Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Alami Diskriminasi di Tempat Kerja? Hadapi dengan 7 Langkah Ini

ilustrasi suasana kerja (pexels.com/Yan Krukau)

Menghadapi diskriminasi di tempat kerja bukanlah hal yang mudah. Ketika kamu merasa diperlakukan gak adil karena gender, ras, agama, atau alasan lainnya yang bersifat pribadi dan sensitif, tentu ini bisa menguras mental dan semangat bekerja. Selain membuat suasana kerja menjadi gak nyaman, diskriminasi juga bisa memengaruhi kinerja dan kesehatan mentalmu.

Namun, kamu gak harus tinggal diam. Ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk melindungi diri dan menghadapi situasi ini dengan bijak. Yuk, simak tujuh langkah menghadapi diskriminasi di tempat kerja berikut ini!

1. Sampaikan keberatanmu secara langsung (jika aman)

ilustrasi komunikasi (pexels.com/Mikhail Nilov)

Langkah pertama yang bisa kamu coba adalah menyampaikan keberatan secara langsung kepada pelaku diskriminasi, jika kamu merasa aman melakukannya. Dengan menyatakan ketidaksetujuan terhadap perlakuan yang gak adil, kamu sudah memberi sinyal kepada mereka bahwa sikap tersebut gak bisa diterima. Katakan secara tegas namun sopan bahwa kamu merasa diperlakukan tidak adil dan berharap tindakan tersebut gak lagi terulang.

Namun, perlu diingat bahwa langkah ini mungkin gak selalu berhasil. Beberapa orang mungkin akan menghentikan perilaku diskriminatif setelah ditegur, tetapi ada juga yang justru bisa membalas atau memperburuk situasi. Meskipun begitu, menyampaikan keberatan bisa menjadi catatan bahwa kamu telah melakukan upaya untuk menghentikan diskriminasi dari awal.

2. Buat catatan dan bukti

ilustrasi mencatat (pexels.com/Vanessa Garcia)
ilustrasi mencatat (pexels.com/Vanessa Garcia)

Agar aduanmu dianggap serius, pastikan kamu punya bukti yang cukup. Buat catatan tentang setiap kejadian diskriminasi yang dialami, seperti tanggal, waktu, tempat, serta nama-nama orang yang hadir atau menyaksikan kejadian tersebut. Simpan juga email, pesan teks, atau rekaman komunikasi lain yang berisi perlakuan diskriminatif.

Perlu diperhatikan, lakukan dokumentasi ini di luar waktu kerja dan jangan sampai melanggar aturan perusahaan mengenai penyimpanan dokumen, ya. Misalnya, menggunakan ponsel pribadi untuk memotret pesan diskriminatif adalah alternatif yang lebih aman.

3. Pahami kebijakan perusahaan

ilustrasi membaca dokumen (pexels.com/cottonbro studio)

Biasanya perusahaan memiliki kebijakan terkait anti-diskriminasi yang tercantum dalam buku panduan karyawan atau ditetapkan oleh bagian HR. Cobalah untuk mempelajari kebijakan tersebut sehingga kamu tahu langkah apa yang seharusnya dilakukan ketika mengalami diskriminasi. Kalau ada prosedur khusus untuk melaporkan diskriminasi, ikuti petunjuknya sebaik mungkin untuk memastikan bahwa kasusmu diproses secara formal.

4. Laporkan ke bagian HR

ilustrasi bagian manajemen (pexels.com/Mikhail Nilov)

Bila diskriminasi terus berlangsung, langkah selanjutnya adalah melaporkannya ke bagian HR (Human Resources). Usahakan melaporkan secara tertulis untuk menciptakan catatan formal.

Ketika bertemu HR, sampaikan bukti-bukti yang telah kamu kumpulkan dan jelaskan insiden yang terjadi secara mendetail. Tim HR seharusnya akan menindaklanjuti laporanmu dan mengambil tindakan yang diperlukan.

Jangan lupa untuk mendokumentasikan setiap interaksi yang kamu lakukan dengan HR, termasuk setelah melakukan pengaduan. Misalnya, setelah berbicara dengan HR, kirimkan email yang merangkum percakapan tersebut untuk memastikan semua informasi tersimpan dengan baik.

5. Bicarakan dengan rekan yang bisa dipercaya

ilustrasi bicara dengan rekan kerja (pexels.com/Mikhail Nilov)

Diskriminasi adalah hal yang bisa sangat memberatkan mental. Kamu bisa membicarakan masalah ini dengan rekan kerja yang bisa kamu percayai untuk mendapatkan dukungan.

Kadang, rekan kerjamu mungkin juga merasakan hal yang sama atau pernah mengalami situasi serupa. Dengan berbicara pada mereka, kamu mungkin akan mendapatkan pandangan baru atau bahkan dukungan tambahan untuk memperkuat laporanmu.

6. Jaga profesionalisme dan kendalikan emosi

ilustrasi lingkungan kerja gak sehat (pexels.com/Yan Krukau)

Sebesar apa pun kemarahan atau kekecewaan yang kamu rasakan, cobalah untuk tetap tenang dan profesional. Bersikap emosional atau melakukan konfrontasi langsung bisa membuat situasi semakin buruk.

Sebaliknya, sampaikan keberatanmu dengan cara yang lebih terstruktur dan profesional melalui saluran yang tepat. Menjaga profesionalisme bisa membantumu mencapai solusi yang lebih baik, sambil mempertahankan reputasi kerjamu.

7. Konsultasikan dengan pengacara khusus ketenagakerjaan

ilustrasi pekerja disabilitas (pexels.com/Marcus Aurelius)

Kalau diskriminasi di tempat kerja semakin gak terkendali, kamu bisa mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan pengacara khusus ketenagakerjaan. Pengacara ini bisa membantumu memahami hak-hak hukum yang kamu miliki dan langkah-langkah yang bisa diambil sesuai hukum.

Bertemu dengan pengacara gak selalu berarti kamu akan menuntut perusahaan, namun kamu bisa mendapatkan gambaran lebih jelas tentang hak-hakmu serta cara terbaik untuk melindungi diri. Beberapa kasus mungkin bisa diselesaikan melalui mediasi, sementara ada juga yang memerlukan tindakan hukum lebih lanjut.

Menghadapi diskriminasi di tempat kerja memang sulit, tetapi kamu punya hak untuk bekerja di lingkungan yang adil dan menghargai keberagaman. Jangan ragu untuk mengambil langkah-langkah di atas jika kamu merasa diperlakukan gak adil.

Diskriminasi bukan hanya masalah pribadi, tapi juga masalah serius yang perlu ditangani demi menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik untuk semua. Ingat, kamu gak sendirian dan ada banyak cara untuk mendapatkan dukungan.

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
L A L A .
EditorL A L A .
Follow Us