4 Tips Ampuh agar Genteng Rumah Tidak Cepat Bocor dan Awet

- Pemeriksaan rutin genteng setidaknya 2 kali setahun untuk mendeteksi kerusakan dini dan mengurangi risiko kebocoran.
- Bersihkan atap secara rutin dari daun dan kotoran agar aliran air lancar, hindari pertumbuhan lumut, dan pastikan genteng tetap kuat.
- Perkuat sambungan dan nok genteng serta gunakan pelapis anti air untuk perlindungan ekstra terhadap rembesan air hujan.
Genteng yang cepat bocor bukan hanya membuat rumah terasa kurang nyaman, tapi juga bisa merusak struktur bangunan apabila dibiarkan terlalu lama. Kebocoran kecil yang terlihat sepele kerap berkembang menjadi masalah besar pada saat air merembes ke bagian plafon, dinding, atau rangka rumah.
Sebagian besar kebocoran terjadi akibat pemasangan genteng yang kurang tepat, material yang sudah mulai rapuh, atau penumpukan kotoran yang pada akhirnya menghambat aliran air. Coba lakukan beberapa tips ampuh berikut ini agar genteng rumah tidak cepat bocor dan tentunya lebih tahan lama.
1. Periksa kondisi genteng secara berkala

Pemeriksaan rutin ternyata sangat penting untuk mendeteksi adanya genteng yang retak atau pun bergeser sebelum masalahnya berubah lebih serius, sehingga bisa dilakukan perbaikan kecil dengan lebih cepat. Memeriksa atap setidaknya dapat dilakukan sekitar dua kali setahun agar bisa melihat tanda-tanda kerusakan yang diakibatkan karena hujan deras, angin kencang, atau panas ekstrem.
Pemeriksaan akan memungkinkanmu mengevaluasi apakah memang ada genteng yang sudah aus dan perlu diganti agar tidak menjadi titik-titik masuknya air hujan. Tindakan pencegahan sederhana ini akan meminimalisir risiko kebocoran yang mungkin muncul pada saat cuacanya memburuk.
2. Bersihkan atap dari daun dan kotoran

Penumpukan ranting, daun, dan kotoran kerap menghambat jalur air, sehingga air pun bisa menggenang dan merembes masuk melalui celah-celah kecil di antara genteng. Dengan rutin membersihkan atap, maka aliran hujannya bisa berjalan dengan lebih lancar tanpa berpotensi mengganggu struktur genteng.
Coba bersihkan atap agar bisa mencegah pertumbuhan lumut yang mungkin dapat membuat genteng menjadi lebih rapuh seiring berjalannya waktu. Proses sederhana ini termasuk langkah yang cukup efektif untuk memastikan genteng tetap kuat dan berfungsi optimal dalam jangka panjang.
3. Perkuat sambungan dan nok genteng

Sambungan dan nok genteng merupakan area yang paling sering menjadi sumber kebocoran karena titik-titiknya memang lebih rentan terhadap potensi celah kecil. Dengan memastikan sambungan tetap rapat dan telah diberi lapisan semen atau waterproofing tambahan, maka bisa mengurangi risiko air masuk ketika hujan mulai deras.
Perbaikan pada nok bisa membantu memastikan posisi genteng agar tidak mudah bergeser akibat terpaan angin atau getaran yang berasal dari dalam rumah. Tindakan ini akan meningkatkan kekokohan struktur atap secara keseluruhan dan menghindari potensi kerusakan yang mungkin tidak terlihat.
4. Gunakan pelapis anti air untuk perlindungan ekstra

Lapisan anti air bisa memberikan perlindungan tambahan pada genteng dengan menutup pori-pori kecil yang kerap menjadi jalur rembesan air. Setidaknya dengan mengoleskan waterproofing secara berkala, maka bisa memperpanjang usia genteng dan juga meningkatkan ketahanannya terhadap potensi perubahan cuaca.
Bukan hanya mencegah kebocoran, namun pelapis ini juga akan membentuk genteng tetap tahan lama karena air hujan bisa mengalir tanpa meninggalkan noda atau kotoran. Perlindungan tambahan sangat bermanfaat, khususnya untuk rumah yang memang berada pada area yang memiliki curah hujan tinggi.
Menjaga ganteng agar tetap awet dan tidak mudah bocor jelas memerlukan perhatian berkala, serta perawatan yang tepat. Justru dengan menerapkan langkah-langkah yang sesuai, maka bisa memastikan atap rumah tetap bersih, kuat, dan tahan lama. Perawatan kecil dilakukan konsisten bisa menghemat biaya besar sekaligus!


















