Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanda Kamu Jadi Sasaran Eksploitasi di Tempat Kerja, Jangan Terjebak

ilustrasi multitasking (unsplash.com/Marvin Meyer)

Kadang-kadang, bekerja terasa seperti ikut olimpiade, tapi tanpa medali melainkan hanya lelah yang terus menumpuk. Kalau kamu sering merasa dimanfaatkan di tempat kerja, bisa jadi itu bukan cuma perasaan. Ada tanda-tanda yang jelas kalau kamu sedang menjadi sasaran eksploitasi, dan mengenalinya adalah langkah pertama untuk melindungi diri. Yuk, kita bahas lebih dalam supaya kamu nggak terjebak dalam situasi yang nggak sehat ini!

1. Kerja lembur jadi rutinitas, tanpa apresiasi

ilustrasi bekerja (unsplash.com/Robert Bye)

Lembur sesekali sih wajar, tapi kalau itu sudah jadi bagian dari jadwal harianmu, ada yang salah. Apalagi kalau tidak ada tambahan bayaran atau ucapan terima kasih dari atasan.

Jam kerja berlebihan dapat menyebabkan stres kronis dan menurunkan produktivitas. Kalau kamu merasa kerja kerasmu tidak dihargai, itu tanda bahwa keseimbangan kerja dan hidup mulai terganggu. Ingat, hidupmu lebih berharga daripada sekadar daftar tugas kantor. 

2. Tugasmu gak sesuai job description

ilustrasi bekerja (unsplash.com/Christin Hume)

Pernah gak, kamu tiba-tiba disuruh jadi MC acara kantor, padahal jelas-jelas itu bukan bagian dari deskripsi pekerjaanmu? Atau mungkin kamu malah sering ditodong mengerjakan tugas orang lain?

Ini adalah bentuk eksploitasi yang sering terjadi. Jangan ragu untuk berkata tidak jika hal ini mulai terasa mengganggu dan menghambat pekerjaan utamamu.

3. Gaji yang gak sebanding dengan beban kerja

ilustrasi finansial (unsplash.com/Towfiwu barbhuiya)

Coba jujur, apakah gajimu terasa lari di tempat sementara tanggung jawabmu terus bertambah? Kalau iya, itu tanda besar kalau kamu sedang dieksploitasi.

Data dari Glassdoor menunjukkan bahwa karyawan yang merasa gajinya tidak adil cenderung 2 kali lebih mungkin merasa tidak puas di tempat kerja. Periksa lagi kontrak kerja dan lakukan negosiasi gaji jika perlu. Jangan biarkan dirimu bekerja keras tanpa penghargaan yang layak. 

4. Kamu takut untuk istirahat

ilustrasi tidur (unsplash.com/Adrian Swancar)

Saat waktu makan siang malah dihabiskan di depan laptop, atau bahkan merasa bersalah saat cuti, itu tanda eksploitasi psikologis. Budaya kerja toxic sering membuat karyawan merasa bersalah untuk sekadar beristirahat.

Mengambil waktu istirahat justru dapat meningkatkan kreativitas dan performa kerja. Jadi, jangan biarkan rasa takut membuatmu kehilangan hak untuk istirahat.

5. Tidak ada ruang untuk berkembang

ilustrasi bertumbuh (unsplash.com/Austin Distel)

Kerja keras bertahun-tahun tapi posisimu tetap di tempat? Itu bukan sekadar kebetulan. Banyak perusahaan memanfaatkan tenaga kerja tanpa memberikan peluang pengembangan.

Survey dari Gallup menyebutkan bahwa karyawan yang tidak diberi peluang untuk belajar dan berkembang memiliki risiko 4 kali lebih tinggi untuk merasa burnout. Kalau kamu terus-menerus merasa stagnan, mungkin saatnya mempertimbangkan langkah baru.

Menyadari tanda-tanda eksploitasi di tempat kerja adalah langkah penting untuk menjaga kesejahteraanmu, baik secara fisik maupun mental. Kalau kamu merasa salah satu dari poin di atas menggambarkan situasimu, jangan ragu untuk berbicara dengan HR atau mencari peluang yang lebih sehat. Ingat, kamu berhak atas lingkungan kerja yang adil dan mendukung perkembanganmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fitria Madia
EditorFitria Madia
Follow Us