Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cara Menjawab "Dalam Hal Apa Anda Sulit Mengambil Keputusan?"

Ilustrasi wawancara kerja (pexels.com/Photo by Gustavo Fring)
Ilustrasi wawancara kerja (pexels.com/Photo by Gustavo Fring)

Dalam wawancara kerja, pertanyaan “Dalam hal apa Anda sulit mengambil keputusan?” sering kali membuat banyak kandidat merasa bingung. Pertanyaan ini terdengar cukup pribadi karena menyentuh kelemahan yang dimiliki, sehingga banyak orang khawatir jawaban mereka akan memberi kesan negatif.

Padahal, pewawancara sebenarnya ingin melihat seberapa jujur, dewasa, dan bijak kamu dalam menghadapi situasi yang menantang. Berikut ini beberapa contoh cara menjawab pertanyaan "Dalam hal apa Anda sulit mengambil keputusan?"

1. Sulit memilih ketika ada banyak pilihan yang sama baiknya

Ilustrasi wawancara kerja (pexels.com/Photo by cottonbro studio)
Ilustrasi wawancara kerja (pexels.com/Photo by cottonbro studio)

Kadang, sulitnya mengambil keputusan muncul saat kita dihadapkan dengan banyak pilihan yang sama-sama bagus. Situasi ini bisa membuat bimbang karena setiap opsi punya kelebihan dan kekurangannya. Menyampaikan hal ini dalam wawancara tetap aman selama kamu juga menjelaskan cara mengatasinya.

Contoh Jawaban:

"Saya biasanya sulit mengambil keputusan ketika dihadapkan dengan beberapa pilihan yang sama-sama memiliki manfaat besar. Misalnya saat memilih metode kerja yang berbeda, semua terlihat efektif. Untuk mengatasinya, saya biasanya membuat daftar prioritas dan melihat mana yang paling sesuai dengan kebutuhan utama."

2. Sulit ketika keputusan berdampak pada orang lain

Ilustrasi wawancara kerja (unsplash.com/Resume Genius)
Ilustrasi wawancara kerja (unsplash.com/Resume Genius)

Ada orang yang merasa terbebani jika keputusan yang dibuat bisa memengaruhi orang lain secara langsung. Hal ini wajar karena menyangkut tanggung jawab lebih besar. Menyampaikan jawaban seperti ini bisa menunjukkan rasa hati-hati dan kepedulian pada orang lain.

Contoh Jawaban:

"Saya merasa cukup sulit mengambil keputusan ketika hal itu akan berdampak langsung pada orang lain. Saya takut keputusan yang salah bisa merugikan mereka. Karena itu, biasanya saya berdiskusi lebih dulu agar keputusan yang diambil bisa lebih adil dan tepat."

3. Sulit ketika informasi tidak lengkap

Ilustrasi wawancara kerja (unsplash.com/Mina Rad)
Ilustrasi wawancara kerja (unsplash.com/Mina Rad)

Sulit membuat keputusan tanpa data atau informasi yang cukup sering dialami banyak orang. Situasi seperti ini berisiko menimbulkan hasil yang kurang tepat jika terburu-buru. Mengungkapkannya bisa memberi kesan bahwa kamu tipe orang yang suka berpikir dengan dasar yang jelas.

Contoh Jawaban:

"Saya biasanya kesulitan membuat keputusan jika informasi yang ada masih terbatas. Rasanya tidak tenang mengambil langkah tanpa data yang jelas. Untuk mengatasi hal ini, saya biasanya berusaha mengumpulkan informasi tambahan agar keputusan yang dibuat lebih meyakinkan."

4. Sulit menolak permintaan orang lain

Ilustrasi wawancara kerja (unsplash.com/The Jopwell Collection)
Ilustrasi wawancara kerja (unsplash.com/The Jopwell Collection)

Ada sebagian orang yang sulit mengambil keputusan ketika harus menolak permintaan, terutama dari rekan kerja atau atasan. Hal ini biasanya karena rasa sungkan atau ingin membantu. Namun, dengan jawaban yang tepat, kamu bisa menunjukkan bahwa kamu tetap berusaha bersikap profesional.

Contoh Jawaban:

"Saya kadang kesulitan mengambil keputusan untuk menolak permintaan orang lain, apalagi kalau mereka membutuhkan bantuan. Saya ingin membantu, tapi kadang hal itu bisa mengganggu pekerjaan utama saya. Sekarang saya belajar untuk menilai prioritas dan mengatakan 'tidak' dengan cara yang baik."

5. Sulit dalam situasi mendesak

Ilustrasi wawancara kerja (pexels.com/Photo by Gustavo Fring)
Ilustrasi wawancara kerja (pexels.com/Photo by Gustavo Fring)

Beberapa orang kesulitan membuat keputusan ketika harus segera menentukan pilihan dalam waktu singkat. Hal ini terjadi karena mereka terbiasa berpikir panjang sebelum memutuskan. Jawaban ini bisa tetap positif jika kamu menunjukkan cara beradaptasi.

Contoh Jawaban:

"Saya agak kesulitan mengambil keputusan jika waktunya terlalu mendesak. Saya biasanya butuh waktu untuk mempertimbangkan risiko dan pilihan yang ada. Namun, saya terus melatih diri untuk lebih cepat dengan membuat kerangka berpikir sederhana agar bisa mengambil langkah yang tepat meski dalam waktu singkat."

Pada akhirnya, menjawab pertanyaan ini bukan soal menutupi kelemahan, melainkan menunjukkan bagaimana kamu belajar dari pengalaman. Pewawancara lebih menghargai kandidat yang jujur dan mampu mengelola kesulitannya dibandingkan mereka yang hanya berusaha menampilkan diri sempurna.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima Wima
EditorPinka Wima Wima
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Rahasia Pilih Warna Netral agar Outfit Simpel Terlihat Mahal

30 Sep 2025, 21:32 WIBLife