Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa itu Work-life Integration? Bikin Produktif!

Ilustrasi bekerja
Ilustrasi bekerja (pexels.com/Yan krukau)
Intinya sih...
  • Work-life integration adalah konsep untuk menyeimbangkan antara kehidupan kerja dan pribadi tanpa memisahkannya. Menerapkannya memberikan manfaat bagi kesejahteraan pribadi dan produktivitas pekerjaan.
  • Langkah-langkah mencapai work-life integration termasuk membuat jadwal teratur, menggunakan teknologi dengan bijak, menghindari fokus berlebihan pada pekerjaan, dan memberikan jam kerja fleksibel.
  • Work-life Integration semakin relevan di era pascapandemi dengan adopsi kerja hybrid dan remote. Karyawan masa kini lebih memilih fleksibilitas, terutama dalam sektor teknologi dan startup.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Work-life integration adalah konsep yang menekankan keseimbangan dinamis antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dengan cara yang lebih fleksibel dan menyatu. Berbeda dengan work-life balance yang berusaha memisahkan kedua aspek tersebut, work-life integration justru menggabungkannya agar keduanya dapat saling mendukung.

Dalam era digital dan kerja jarak jauh saat ini, batas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi semakin kabur, sehingga kemampuan untuk mengelola keduanya dengan harmonis menjadi keterampilan penting bagi para profesional modern. Yuk, simak selengkapnya!

1. Pengertian work-life integration

ilustrasi perempuan bekerja
ilustrasi perempuan bekerja (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Work-life integration adalah suatu konsep untuk menyeimbangkan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi. Dalam hal ini, seseorang tidak perlu memisahkan antara waktu pribadi dan pekerjaan.

Di sisi lain, seseorang bisa menangani tanggung jawab sesuai waktu yang tepat bagi dirinya. Jadi, dalam penerapan work-life integration, seseorang mempunyai kebebasan dalam mengerjakan tugas pribadi di tengah jam kerja maupun sebaliknya. Menerapkannya tentu memberikan manfaat bagi diri sendiri maupun dalam pekerjaan.

Bagi diri sendiri, work-life integration bisa membantu memperoleh kesejahteraan serta kebahagiaan dengan maksimal, menghindari stres, serta kelelahan akibat beban kerja berlebihan. Sementara bagi pekerjaan, work-life integration membantu setiap karyawan agar lebih produktif dan meningkatkan kinerjanya. Pasalnya, kehidupan yang bahagia akan membuatnya mampu menjalankan tugas dengan baik.

Maggie Wooll, MBA, seorang peneliti, penulis, dan pembicara yang berfokus pada perkembangan masa depan dunia kerja, dilansir Better Up, mengatakan, "Work-life integration adalah proses mengintegrasikan pekerjaan dan kehidupan seseorang untuk saling melengkapi dan mendukung. Ini adalah proses memberi ruang bagi pekerjaan dan kehidupan pribadimu, sehingga kamu dapat merasa puas dalam kedua aspek tersebut".

2. Cara mencapai work-life integration

ilustrasi bekerja
ilustrasi bekerja (pexels.com/Vojtech Okenka)

Terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menerapkan work-life integration. Adapun cara mencapainya adalah sebagai berikut:

  1. Membuat jadwal yang teratur untuk bekerja serta menjalani kehidupan pribadi. Dalam hal ini, setiap orang perlu menentukan waktu yang tepat untuk beristirahat, bekerja, bersosialisasi, maupun berolahraga.
  2. Menggunakan teknologi dengan bijak agar tidak mengganggu pekerjaan maupun waktu istirahat.
  3. Hindari terlalu fokus dengan pekerjaan, mengingat bahwa kehidupan pribadi juga sama pentingnya.
  4. Melakukan aktivitas yang menyenangkan di waktu senggang. Kamu bisa menjalani aktivitas yang bisa membantu menenangkan pikiran, seperti berolahraga maupun berlibur.
  5. Memberikan jam kerja fleksibel bagi karyawan agar tidak merasa stres dan terlalu membebani pekerjaannya.

3. Mana yang lebih relevan di masa kini, work life balance atau work-life integration?

ilustrasi perempuan bekerja
ilustrasi perempuan bekerja (pexels.com/Alexander Suhorucov)

Manakah yang lebih relevan untuk masa kini antara work-life integration dan work life balance? Relevansi antara Work Life Balance dan Work-life Integration tergantung pada kebutuhan individu dan jenis pekerjaan. Namun, beberapa tren menunjukkan bahwa Work-life Integration semakin relevan, terutama di era pascapandemi yang mendorong adopsi kerja hybrid dan remote.

Menurut data dari beberapa recruitment consultant dan job agency, seperti RecruitFirst Indonesia, karyawan masa kini lebih memilih fleksibilitas dibandingkan rutinitas kerja tradisional. Mereka mencari perusahaan yang mendukung fleksibilitas ini melalui kebijakan kerja hybrid, teknologi pendukung, dan budaya kerja yang adaptif. Misalnya, sektor teknologi dan startup sering kali memprioritaskan kebijakan yang mendukung integrasi kehidupan kerja untuk menarik talenta muda.

Pada akhirnya, work-life integration bukan sekadar strategi manajemen waktu, melainkan pendekatan hidup yang menekankan keselarasan antara tujuan karier dan kebahagiaan pribadi. Dengan memahami bahwa pekerjaan adalah bagian dari kehidupan, bukan pesaingnya, seseorang dapat mencapai produktivitas tinggi tanpa mengorbankan kesejahteraan diri. Ketika integrasi ini berjalan seimbang, hasilnya bukan hanya kinerja yang lebih baik, tetapi juga kehidupan yang lebih bermakna dan memuaskan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Cara Menata Kamar Tidur Mungil yang Banyak Barangnya

18 Nov 2025, 23:44 WIBLife