Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Prinsip Stoikisme untuk Tingkatkan Produktivitas, Patut Dicoba

ilustrasi self confidence  (pexels.com/moose-photos)
ilustrasi self confidence (pexels.com/moose-photos)

Stoikisme atau juga disebut stoik merupakan aliran filsafat yang ditemukan oleh seorang saudagar bernama Zeno pada sekitar tahun 304 SM. Inti dari teori filsafat ini adalah untuk mengajarkan bagaimana bisa memiliki hidup yang tenang, damai, dan merasa cukup dengan apa yang sudah dimiliki.

Prinsip stoikisme bisa membuat seseorang tidak lagi terpengaruh dengan orang lain. Sekalipun ada banyak hal yang jika dilihat orang lain terasa bisa sangat mengganggu.

Tetapi para stoik bisa tetap memiliki kesadaran dan penguasaan diri yang baik. Hal ini menjadi jawaban bahwa stoikisme sangat cocok untuk meningkatkan produktivitas sehari-hari. Berikut lima kebiasaan yang bisa kamu terapkan!

1.Memanfaatkan waktumu sebaik mungkin

ilustrasi pria melihat jam tangan (unsplash.com/tylerjackharris)
ilustrasi pria melihat jam tangan (unsplash.com/tylerjackharris)

Waktu bisa jadi satu hal yang rasanya sulit untuk dikendalikan. Kamu pasti bisa menjaga barang, keluarga, hewan peliharaan dan sebagainya. Tetapi kamu akan sulit sekali untuk menjaga waktu.

Memiliki waktu untuk hal-hal yang positif dan sesuai perencanaan memang tak mudah. Tetapi kamu bisa kok mulai mengatur dan mengeliminasi hal-hal yang tidak penting. Buat dan patuhi jadwal harianmu, dan jangan mudah memenuhi keinginan orang lain.

2.Menerapkan prinsip hidup minimalis

ilustrasi berbelanja (unsplash.com/charlesdeluvio)
ilustrasi berbelanja (unsplash.com/charlesdeluvio)

Gaya hidup minimalis memang terlihat mudah diterapkan. Tetapi rasanya akan sulit jika kamu adalah tipe orang yang mudah sekali terkena godaan. Kebiasaan stoikisme mengajarkan kamu bagaimana cara bisa merasa cukup dengan barang yang kamu punya.

Artinya, kamu tidak akan menumpuk banyak sekali barang dengan kegunaan yang sama. Caranya, kamu bisa mendonasikan baju atau barang yang masih layak pakai kepada orang yang membutuhkan. Tantang dirimu untuk bisa hidup minimalis dan bisa mengatur banyak pengeluaran.

3.Mencoba lebih sering jalan kaki

ilustrasi berjalan kaki (unsplash.com/castaneyra)
ilustrasi berjalan kaki (unsplash.com/castaneyra)

Para stoik tidak pernah mempermasalahkan kendaraan apa yang dimiliki. Mereka tidak akan peduli terhadap penilaian orang yang penting bisa nyaman dan cukup. Bahkan kamu juga harus mencoba kebiasaan mereka yang lebih sering jalan kaki.

Jalan kaki bisa meningkatkan rasa kesadaran dan juga sebagai terapi pikiran. Tanpa disadari kamu akan merasa lebih tenang, lebih segar dan bahagia dengan merutinkan kebiasaan tersebut, mudah bukan?

4.Melatih diri untuk kesendirian

ilustrasi orang sedang meditasi (unsplash.com/jaredrice)
ilustrasi orang sedang meditasi (unsplash.com/jaredrice)

Cara menjadi produktif selanjutnya adalah dengan berlatih untuk menyendiri. Tak melulu dalam arti kamu harus pergi berlibur dari hiruk pikuk kegiatan sehari-hari. Tetapi kesendirian dalam arti memiliki pikiran yang tenang dan damai.

Berlatihlah agar kamu bisa selalu mendapatkan ketenangan dari dalam dirimu sendiri. Dengan cara mencoba untuk mindfulness, jadwalkan waktu untuk berselancar di sosial media dan juga mengeliminasi gangguan saat bekerja.

5.Membaca buku sebanyak yang kamu mampu

ilustrasi membaca buku (unsplash.com/ktsfish)
ilustrasi membaca buku (unsplash.com/ktsfish)

Buku merupakan salah satu cara untuk membuat kamu bisa lebih memahami banyak hal. Membaca buku juga bisa meningkatkan kepuasan dengan diri sendiri. Kegiatan membaca bisa diibaratkan sebagai cara menutrisi dan menyegarkan pikiran.

Kamu bisa memulai kebiasaan ini agar waktu yang kamu habiskan lebih produktif. Mendengarkan audiobook, membaca di waktu senggang pagi atau malam bisa jadi cara yang sangat tepat. Semakin banyak kamu membaca, maka kamu akan semakin merasa haus akan ilmu.

Menerapkan prinsip stoikisme ternyata tak terlalu sulit. Kamu hanya perlu lebih fokus terhadap hal-hal yang bisa kamu kendalikan. Jadi, sudah siap untuk memulai?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sire
EditorSire
Follow Us