Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Situasi Sulit yang Dihadapi Cleaning Service

ilustrasi cleaning service (unsplash/ CDC)

Menjalani pekerjaan sebagai cleaning service tidaklah mudah. Kamu perlu memiliki kondisi fisik dan mental yang kuat. Hal-hal kotor yang kamu kerjakan setiap hari dan komentar negatif orang akan pekerjaan tersebut, bisa menjadikanmu pribadi yang semakin dewasa ke depannya.

Tak jarang kamu menghadapi situasi yang membuatmu kesal akan pekerjaan yang dijalani. Situasi tersebut pada akhirnya membuatmu ingin berhenti dari pekerjaan itu. Ditambah lagi, ada beberapa situasi sulit yang dihadapi cleaning service berikut ini yang harus kamu rasakan.

1. Musim hujan

ilustrasi membersihkan lantai (unsplash/ Gil Ribeiro)

Musim hujan adalah musim yang kurang disukai cleaning service. Kamu mengerjakan pekerjaan yang lebih banyak dibandingkan musim biasa. Area pintu utama adalah hal terberat yang kamu kerjakan di musim hujan.

Banyak orang keluar dan masuk melalui pintu tersebut. Pijakan alas kaki mereka yang basah dan kotor akibat air hujan selalu membekas di lantai. Kamu harus bersiaga di area tersebut untuk memastikan lantai selalu bersih.

2. Pengguna kamar kecil yang jorok

ilustrasi toilet (unsplash/ Giorgio Trovato)

Seringkali kamu menemukan pengguna kamar kecil yang kurang bersih. Bahkan beberapa dari mereka tidak menyiram apa yang telah mereka buang di dalam kamar mandi. Seakan tak peduli, mereka meninggalkannya begitu saja. Pernah mengalami?

Tak jarang kamar kecil sekarang dirancang secara modern yang membuat sebagian orang bingung terkait cara penggunaannya. Mereka yang bingung cara penggunaannya enggan bertanya kepada cleaning service dan membiarkan meninggalkan kamar kecil secara kotor.

3. Pengunjung meninggalkan sampah sembarangan

ilustrasi orang memberi sampah (unsplash/ Razvan Narcis Ticu)

Ada saja orang yang malas berjalan kaki sekian meter untuk membuang sampahnya di tempat sampah. Tak jarang orang meninggalkan sampahnya di meja bahkan memanggil cleaning service hanya untuk memberikan sampah yang mereka hasilkan.

Mereka berpikir membuangkan sampah orang merupakan salah satu tugas kamu sebagai cleaning service. Orang-orang semakin tidak peduli dengan sampah yang mereka hasilkan dan mengandalkan cleaning service untuk membersihkannya.

4. Rekan kerja libur

ilustrasi bekerja sendirian (unsplash/Mufid Majnun)

Terkadang ada tempat yang sengaja memperkerjakan cleaning service dengan jumlah terbatas. Mereka enggan menambah personil cleaning service dengan alasan tidak mau rugi. Alhasil ketika salah satu harus libur, kamu akan bekerja sendirian.

Membersihkan seluruh area tanpa bantuan siapapun. Jika kamu menjadi cleaning service di tempat yang ramai, pekerjaanmu menjadi terasa lama untuk selesai. Mau tidak mau jam pulang kerjamu menjadi mundur karena harus menyelesaikan pekerjaan.

5. Membawa barang berat

ilustrasi menuruni tangga (unsplash/Callum Hill)

Adakalanya pekerjaan kamu tidak hanya melakukan pembersihan namun membawa barang dengan beban berat. Bekerja di bangunan bertingkat adalah sebuah tantangan sulit karena perlu menaiki dan menuruni tangga dengan membawa barang.

Rancangan bangunan yang tidak ramah untuk pekerja cleaning service terkesan bahwa job desk tersebut adalah pekerjaan yang diremehkan. Terkadang kakimu juga terluka karena terpeleset dari tangga saat membawa barang berat.

Situasi sulit yang dihadapi cleaning service tentu tak hanya dirakan olehmu, tapi juga karyawan seprofesi lainnya. Walau begitu, mengeluh dengan pekerjaan seakan tak ada gunanya karena akan menghabiskan energimu. Ubah perspektif bahwa menjadi cleaning service membuatmu sadar bahwa pekerjaan ini mengasah empati, kesabaran, dan menghargai berbagai hal dari sudut pandang sederhana sekalipun.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Restu
EditorRestu
Follow Us