Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Harus Ganti Pekerjaan? Coba 4 Tips Ini untuk Temukan Jawabanmu

ilustrasi stres (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
Intinya sih...
  • Buat daftar impian untuk mengeksplorasi pekerjaan atau bidang yang diminati sejak kecil.
  • Hitung kebutuhan finansialmu secara realistis sebelum memutuskan pindah kerja.
  • Luangkan waktu untuk merenung dan refleksi mendalam tentang hidup dan pekerjaan yang sesuai hati.

Pernah gak sih, kamu merasa stuck di pekerjaan sekarang? Bangun pagi rasanya berat, pergi ke kantor seperti dipaksa, dan semangat kerja makin hari makin luntur.

Kalau kamu mengalami hal ini, mungkin sudah waktunya untuk mempertimbangkan pindah haluan. Tapi tentu saja, keputusan untuk ganti pekerjaan gak bisa diambil secara impulsif. Butuh pertimbangan matang supaya kamu gak menyesal di kemudian hari.

Sebenarnya, bukan cuma soal lingkungan kerja atau gaji yang bikin seseorang mikir buat resign. Ada juga faktor personal seperti kehilangan makna dalam pekerjaan, ingin mengejar passion, atau merasa gak berkembang.

Nah, kalau kamu masih ragu, coba deh ikuti empat tips ini untuk mencari jawaban apakah kamu benar-benar perlu ganti pekerjaan. Berikut ini adalah panduan praktis dan gampang diikuti yang bisa bantu kamu refleksi dan menentukan langkah selanjutnya.

1. Buat daftar impian

ilustrasi journaling (pexels.com/MART PRODUCTION)

Langkah awal yang bisa kamu lakukan adalah menuliskan semua jenis pekerjaan atau bidang yang selama ini bikin kamu penasaran atau tertarik. Coba ingat-ingat lagi, waktu kecil dulu kamu sempat pengin jadi apa? Atau, aktivitas apa yang bikin kamu semangat dan lupa waktu?

Menurut Carolyn Troyan, seorang CEO sekaligus konsultan kepemimpinan, membuat daftar ini penting banget sebagai dasar eksplorasi. Kamu bisa tulis semua ide tanpa menyaringnya terlebih dahulu. Gak usah mikir cocok atau enggaknya, yang penting tulis dulu semuanya.

Setelah itu, pilih tiga opsi yang paling menarik perhatian kamu. Dari situ, kamu bisa mulai riset kecil-kecilan.

Misalnya dengan cari tahu kualifikasinya, prospek ke depan, atau bahkan ngobrol langsung dengan orang yang sudah menjalani pekerjaan tersebut. Lalu, coba lakukan 2-3 langkah konkret setiap bulan, seperti ikut webinar, baca buku, atau ikut diskusi komunitas yang relevan.

2. Hitung kebutuhan finansialmu

ilustrasi menghitung anggaran (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi menghitung anggaran (pexels.com/Mikhail Nilov)

Keputusan pindah kerja sering kali terhambat karena faktor keuangan. Kamu mungkin mikir, “Kalau gaji berkurang, nanti hidupku gimana?” Tapi sebelum menolak peluang baru hanya karena soal gaji, coba deh dihitung dulu secara realistis.

Dilansir Forbes, Troyan menjelaskan bahwa, banyak orang mengira mereka gak bisa bertahan tanpa gaji sekarang. Padahal setelah dihitung ulang, ternyata mereka tetap bisa hidup nyaman meski penghasilannya lebih kecil, apalagi kalau pekerjaan barunya bisa bikin hati lebih bahagia.

Contohnya, ada seorang ibu tunggal yang bermimpi buka usaha sendiri. Awalnya dia merasa gak sanggup secara finansial. Tapi setelah menyusun rencana tabungan selama 2-3 tahun, dia bisa memulai bisnisnya dengan tenang. Sekarang, dia sukses dan bahagia.

Jadi, sebelum memutuskan untuk bertahan hanya karena gaji, pastikan kamu sudah benar-benar tahu berapa minimum pendapatan yang kamu butuhkan untuk hidup nyaman, ya.

3. Luangkan waktu untuk merenung

ilustrasi merenung (pexels.com/Martin Péchy)
ilustrasi merenung (pexels.com/Martin Péchy)

Setelah punya beberapa opsi karier dan tahu kebutuhan finansial kamu, langkah selanjutnya adalah cocoon and dream alias masuk ke fase refleksi mendalam. Ini bukan cuma mikir semalam terus ambil keputusan, tapi memberi ruang untuk benar-benar memikirkan hidup seperti apa yang kamu inginkan.

Kamu bisa meluangkan waktu untuk menulis jurnal, jalan-jalan santai tanpa distraksi gadget, atau meditasi. Intinya, biarkan dirimu membayangkan seperti apa rasanya menjalani hidup dan pekerjaan yang benar-benar sesuai hati.

Menurut Troyan, orang-orang yang melewati fase refleksi ini biasanya lebih sukses dalam transisi karier mereka. Karena keputusan yang diambil berdasarkan pemahaman diri yang lebih utuh, bukan sekadar pelarian dari pekerjaan lama.

4. Bangun koneksi dengan orang-orang di bidang baru

ilustrasi networking (pexels.com/Edmond Dantès)
ilustrasi networking (pexels.com/Edmond Dantès)

Kalau kamu serius ingin pindah ke bidang yang benar-benar berbeda, penting banget untuk mengenal komunitasnya. Cari tahu gimana kehidupan sehari-hari mereka, apa tantangannya, dan seperti apa budaya kerja di sana.

Troyan menyarankan untuk bergabung ke komunitas profesional, baik secara online maupun offline. Ikut forum diskusi, datang ke acara networking, atau bahkan sekadar ngobrol santai di media sosial bisa membuka wawasan kamu.

Ada juga orang-orang yang butuh waktu 1-2 tahun untuk benar-benar paham dunia barunya sebelum akhirnya berani pindah kerja. Gak ada salahnya kok pelan-pelan, yang penting kamu tahu apa yang kamu hadapi.

Pindah kerja bukan sekadar soal gaji lebih tinggi atau kantor yang lebih keren. Kadang, yang dibutuhkan adalah keberanian untuk mendengar suara hati sendiri. Lewat empat langkah di atas, harapannya kamu bisa lebih yakin dalam mengambil keputusan.

Bisa jadi setelah semua proses ini, kamu sadar bahwa pekerjaanmu sekarang ternyata masih cocok untukmu. Tapi kalau ternyata memang waktunya pindah, setidaknya kamu sudah punya bekal yang cukup untuk melangkah dengan percaya diri.

Ingat, perubahan bukan berarti gagal. Justru dengan berani berubah, kamu menunjukkan bahwa kamu peduli dengan kualitas hidup dan kebahagiaanmu. Jadi, siap menemukan jawabanmu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us