IWF 2021: 5 Tips Memulai Aktivitas di Medsos ala Kalis Mardiasih

Berbicara di ruang publik, seperti di media sosial, tentu gak lepas dari audiens yang merupakan pendengar dan pembaca opini kita. Jadi, gak heran kalau tips speak up pertama dari Kalis Mardiasih menyasar perhatian akan tipe audiens yang kita miliki.

Jenis kelamin, golongan usia, hobi, hingga lokasi mereka wajib jadi perhatian utama. Pasalnya, akan menyulitkan kalau berbicara sesuatu pada kalangan yang gak merasa omongan kita itu penting dan layak didengar. Bisa-bisa kita dianggap nyampah dan misi opini kita di medsos tidak tersampaikan dengan baik.

Kalau tipe audiens sudah kita ketahui, langkas selanjutnya untuk beraktivitas di medsos dari Kalis adalah menentukan jenis pesan. Mau tipe informatif, story telling, atau humor.

Pesan informatif berisi penjelasan, informasi, dan data yang disampaikan secara lengkap dan jelas. Storytelling biasanya identik dengan manusia dan pemikiran uniknya. Sedangkan, pesan humor lebih pada cara penyampaian yang menghibur, seperti komik, tapi tetap ada misinya.

Lebih lanjut, Kalis juga mengingatkan, tipe pesan apa pun yang kita pakai dan siapa pun audiensnya, kita tetap wajib memperhatikan batasan yang berlaku. Sebab, ada aturan yang mengikat berupa UU ITE sebagai kekang agar tidak melewati batas.

Menurut Kalis, untuk memulai aktivitas bermedia sosial, ternyata bisa melalui keterikatan dengan followers. Misalnya, topik pembahasan yang ingin diangkat bisa ditanyakan dulu, nih, kepada penikmat tulisan kita.

Semacam jajak pendapat, biasanya audiens kita akan merespons dengan senang hati dan memilih tema yang ingin jadi pembahasan. Bisa juga melalui polling terkait topik terkini yang tengah hangat, lho. Dijamin, deh, obrolan bakal mengalir dan makin asyik.

Gak kalah penting, platform tempat kita menuangkan ide dan pikiran juga wajib dipertimbangkan, nih. Wadah bermedia sosial sangatlah bervariasi, lengkap dengan karakteristik dan keunggulannya masing-masing.

Sebelum menuangkan opini dan mengunggahnya, kita wajib mengenali karakter masing-masing platform lebih dahulu. Misalnya, kalau kita mau yang serbacepat, bisa lewat Twitter meski "lahannya" terbatas. 

Kamu yang jago menyampaikan pesan visual, bisa banget pakai wadah Instagram. Beda lagi kalau pesan kita ingin disampaikan secara detail dilengkapi video, YouTube dan Tiktok masih jadi platform terbaik. Hingga saat ini masih everlasting karena beritanya gak kenal kedaluwarsa.

Mengawali aktivitas di media sosial gak akan pernah berhasil tanpa satu langkah kecil pertama, yaitu mulai dari sekarang. Sejalan dengan wejangan dari seorang Kalis Mardiasih, beropini dan beraktivitas di media sosial harus berani memulainya lebih dahulu.

Terlepas dari anggapan miring kalau beropini di medsos sebatas 'keyboard warrior, tapi Kalis juga mengatakan aktivitas ini bisa memberi perubahan yang cukup berdampak di kehidupan sesungguhnya. Selain audiens di medsos luas, berita juga sanggup menyebar dengan sangat cepat. So, let's speak up right now!

Beropini di media sosial gak melulu tentang ocehan gak berguna. Lewat ngobrol seru bareng Kalis Mardiasih, kita bisa mulai buktikan diri kalau lantang di medsos juga bisa memberi dampak positif saat dilakukan dalam koridor yang benar. Yuk, speak up!

IDN Times menggelar Indonesia Writers Festival 2021. Acara yang juga dikenal dengan IWF 2021 ini adalah pertemuan independen yang berkomitmen untuk memberdayakan Indonesia melalui bidang menulis. Acara dengan slogan Empowering Indonesians Through Writing ini dilangsungkan pada 25 hingga 30 Oktober 2021 melalui Zoom dan YouTube channel IDN Times.

IWF 2021 sendiri menghadirkan lebih dari 20 pembicara kompeten di berbagai latar belakang, seperti Gina S. Noer, AULION, Zarry Hendrik, Kevindra Soemantri, Sri Izzati, dan masih banyak lainnya.