.
Portofolio biasanya diminta untuk posisi yang memerlukan keterampilan teknis atau kreatif. Misalnya, jika kamu melamar sebagai fotografer, penulis, atau arsitek, portofolio adalah cara untuk menunjukkan kemampuanmu secara langsung. Dalam beberapa kasus, portofolio mungkin baru diminta di tahap wawancara.
5. Gaya penyampaiannya

Gaya penyampaian CV biasanya lebih kaku dan formal. Kamu harus menjaga tata bahasa dan gaya penulisan agar tetap profesional. Fokusnya adalah menyampaikan informasi seefisien mungkin. Sedangkan, portofolio memungkinkanmu untuk lebih bebas berekspresi. Kamu bisa menambahkan narasi singkat tentang proyek, menciptakan desain yang menarik, atau bahkan menambahkan video.
Ini adalah cara untuk menunjukkan gaya unikmu. Ada kalanya, kamu perlu mengirimkan CV dan portofolio sekaligus. Misalnya, jika kamu melamar posisi desainer grafis, CV akan memberikan gambaran umum tentang latar belakang dan pengalaman, sedangkan portofolio akan menunjukkan hasil kerjamu secara nyata.
CV dan portofolio adalah alat yang berbeda tapi saling melengkapi. Dengan memahami perbedaan ini, kamu bisa memilih dokumen yang tepat untuk setiap kesempatan. Jangan lupa, persiapkan keduanya dengan baik agar siap menangkap berbagai peluang, ya!