Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Dampak Buruk Multitalenta di Kantor, Beban Kerja Jadi Berlipat

Ilustrasi seorang wanita bekerja di kantor (pexels.com/@olly/)

Multitalenta merupakan keadaan dimana seseorang mempunyai keahlian yang beragam. Sikap serba bisa atau mulitalenta di tempat kerja sering dianggap sebagai aset berharga, di mana karyawan memiliki berbagai keterampilan yang dapat membantu menyelesaikan berbagai tugas. Meskipun mempunyai banyak keahlian bisa meningkatkan nilai tambah, tidak jarang sikap ini justru membawa dampak negatif yang begitu besar.

Ketika tanggung jawab mulai bertambah tanpa pengelolaan yang tepat, kamu akan mengalami beban kerja yang besar, tentunya ini berdampak pada produktivitas kerja. Sikap multitalenta memang di satu sisi memberikan keuntungan. Namun, kamu perlu memperhatikan juga sisi negatifnya. Apa saja dampak buruk atau yang sebaiknya kamu hindari? Artikel ini akan membantumu untuk menghindari tujuh dampak buruk dari sikap multitalenta di tempat kerja. Simak, ya! 

1. Tanggung Jawab yang meningkat, berbeda saat awal bekerja

Ilustrasi seorang pria lelah saat bekerja (pexels.com/@rdne/)

Salah satu dampak paling terasa dari sikap multitalenta adalah peningkatan tanggung jawab yang tidak terduga. Ketika kamu memiliki beragam keahlian bisa saja dimanfaatkan oleh atasan dengan beban kerja yang lebih banyak dibandingkan pekerjaan sebelumnya. Ini menciptakan ekspektasi yang tinggi hingga pada gilirannya menyebabkan kamu dapat tertekan dan kewalahan atas tugas ynag diberikan. 

Penambahan tanggung jawab ini sering kali terjadi tanpa adanya penyesuaian dalam waktu atau dukungan yang diperlukan. Akibatnya, dengan beban kerja harian yang tidak realistis membuat kamu yang awalnya memiliki jadwal kerja yang teratur kini harus menyesuaikan diri dengan tuntutan yang beragam dan mendesak. Fokus kerja pun dapat terbagi yang membuat hasil dari setiap tugas terdampak sehingga produktivitas kerja dapat menurun dan kualitas kerja dapat terpengaruh.

2. Munculnya rasa stres dan burnout saat bekerja

Ilustrasi seorang wanita mengalami burnout di kantor (pexels.com/@mikhail-nilov/)

Peningkatan tanggung jawab yang signifikan sering kali menyebabkan stres yang berkepanjangan. Bagi kamu yang serba bisa di tempat kerja mungkin merasa tertekan untuk memenuhi harapan tinggi dari atasan dan rekan kerja. Selain itu, tingkat burnout di kalangan karyawan dengan berbagai tugas dapat meningkat seiring dengan bertambahnya beban kerja yang diberikan. 

Tuntutan untuk terus memenuhi ekspektasi tinggi dari atasan kerja dapat menciptakan suasana kerja yang menegangkan, di mana karyawan merasa tidak mampu untuk mencapai semua target yang diberikan. Ketika tubuh kamu mulai merasa kelelahan, emosi yang berkepanjangan, penurunan motivasi serta ketidakpuasan dengan pekerjaan, kamu harus mewaspadai hal ini. Jika tanda-tanda ini kamu alami dan tidak ditangani dengan baik, maka dapat berakibat fatal dan secara keseluruhan dapat mengganggu kehidupan kerjamu dan kehidupan pribadi.

3. Potensi timbulnya konflik dalam internal tim

Ilustrasi bekerja dalam tim (pexels.com/@hillaryfox/)

Ketika dalam sebuah tim di tempat kerja dimana satu anggota tim diharapkan untuk mengambil berbagai peran oleh atasan, bisa mengakibatkan timbul ketegangan dengan anggota tim lainnya. Meskipun di satu sisi sangat membantu kinerja tim, tetapi di sisi lain mungkin memberikan rasa iri kepada anggota lain atas kinerjanya. Seringkali, karyawan yang multitalenta dapat dianggap sebagai pahlawan yang mengakibatkan rekan kerja merasa diabaikan. 

Selain itu, sikap multitalenta menciptakan ketegangan dengan ketidakjelasan peran dan tanggung jawab yang sering kali muncul ketika anggota tim memiliki keterampilan yang tumpang tindih, sehingga membuat mereka bingung tentang siapa yang seharusnya mengerjakan tugas tertentu. Mengatasi masalah ini memerlukan komunikasi yang terbuka dan pengaturan tugas yang jelas untuk memastikan semua anggota tim merasa terlibat dan dihargai. Selain itu, menciptakan kejelasan dalam peran dan tanggung jawab sangat penting untuk menghindari kebingungan. 

4. Kurangnya fokus akibat beban kerja yang menumpuk

Ilustrasi seorang wanita fokus bekerja (pexels.com/@thisisengineering/)

Salah satu tantangan terbesar bagi karyawan serba bisa adalah kesulitan dalam memprioritaskan tugas. Ketika kamu banyak diberikan proyek yang harus ditangani, ini mengakibatkan kehilangan fokus dan terjebak dalam situasi multitasking hingga seringkali mengalami kebingungan tentang tugas mana yang harus diutamakan. Situasi ini menyebabkan kamu terjebak dalam rutinitas tugas yang mendesak namun kurang penting, sementara tugas-tugas strategis yang lebih berdampak justru terabaikan. 

Banyaknya beban kerja yang diberikan dapat berdampak negatif pada kualitas pekerjaan yang kamu tangani. Selain itu, akibat kurang fokus penurunan produktivitas dapat terjadi dan tidak hanya mempengaruhi individu, tetapi juga berdampak pada tim dan organisasi secara keseluruhan. Untuk dapat mengatasi masalah ini, penting untuk menetapkan prioritas yang jelas dan menggunakan teknik manajemen waktu yang efektif. Menerapkan cara ini dapat lebih mudah bagi kamu menjaga fokus dan meningkatkan produktivitas tim.

5. Munculnya rasa ketidakpuasan atas capaian karir saat ini

Ilustrasi seorang pria putus asa saat bekerja (pexels.com/@n-voitkevich/)

Tugas yang diberikan atasan terus bertambah dapat menyebabkan ketidakpuasan karir. Memiliki banyak keterampilan memang menjadi aset, tetapi jika tanggung jawab yang diberikan tidak sesuai dengan minat karir kamu, ini bisa mengakibatkan terjebak dalam rutinitas yang monoton. Ketika kamu yang awalnya sangat bersemangat dalam menangani berbagai pekerjaan akhirnya merasa jenuh dan kehilangan motivasi ketika pekerjaan yang diberikan menjadi berlebihan.

Ketika kamu merasa tidak memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan yang disukai, kamu bisa saja kehilangan semangat dan motivasi. Untuk mempertahankan motivasi, penting bagi kamu untuk melakukan refleksi diri, menetapkan tujuan karir yang realistis dan menimbang apakah lebih baik mencari kesempatan kerja di tempat lain dibandingkan tempat kerja saat ini. Selain itu, komunikasi dengan atasan juga perlu lebih terbuka untuk membantu kamu menemukan peran yang lebih sesuai.

6. Terhambatnya potensi mengembangkan keterampilan

Ilustrasi seorang wanita belajar design gambar (pexels.com/@shkrabaanthony/)

Karyawan multitalenta sering kali mengabaikan pengembangan keterampilan baru karena terlalu fokus pada tugas yang ada. Atasan yang selalu memberikan beban kerja baru memberikanmu ruang yang sempit untuk mempelajari keahlian yang lebih ingin kamu dalami. Ketika semua energi dan waktu dihabiskan untuk menyelesaikan berbagai tugas, tidak ada kesempatan untuk belajar dan tumbuh secara profesional. Hal ini dapat menghambat karir kamu dalam jangka panjang. 

Ketika kamu terbebani dengan beragam tugas, waktu dan energi sering kali terfokus pada penyelesaian pekerjaan sehari-hari, sehingga kesempatan untuk belajar dan mengembangkan keterampilan baru menjadi terbatas. Untuk mengatasi hal ini, penting bagi kamu untuk selalu menciptakan ruang berbeda untuk pengembangan diri, seperti mengikuti pelatihan, workshop atau bergabung dengan komunitas tertentu. Memberi ruang khusus untuk pengembangan diri akan membantu kamu memberikan rasa pencapaian, meskipun kamu dihadapkan pada banyak tanggung jawab.

7. Kesimbangan kehidupan kerja dan pribadi yang dapat terganggu

Ilustrasi seorang wanita tertidur saat bekerja (pexels.com/@olly/)

Tanggung jawab yang meningkat juga dapat mengganggu keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi. Beban kerja yang banyak diberikan membuat energi kamu lebih banyak dihabiskan di tempat kerja, akibatnya waktu yang seharusnya dipakai untuk relaksasi, berkumpul bersama keluarga dan kegiatan menyalurkan hobi menjadi berkurang. Kamu mungkin akan cenderung menghabiskan waktu libur bekerja untuk beristirahat saja tanpa memenuhi kebutuhan sosial. 

Kehidupan kerja dan kehidupan sosial yang tidak seimbang mengakibatkan kesehatan mental dan fisik kamu dapat terganggu sehingga berdampak pada produktivitas di kantor. Untuk menjaga keseimbangan yang sehat, penting bagi kamu untuk menetapkan batasan yang jelas antara pekerjaan dan waktu pribadi serta mengalokasikan waktu untuk aktivitas yang menyenangkan, seperti olahraga dan aktivitas meditasi yang dapat memperbaiki kesejahteraan mental dan meningkatkan kebahagiaan. 

Memang, sikap serba bisa atau multitalenta di tempat kerja bisa memberikan banyak manfaat tetapi ada banyak dampak buruk yang harus kamu waspadai. Mulai dari peningkatan tanggung jawab yang menyebabkan stres hingga dampak negatif pada pengembangan keterampilan. Untuk itu, staf dan manajer perlu berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung, di mana setiap orang merasa dihargai dan tidak terbebani oleh tanggung jawab yang berlebihan. Penting bagi kamu untuk menemukan keseimbangan dalam menerapkan sikap serba bisa ini. Jangan sampai dampak buruk dari sikap multitalenta ini terjadi pada diri kamu, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mustain .
EditorMustain .
Follow Us