5 Cara Sederhana dalam Mengelola Microstress di Tempat Kerja

Kita sering mendengar tentang stres besar, tekanan pekerjaan yang menumpuk, tenggat waktu yang mepet, atau konflik besar di tempat kerja. Namun, ada juga jenis stres kecil yang diam-diam menggerogoti kita setiap hari. Inilah yang disebut "microstress", yaitu tekanan-tekanan kecil yang muncul secara berulang dan sering diabaikan karena tampaknya tidak signifikan.
Namun, jika dibiarkan terus menerus, microstress bisa menumpuk dan memengaruhi kesejahteraan mental serta produktivitas kita di tempat kerja. Microstress mungkin terlihat sepele, tapi jika dibiarkan, dampaknya bisa menjadi besar terhadap kesejahteraan mental kita di tempat kerja.
Berikut adalah 5 cara sederhana untuk mengelola microstress di tempat kerja agar kamu tetap merasa tenang dan produktif sepanjang hari.
1. Buat daftar prioritas harian

Perasaan bingung tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya bisa memicu microstress. Untuk mengatasinya, buat daftar prioritas harian setiap pagi. Fokuslah pada 3-5 tugas utama yang ingin kamu selesaikan hari itu, dan jangan biarkan hal-hal kecil yang tidak mendesak mengganggu fokusmu.
Sehingga kamu akan fokus pada hal yang telah kamu targetkan saat itu. Perlu diingat dahulukan yang memang benar-benar harus diselesaikan lebih awal. Mengatur pekerjaan dalam urutan prioritas akan memberikan rasa pencapaian yang lebih jelas dan mengurangi beban mental dari hal-hal yang tidak perlu.
Selain itu, kelola juga pesan-pesan yang muncul di email, coba atur waktu tertentu dalam sehari untuk mengecek email atau pesan. Misalnya, cek email setiap jam atau dua jam sekali, bukan setiap saat. Ini akan membantu mengurangi rasa terputus-putus dalam bekerja dan memberikan lebih banyak waktu untuk fokus pada apa yang menjadi prioritas kamu.
2. Belajar untuk mengatakan 'tidak'

Sering kali microstress muncul karena kita merasa terlalu banyak tanggung jawab atau mengambil terlalu banyak pekerjaan. Belajar untuk mengatakan ‘tidak’ dengan sopan bisa menjadi kunci untuk menjaga keseimbangan. Ini bukan tentang menolak semua pekerjaan tambahan, tapi lebih pada memilih tugas yang benar-benar sesuai dengan prioritasmu dan waktu yang tersedia.
Lakukan pendekatan dengan cara yang baik dan sampaikan dengan jelas apa yang menjadi keresahanmu apabila dimintai mengerjakan pekerjaan tambahan diluar konteks yang kamu kerjakan.
Jika ada permintaan yang tidak bisa kamu penuhi, tawarkan alternatif solusi atau jadwal yang lebih realistis. Dengan begitu kamu tidak serta merta mengakatan ia terhadap segala sesuatu yang bukan tanggung jawab kamu.
3. Beristirahat sebentar dari pekerjaan

Pekerjaan yang tanpa henti, tanpa adanya jeda, dapat membuat microstress menumpuk tanpa kita sadari. Idealnya, kita harus beristirahat sebentar dari pekerjaan yang tidak ada habisnya. Istirahat ini bisa berupa berjalan-jalan sebentar, meregangkan tubuh, atau bahkan sekedar mengalihkan pandangan dari layar komputer atau laptop selama beberapa saat.
Manfaatkan pula waktu istirahat kerja dengan hal-hal yang dapat membuat fokus dan stamina kamu kembali lagi seperti makan dan minum yang cukup. Hal ini penting untuk membantu mereset fokus dan mengurangi akumulasi stres kecil yang muncul saat kita bekerja terlalu lama tanpa jeda.
4. Fokuslah saat mengerjakan pekerjaan

Sering terganggu oleh suara di sekitar kantor atau notifikasi di ponsel? Cobalah menciptakan zona fokus saat bekerja. Ini bisa berupa memakai headphone dengan musik instrumental atau suara alam, atau menetapkan waktu tertentu di mana kamu menonaktifkan semua notifikasi dan fokus pada tugas yang paling penting.
Dengan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung konsentrasi, kamu akan dapat bekerja dengan lebih tenang dan mengurangi tingkat microstress. Alhasil semua pekerjaan yang telah kamu targetkan dan prioritaskan kemungkinan akan dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
Intinya jangan biarkan fokusmu saat bekerja teralihkan oleh hal-hal yang dapat membuat pekerjaan tertunda.
5. Latih mindfulness dan teknik relaksasi

Terakhir, cobalah latihan mindfulness untuk membantu mengelola microstress. Mindfulness sendiri merupakan salah satu teknik meditasi yang dapat dilakukan oleh seseorang agar lebih fokus dengan siatuasi dan kondisi disekitarnya. Mindfulness dapat membantu kamu mengelola emosi dan lebih dekat dengan keadaan sekitar.
Latihan sederhana seperti pernapasan dalam, meditasi singkat, atau bahkan berjalan kaki di luar ruangan bisa membantu menurunkan level stres.Teknik-teknik ini dapat membantumu untuk lebih sadar pada momen saat ini dan lebih siap menghadapi tekanan kecil dengan pikiran yang jernih.
Berikan juga afirmasi-afirmasi positif untuk diri kamu sendiri setiap harinya. Teknik ini adalah salah satu bentuk cinta kasih terhadap diri sendiri. Teknik tersebut dapat dilakukan dengan sederhana dengan mengucapkan kata-kata seperti "saya sudah berusaha semaksimal mungkin hari ini", "saya sangat bahagia hari ini" dan lainnya. Sehingga kamu akan bisa lebih menerima diri kamu apa adanya dan leih dekat dengan diri kamu sendiri.
Dengan cara-cara di atas, kamu akan lebih sadar tentang apa saja yang memengaruhi keseharianmu dalam bekerja dan bisa mulai mengambil tindakan untuk menguranginya.Ingat, bukan hanya stres besar yang perlu kita waspadai.
Dengan mengelola stres kecil yang kerap muncul, kita bisa menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kesehatan mental dalam jangka panjang.