4 Alasan Mendasar Tidak Menjadikan Teman Kerja Sebagai Bestie, Kenapa?

Di dunia kerja terdapat senioritas juga yang tercipta di dalamnya. Seperti ada CEO, direktur, manajer, sampai pegawai biasa. Dari posisi tersebut pastinya setiap orang berlomba-lomba untuk menjadi orang yang memiliki kekuasaan dalam dunia kerja. Maka dari itu, bisa saja persaingan dilakukan walau tidak kentara. 

Dengan menjadikan teman kerja sebagai bestie, maka rasa persaingan justru akan sangat sulit dipisahkan dengan profesionalitas pekerjaan. Maka dari itu, alangkah lebih baik jika hubungan itu sebatas teman kerja semata, tidak sampai menyelami kehidupan masing-masing pribadi. 

Alasan selanjutnya adalah karena setiap pekerja yang bekerja dalam sebuah perusahaan memiliki pendapatan atau gaji yang berbeda. Walau posisinya sama, pendapatan itu tetap bisa berbeda. Hal ini bisa disebabkan karena faktor pendidikan dan pengalaman seseorang. 

Maka dari itu pula, perusahaan melarang pekerjanya untuk membicarakan masalah gaji apalagi membongkar gaji masing-masing. Karena ini pasti akan menimbulkan kecemburuan dan berdampak pada kehidupan pekerjaan. Dengan menjadikan teman kerja bestie, takutnya suatu saat masalah gaji ini akan menjadi masalah personal karena menimbulkan iri hati. 

Selanjutnya adalah dunia pekerjaan dan pertemanan itu berbeda. Mungkin teman kerja itu lebih cocok dijadikan teman nongkrong dibanding teman kerja karena kinerjanya tidak sesuai dengan kamu. Begitu pula bisa terjadinya sebaliknya dalam pertemanan. Ada orang yang memang tidak cocok dijadikan teman namun sebagai partner kerja dia sangat baik. 

Oleh sebab itu ada baiknya menjalin hubungan yang semestinya saja dengan teman kerja. Tidak perlu mencampur adukkan urusan pekerjaan dan kehidupan pribadi yang akhirnya akan menimbulkan konflik ke depannya. Apalagi sampai ikut campur masalah personal sesama teman kerja. 

Yang terakhir tentu saja menjadikan teman kerja bestie bisa berakibat saat hubungan pertemanan itu sedang ada masalah. Walau secara profesional berusaha diatasi, namun ketika itu terjadi imabasnya tak hanya kepada hubungan kalian berdua, melainkan orang-orang yang bekerja di sekeliling kalian.

Misalnya saja kamu dan dia tidak lagi berkomunikasi walau urusan pekerjaan tetap dijalankan. Maka orang lain yang akan kesulitan dan merasa canggung untuk menjalin komunikasi bersama kalian. Selain itu ditakutkan adanya kubu pembela satu sama lain. 

Maka dari itu, membangun atau mencari komunitas di luar dunia kerja itu sangat diperlukan. Sehingga dirimu tidak terhubung dengan orang-orang dari kantor saja melainkan dengan orang di luar kantor juga. Semua demi profesionalitas dalam pekerjaan.