Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Red Flag yang Sering Terjadi di Tempat Kerja

ilustrasi wanita yang stres bekerja(freepik.com/jcomp)
ilustrasi wanita yang stres bekerja(freepik.com/jcomp)

Saat ini banyak sekali perusahaan yang menerapkan konsep tempat kerja fleksibel bagi para karyawannya. Hal ini karena hampir sebagian besar waktu akan tersita dalam pekerjaan kantor.

Sayangnya, gak semua kantor menerapkan budaya kerja yang seperti ini. Sebab masih banyak perusahaan dengan lingkungan kerja yang toksik. Nah, untuk mengetahui kantormu punya lingkungan yang toksik atau tidak, simak deretan tanda red flag di tempat kerja berikut ini, ya.

1. Sering terjadi pergantian karyawan

ilustrasi karyawan sedang berdiskusi (freepik.com/pressphoto)
ilustrasi karyawan sedang berdiskusi (freepik.com/pressphoto)

Sering terjadi pergantian karyawan menjadi salah satu tanda bahwa tempat kerjamu memiliki lingkungan yang tidak sehat. Perputaran karyawan yang tinggi tentunya dapat mengganggu proyek yang tengah berjalan.

Selain itu, sering terjadinya pergantian karyawan merupakan suatu tanda red flag yang sangat jelas karena perusahaan tersebut tidak dapat mempertahankan karyawan lamanya. Hal ini juga menandakan bahwa ada yang tidak beres dengan perusahaan tersebut, sehingga para karyawan tidak betah untuk tetap bekerja di sana.

2. Ada banyak kelompok di tempat kerja

ilustrasi meeting di kantor (pexels.com/christinamorillo)
ilustrasi meeting di kantor (pexels.com/christinamorillo)

Sudah menjadi hal yang lumrah jika di kantor terdapat beberapa kelompok pertemanan. Hal ini karena sebagian besar waktu para karyawan dijalankan di tempat kerja. Sehingga pertemanan pun akan terjalin dengan sesame rekan kerja di perusahaan tersebut.

Meski menjadi hal yang lumrah, banyaknya kelompok orang yang ada di kantor juga menjadi salah satu tanda red flag di tempat kerja loh. Soalnya, biasanya orang yang membentuk kelompok cenderung mengabaikan orang lain sesama rekan kerja di kantor. Sehingga adanya kelompok yang membedakan ini bisa menjadikan karyawan lain menjadi terisolasi dan menciptakan budaya negatif di kantor.

3. Tidak ada rasa kebersamaan

ilustrasi meeting di kantor (freepik.com/senivpetro)
ilustrasi meeting di kantor (freepik.com/senivpetro)

Dengan adanya banyak kelompok, maka rasa kebersamaan antar karyawan di kantor tersebut tidak akan terjalin dengan baik. Bahkan, lebih parahnya justru tidak ada rasa kebersamaan sama sekali.

Hal ini tentunya akan membuat karyawan di perusahaan tersebut merasa terputus karena apa yang dikerjakan tidak terlihat sama sekali. Selain itu, dengan tidak adanya rasa kebersamaan ketika melakukan proyek bersama, maka akan membuat karyawan tidak termotivasi dalam melakukan pekerjaannya. Soalnya, karyawan tersebut merasa tidak terlibat sebagai salah satu bagian yang berperan penting di dalamnya.

4. Selalu 'stand by' 24 jam

ilustrasi bekerja keras (freepik.com/lookstudio)
ilustrasi bekerja keras (freepik.com/lookstudio)

Red flag selanjutnya yang menjadi tanda bahwa lingkungan tempatmu bekerja toksik yaitu kamu harus selalu stand by 24 jam untuk mengurusi pekerjaan. Dengan selalu sedia selama 24 jam, kamu tidak akan memiliki waktu untuk beristirahat sepenuhnya karena dikejar dengan deadline yang diberikan atasan di luar jam kerja.

Pastinya kamu akan merasa stres ketika harus selalu bisa menanggapi telepon, email ataupun teks dari atasan di luar jam kerja yang kamu miliki. Padahal kan, kamu juga butuh untuk menjaga kewarasan dengan melakukan aktivitas lain di luar pekerjaanmu.  

5. Tidak ada yang pernah mengambil cuti

ilustrasi seorang perempuan berkata tidak (freepik.com/cookie_studio)
ilustrasi seorang perempuan berkata tidak (freepik.com/cookie_studio)

Pastinya kamu memerlukan waktu untuk beristirahat ketika bekerja. Salah satu hak yang seharusnya kamu miliki ketika menjadi karyawan di suatu perusahaan yaitu mendapatkan jatah libur dan cuti.

Nah, red flag yang satu ini yaitu ketika rekan kerjamu tidak ada yang pernah mengambil jatah cuti mereka. Ini tentunya juga akan mempengaruhimu untuk melakukan hal yang sama. Padahal kan, dengan tidak mengambil jatah cuti yang diberikan, kamu akan merasa tertekan dan kelelahan.

6. Ketakutan akan kegagalan yang berlebihan

ilustrasi wanita yang ketakutan(freepik.com/yanalya)
ilustrasi wanita yang ketakutan(freepik.com/yanalya)

Siapa sih yang ingin gagal dalam melakukan sesuatu? Pastinya semua orang juga tidak ada yang berharap untuk mendapatkan kegagalan. Ketakutan akan kegagalan sebenarnya merupakan hal yang wajar terjadi. Namun jika ketakutan akan kegagalan tersebut diproduksi secara berlebihan, justru akan membuat ide-ide kreatif menjadi tertahan.

Jadi, ketika suatu perusahaan tidak membiarkan karyawannya gagal, maka hal tersebut dapat menjadi tanda red flag bahwa lingkungan kerja yang ada cenderung tidak sehat. Sebab rasa takut akan terjadinya kesalahan itu justru mencegah karyawan melakukan pekerjaan terbaik mereka. Bukannya pengalaman belajar terbaik justru datang dari kesalahan yang diperbuat?

Beberapa red flag di tempat kerja tersebut dapat menjadi sinyal yang perlu kamu waspadai ketika bekerja di suatu kantor. Perlu diingat juga ya, jika hanya ada satu atau dua tanda, bukan serta merta lingkungan tempat kamu bekerja itu toksik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Strategi Mengatur Waktu ala Profesional, Hidup Jadi Lebih Terarah

17 Sep 2025, 23:42 WIBLife