5 Tips Jika Kamu Sudah Terkena Toxic Productivity, Terapkan Batasan!

Toxic produktivity merupakan kecenderungan untuk terus melakukan pekerjaan secara berlebih, bahkan hingga mengabaikan aspek kesehatan dan juga kesejahteraan. Banyak orang yang mengalami kondisi toxic produktivity, namun ternyata justru tidak menyadari bahwa hal tersebut merupakan bagian dan tuntutan yang memang harus dilakukan sehari-hari.
Ada banyak sekali dampak negatif yang mungkin akan diperoleh jika terus mengalami toxic produktivity dalam kehidupan, termasuk kesulitan untuk fokus hingga mengalami masalah kesehatan serius. Jika kamu merasa sudah mulai mengalami toxic produktivity, maka cobalah untuk melakukan beberapa tips berikut ini dalam mengatasinya.
1. Segera buat batasan waktu kerja

Langkah awal yang bisa kamu lakukan adalah dengan segera membuat batasan waktu kerja. Waktu kerja ini sangat penting agar kamu bisa bekerja dengan lebih realistis dan patuh dengan batasan waktu yang ada, sehingga harus dibuat jadwal yang tepat sesuai kebutuhan.
Kamu dapat menentukan sendiri waktu untuk mulai bekerja, waktu selesai bekerja pada setiap harinya. Selain itu, jangan lupa untuk memasukkan waktu beristirahat agar kamu bisa mengambil jeda dan tidak terus menerus bekerja dengan berlebihan, sehingga bisa terhindar dari toxic productivity.
2. Mulai prioritaskan tugas dengan bijak

Banyak orang yang mungkin masih kesulitan dalam melakukan pekerjaannya dengan baik, sehingga sekali terjebak dalam toxic produktivity. Sering kali toxic produktivity yang terus diabaikan dapat membuat pekerjaan-pekerjaan jadi terus menumpuk dan pada akhirnya tidak terselesaikan dengan baik, sehingga menyebabkan rasa stres.
Kamu mungkin bisa belajar bagaimana caranya untuk memprioritaskan tugas dengan sebijak mungkin, termasuk mengalokasikan waktu dengan tepat agar bisa menyelesaikan segala sesuatunya. Jangan sampai kamu ambil dalam membuat tugas, sehingga justru bekerja jadi tidak efisien dan pada akhirnya membuat mudah mengalami stres berlebih.
3. Perbanyak istirahat dan evaluasi diri

Jika seseorang sudah mulai mengalami toxic produktivity, maka biasanya ada banyak hal yang akan berubah, termasuk jadwal istirahat. Bukan tidak mungkin jika orang tersebut akan semakin meminimalisir jadwal istirahat yang dimiliki, sehingga mudah mengalami kelelahan berlebih.
Bila kamu sudah menyadari tanda dari toxic produktivity tersebut, maka mulailah untuk memperbanyak istirahat agar bisa menetralisir rasa lelah dan membuatmu merasa lebih rileks. Selain itu, mulailah untuk mengevaluasi diri untuk menemukan kesalahan atau pun tanda-tanda toxic produktivity tersebut agar bisa segera kamu hentikan, sehingga tidak sampai mengganggumu terlalu jauh.
4. Jangan ragu meminta tolong

Kunci penting yang mungkin perlu kamu ingat dalam menghadapi toxic produktivity adalah jangan malu untuk meminta tolong. Kamu mungkin memiliki banyak sekali pekerjaan dan tuntutan, namun kamu harus ingat bahwa setiap orang pasti memiliki batasan yang masing-masing.
Jika kamu memaksakan diri untuk terus bekerja, maka hal ini akan berdampak pada banyak aspek, termasuk hasil pekerjaan dan kondisi fisikmu. Oleh sebab itu, cobalah untuk meminta tolong pada orang-orang yang kamu percaya kamu tidak sampai terlalu mengalami rasa stres dan pada akhirnya selalu terjebak pada toxic productivity.
5. Mulai menerapkan work life balance

Work life balance merupakan hal penting yang memang harus kamu miliki dalam melakukan pekerjaan. Tiga hal tersebut pada kenyataannya sangat sulit diperoleh oleh orang-orang yang terjebak pada toxic produktivity, sehingga tidak memiliki keseimbangan dalam menjalani rutinitasnya sehari-hari.
Jika memang kamu mulai menyadari bahwa kamu sudah terjebak dalam toxic produktivity, maka segera terapkan work life balance dalam rutinitas sehari-harimu. Cari tau apa aspek yang dirasa masih kurang, sehingga kamu tidak merasa mudah stres dan pada akhirnya mengabaikan kebutuhanmu sendiri.
Giat bekerja tentu merupakan hal yang positif untuk dilakukan setiap hari. Namun, juga sampai berlebihan, maka bisa merepotkan dirimu sendiri. Oleh sebab itu, hindari kebiasaan bekerja berlebihan, bahkan hingga mengalami toxic productivity agar kamu tidak mudah mengalami stress. Jangan sampai terjebak dengan toxic productivity!