Jobdesk Game Tester, Salah Satu Pekerjaan Idaman Para Gamer

- Game tester memiliki tugas utama mencari, mengidentifikasi, dan melaporkan bug, menguji keseimbangan permainan, serta melakukan regression testing.
- Skill yang harus dimiliki termasuk komunikasi efektif, perhatian terhadap detail, dan pemahaman dasar software pelaporan bug.
- Kualifikasi umum yang sering diminta adalah passion dan wawasan luas tentang gim, fleksibilitas perangkat keras, serta kemampuan bahasa Inggris pasif maupun aktif.
Industri gim di Indonesia sedang mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, terutama di sektor pengembang gim independen atau yang biasa disebut indie. Banyak studio lokal kini mulai membuka lowongan untuk posisi Quality Assurance (QA) guna memastikan produk mereka layak rilis ke pasar global. Nah, jika kamu gemar bermain gim dan teliti, memahami jobdesk game tester bisa menjadi langkah awal yang brilian untuk meniti karier di industri kreatif ini.
Namun, jangan salah sangka bahwa pekerjaan ini hanya sekadar duduk santai dan menikmati permainan tanpa beban sepanjang hari, lho. Di balik layar, seorang QA memiliki tanggung jawab besar untuk memburu kesalahan teknis dan memberikan umpan balik yang konstruktif kepada tim pengembang. Nah, artikel ini akan mengupas tuntas apa saja yang perlu kamu persiapkan untuk terjun ke profesi yang menantang sekaligus menyenangkan ini.
1. Tugas dan tanggung jawab utama game tester

Menjadi seorang QA bukanlah sekadar bermain gim sepanjang hari tanpa tujuan yang jelas, melainkan sebuah profesi yang menuntut ketelitian tinggi. Posisi ini memegang peranan vital sebagai "gerbang terakhir" dalam memastikan produk akhir bebas dari kesalahan fatal yang bisa merusak pengalaman pemain. Jadi, kamu harus siap bekerja secara sistematis, sabar, dan terkadang melakukan hal yang berulang-ulang demi menyempurnakan kualitas gim tersebut sebelum dirilis ke publik.
Berikut adalah rincian tugas yang akan kamu hadapi:
1. Mencari, mengidentifikasi, dan melaporkan bug
Tugas paling mendasar dari seorang game tester adalah memburu cacat teknis atau bug yang ada di dalam permainan. Kamu gak hanya sekadar bilang "ada yang error", tetapi harus bisa menjelaskan di mana letak kesalahannya secara spesifik. Selain itu, kamu wajib menyertakan langkah-langkah detail agar programmer bisa mengulang kejadian tersebut dan memperbaikinya dengan cepat.
2. Menguji keseimbangan permainan (game balancing)
Selain masalah teknis, kamu juga bertanggung jawab memastikan bahwa tingkat kesulitan gim terasa pas dan adil bagi pemain. Kamu perlu memainkan level yang sama berulang kali untuk mengecek apakah musuh terlalu kuat atau item yang didapat terlalu sedikit. Masukan dari kamu akan sangat berguna bagi Game Designer untuk menyeimbangkan ritme permainan agar gak membosankan atau malah membuat frustrasi.
3. Melakukan regression testing
Setelah tim pengembang memperbaiki bug yang kamu laporkan, tugasmu belum selesai karena kamu harus melakukan tes ulang. Proses ini disebut regression testing, di mana kamu harus memastikan perbaikan tersebut benar-benar berhasil dan gak memunculkan bug baru di area lain. Tahap ini sangat krusial dan membutuhkan kesabaran ekstra karena kamu harus mengecek fitur yang sama berkali-kali hingga benar-benar bersih dari masalah.
2. Skill dan kemampuan yang harus dimiliki

Untuk menjadi seorang tester yang andal, sekadar jago bermain gim saja gak cukup sebagai bekal utama. Kamu memerlukan kombinasi antara kemampuan teknis untuk memahami cara kerja gim dan kemampuan non-teknis untuk bekerja sama dengan tim. Industri gim lokal kini mencari talenta yang gak hanya pasif bermain, tetapi juga kritis dan komunikatif dalam menyampaikan temuan mereka.
Kemampuan berikut ini wajib kamu asah mulai dari sekarang:
1. Komunikasi yang jelas dan efektif
Seorang QA adalah jembatan informasi antara pengalaman bermain dan kode pemrograman yang rumit. Kamu harus mampu mendeskripsikan masalah yang rumit menjadi bahasa yang mudah dimengerti oleh tim developer maupun tim desain. Kemampuan menulis laporan yang rapi dan gak ambigu sangat dibutuhkan agar gak terjadi salah paham yang bisa menghambat proses produksi.
2. Perhatian terhadap detail
Mata kamu harus setajam elang untuk melihat kesalahan kecil yang mungkin luput dari pandangan orang awam, seperti tekstur yang berkedip atau salah ketik pada dialog. Kemampuan ini menuntut kamu untuk peka terhadap anomali sekecil apa pun, baik itu dari segi visual, audio, maupun mekanik permainan. Sering kali, bug yang paling fatal justru berawal dari kesalahan kecil yang diabaikan, jadi ketelitian adalah senjata utamamu, guys.
3. Pemahaman dasar software pelaporan bug
Di dunia profesional, laporan gak ditulis di kertas sembarangan, melainkan menggunakan perangkat lunak manajemen proyek. Kamu setidaknya harus familiar dengan alat-alat standar industri seperti Jira, Trello, atau Google Sheets untuk mencatat temuanmu. Memahami cara melampirkan log file, screenshot, atau rekaman video ke dalam ticket laporan akan menjadi nilai tambah yang sangat besar bagi studio game indie.
3. Kualifikasi dan syarat menjadi game tester

Meskipun industri gim indie sering kali lebih fleksibel dibandingkan perusahaan korporat besar, tetap ada standar kualifikasi yang harus dipenuhi pelamar, lho. Studio gim lokal mencari individu yang gak hanya memiliki semangat tinggi, tetapi juga dedikasi untuk belajar dan beradaptasi dengan cepat. Syarat-syarat ini biasanya dibuat untuk memastikan bahwa kamu bisa langsung berkontribusi positif terhadap ritme kerja tim yang sering kali serba cepat, ya.
Berikut adalah kualifikasi umum yang sering diminta:
1. Memiliki passion dan wawasan luas tentang gim
Syarat mutlak yang gak bisa ditawar adalah kamu harus benar-benar mencintai dunia gim dan pernah memainkan berbagai genre. Pengetahuan yang luas tentang mekanik berbagai jenis permainan akan membantumu membandingkan kualitas gim yang sedang diuji dengan standar pasar. Studio indie sangat menyukai kandidat yang bisa memberikan referensi atau perbandingan dari gim lain untuk meningkatkan kualitas produk mereka, lho.
2. Fleksibilitas perangkat keras (hardware)
Sebagai tester, sering kali kamu diharapkan memiliki perangkat sendiri yang mumpuni untuk bekerja, terutama jika sistem kerjanya remote. Kamu setidaknya harus memiliki PC atau laptop dengan spesifikasi menengah (mid-end) atau smartphone terbaru jika fokus studionya adalah mobile game. Ketersediaan perangkat ini menunjukkan kesiapanmu untuk langsung terjun melakukan pengujian tanpa harus menunggu fasilitas kantor yang mungkin terbatas.
3. Kemampuan bahasa Inggris pasif maupun aktif
Banyak istilah teknis dalam pengembangan gim dan dokumentasi software yang menggunakan bahasa Inggris sepenuhnya. Kamu harus mampu memahami instruksi tertulis dalam bahasa Inggris agar gak salah langkah saat melakukan pengujian fitur tertentu. Selain itu, jika studio tersebut menargetkan pasar internasional, kamu juga akan diminta untuk mengecek tata bahasa dan lokalisasi teks di dalam gim tersebut.
4. Peluang karier di masa depan

Memulai karier sebagai QA sering kali dianggap sebagai batu loncatan terbaik untuk masuk lebih dalam ke industri pengembangan gim. Posisi ini memberikanmu akses langka untuk melihat "dapur" pembuatan gim secara menyeluruh, mulai dari desain awal hingga tahap penyelesaian. Jika kamu memiliki kinerja yang baik dan kemauan belajar yang tinggi, jalur karier yang terbuka untukmu sangatlah luas dan menjanjikan, lho.
Inilah beberapa jenjang karier yang bisa kamu raih:
1. QA lead atau QA manager
Jika kamu bertahan di jalur ini, kamu bisa naik jabatan menjadi pemimpin tim yang mengatur strategi pengujian secara keseluruhan. Tugasmu akan bergeser dari sekadar mencari bug menjadi membuat test plan dan membagi tugas kepada anggota tim junior. Posisi manajerial ini sangat krusial di studio yang sedang berkembang karena efisiensi produksi sangat bergantung pada kepemimpinan QA yang baik.
2. Game designer atau level designer
Karena terbiasa menganalisis mekanik dan keseimbangan permainan, banyak QA yang beralih profesi menjadi perancang gim. Pengalamanmu dalam mengetahui apa yang membuat pemain frustrasi atau senang adalah modal berharga untuk merancang level yang seru. Perpindahan ini sangat umum terjadi karena QA memiliki pemahaman mendalam tentang "rasa" bermain yang sering kali luput dari sisi teknis pemrograman, nih.
3. Game producer
Bekerja sebagai QA melatihmu untuk memahami alur kerja produksi dan berkomunikasi dengan berbagai divisi, mulai dari artis hingga programmer. Kemampuan manajemen waktu dan pemecahan masalah ini sangat relevan untuk posisi Produser yang bertugas mengawal proyek agar selesai tepat waktu. Sebagai mantan QA, kamu akan lebih realistis dalam menentukan tenggat waktu karena tahu betul potensi masalah yang mungkin muncul di akhir pengembangan, nih.
5. Prospek gaji game tester di Indonesia

Berbicara mengenai penghasilan, gaji seorang game tester di Indonesia sangat bervariasi tergantung pada skala studio, lokasi, dan pengalaman yang kamu miliki. Untuk level pemula (entry-level) atau junior di studio indie skala kecil hingga menengah, gaji yang ditawarkan biasanya berkisar antara UMR (Upah Minimum Regional) hingga Rp5 juta per bulan. Angka ini bisa lebih rendah jika statusnya adalah magang atau part-time, namun sering kali dikompensasi dengan jam kerja yang fleksibel dan lingkungan kerja yang santai namun kreatif, kok.
Sementara itu, bagi mereka yang sudah berpengalaman atau bekerja di studio game lokal yang sudah memiliki nama besar dan pendanaan stabil, angkanya bisa jauh lebih menari, lhok. Seorang QA Senior atau QA Lead bisa mengantongi gaji mulai dari Rp7 juta hingga di atas Rp10 juta per bulan, belum termasuk bonus proyek jika gim tersebut sukses di pasaran.
Ternyata semakin kompleks jobdesk game tester yang kamu tangani, tentu apresiasi finansial yang kamu dapatkan juga akan semakin setimpal dengan kerja kerasmu, ya. Nah, kalau kamu seorang pecinta gim, profesi ini bakal cocok buat kamu. Tertarik mencobanya?


















