Ingin Berkarier di Industri Pangan? Ambil 3 Sertifikasi Ini!

Industri pangan merupakan salah satu sektor yang jadi incaran fresh graduate. Selain memberikan kesempatan untuk berkembang dan berinovasi, pekerja di bidang ini biasanya memperoleh berbagai benefit yang menjanjikan.
Bekerja di bidang industri pangan memerlukan pengetahuan dan keahlian khusus untuk memastikan keamanan dan mutu produk. Jika kamu tertarik membangun karier di industri ini, misalnya sebagai quality control atau staf operasional, mempunyai sejumlah sertifikasi yang relevan bisa memberi nilai tambah pada resume. Berikut beberapa sertifikasi yang bisa kamu ambil.
1. GMP

GMP atau Good Manufacturing Practices merupakan praktik untuk memastikan produk pangan diproduksi sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan. Penerapan GMP dalam industri pangan ini diterapkan pada setiap tahap produksi, mulai dari penyediaan bahan baku hingga pengemasan dan distribusi. Hal ini dilakukan bertujuan untuk menjaga keselamatan konsumen.
GMP terdiri dari sejumlah persyaratan dasar keamanan pangan, misalnya kondisi bangunan, syarat peralatan yang digunakan, kebersihan ruangan, dan sanitasi personil terkait. Praktik GMP gak hanya diterapkan pada industri pangan, namun juga di bidang yang terkait langsung dengan keselamatan konsumen seperti kosmetik dan obat-obatan.
Mempunyai sertifikasi GMP bisa menjadi bukti kalau kamu punya pemahaman mengenai proses produksi pangan yang aman serta bahaya dan risiko yang dapat timbul. Mulai dari bagaimana desain layout area kerja yang baik hingga berbagai macam potensi kontaminan dan cara pengendaliannya.
2. HACCP

HACCP merupakan singkatan dari Hazard Analysis Critical Control Point. Ini mengacu pada sistem manajemen keamanan pangan tentang bahaya dan risiko produksi pangan. Dalam proses produksi, seringkali terdapat beberapa titik kritis yang rawan bahaya pangan.
Misalnya kemungkinan adanya kontaminasi bakteri dari bahan baku dan potensi serpihan logam masuk ke produk pangan. Hal-hal ini jika sampai ke tangan konsumen dapat menyebabkan bahaya kesehatan, bahkan mengancam keselamatan. Maka dari itu, penerapan HACCP menjadi hal yang wajib.
Praktik HACCP sendiri terdiri dari 7 prinsip, mulai dari melakukan analisis bahaya dan identifikasi tindak pengendalian hingga dokumentasi sistem HACCP. Dengan memiliki sertifikasi HACCP, dapat memberi nilai tambah bahwa kamu mempunyai pengetahuan dalam pengendalian titik-titik kritis dalam produksi pangan.
3. ISO 22000:2018

ISO 22000:2018 merupakan standar internasional untuk sistem manajemen keamanan pangan. Berbeda dengan GMP dan HACCP yang berfokus pada penanganan dan pengendalian proses produksi, ISO 22000:2018 lebih menekankan pada sistem manajemen secara keseluruhan.
Penerapan ISO 22000:2018 dapat membantu organisasi untuk mengidentifikasi potensi bahaya terkait produk pangan dan menentukan langkah-langkah kontrol yang efektif untuk mencegah kontaminasi.
Selain itu, praktik ISO 22000:2018 juga penting untuk meningkatkan kinerja operasional agar lebih efisien. Jika ingin merambah ke pasar global, standar ini mesti diterapkan mengingat banyaknya negara dan perusahaan multinasional yang mensyaratkan implementasi standar ini untuk menjalin kerjasama.
Dalam ISO 22000:2018 terdapat 10 klausul utama mulai dari lingkup. acuan normatif, istilah dan definisi, konteks organisasi, kepemimpinan, perencanaan, dukungan, operasi, evaluasi kinerja, dan perbaikan. Dengan mengambil sertifikasi ini, kamu akan mendapat pemahaman yang mendalam mengenai prinsip-prinsip manajemen keamanan pangan di seluruh bagian operasional.
Industri pangan menjadi sektor yang cukup digandrungi fresh graduate sebagai titik awal meniti karier. Kalau kamu tertarik bekerja di bidang ini, misalnya sebagai quality control atau staf operasional, mengambil sertifikasi yang relevan bisa memberi nilai tambah di mata recruiter.