Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jobdesk Professional Sleeper, Cocok Buat yang Suka Rebahan

ilustrasi tidur (pexels.com/olly)
ilustrasi tidur (pexels.com/olly)
Intinya sih...
  • Tugas dan tanggung jawab. Merekam pengalaman tidur dan memberikan feedback
  • Skill dan kualifikasi yang dibutuhkan. Jujur menyampaikan pengalaman tidur
  • Peluang karier professional sleeper. Bidang riset medis, laboratorium tidur, produksi kasur, bantal, atau selimut
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Profesi unik makin hari makin banyak bermunculan. Salah satu yang terdengar nyeleneh tapi nyata adalah professional sleeper. Dari namanya saja sudah bikin penasaran, sebab pekerjaan ini memang melibatkan tidur sebagai tugas utamanya. Meski terdengar seperti mimpi jadi kenyataan, profesi ini sebenarnya punya tanggung jawab serius di balik kesan santainya.

Professional sleeper biasanya dibutuhkan untuk keperluan riset medis, uji coba produk, hingga proyek pariwisata. Meski sekilas terlihat “cuma tidur”, profesi ini menyimpan peran penting di berbagai bidang. Yuk, simak penjelasannya sebagai berikut!

1. Tugas dan tanggung jawab

ilustrasi pelindung kepala saat tidur (pexels.com/PNW Production)
ilustrasi pelindung kepala saat tidur (pexels.com/PNW Production)

Tugas seorang professional sleeper berbeda-beda tergantung siapa yang merekrutnya. Namun, biasanya pekerja akan mengikuti prosedur tidur yang ditentukan, seperti waktu tidur, durasi, hingga posisi tidurnya. Mereka akan menjadi subjek penelitian medis tentang gangguan tidur, kualitas tidur, atau pengaruh obat tertentu.

Selain itu, profesi ini juga dibutuhkan untuk menguji produk seperti kasur, bantal, atau perlengkapan tidur lainnya, lalu memberikan feedback. Kamu juga akan diminta merekam pengalaman tidur dalam bentuk jurnal, survei, atau wawancara setelah bangun. Kamu harus menjaga konsistensi jadwal tidur sesuai kebutuhan penelitian atau proyek, lho!

2. Skill dan kualifikasi yang dibutuhkan

ilustrasi bangun tidur (pexels.com/miriam-alonso)
ilustrasi bangun tidur (pexels.com/miriam-alonso)

Meski terdengar gampang, gak semua orang bisa jadi professional sleeper. Ada beberapa skill dan kualifikasi yang dicari. Pertama, kamu harus punya kemampuan tidur cepat dalam kondisi yang mungkin tak biasa. Misalnya, tidur di laboratorium dengan banyak alat medis terpasang. Tentunya harus disiplin mengikuti instruksi penelitian atau prosedur proyek.

Kamu juga harus punya kesehatan fisik yang baik, terutama jika harus mengikuti uji coba yang melibatkan perubahan pola tidur ekstrem. Mungkin juga akan ada pengaruh obat atau perangkat medis yang digunakan. Selanjutnya, kamu harus jujur menyampaikan pengalaman tidurmu.

3. Apakah ada tantangannya?

ilustrasi perempuan kesulitan tidur (unsplash.com/all_who_wander)
ilustrasi perempuan kesulitan tidur (unsplash.com/all_who_wander)

Pekerjaan ini memang terdengar santai, tapi tantangannya nyata. Tidur dalam kondisi yang tak alami, seperti di laboratorium dengan banyak sensor menempel di tubuh, bisa jadi tak nyaman. Selain itu, perubahan jadwal tidur ekstrem dapat memengaruhi kesehatan tubuh. Misalnya, kamu diminta tidur di siang hari atau begadang semalaman

Di sisi lain, pekerjaan ini juga menuntut kesabaran. Bayangkan kamu harus tidur berulang kali di tempat berbeda hanya untuk mendapatkan data yang konsisten. Jadi, meski terdengar mudah, professional sleeper butuh ketahanan fisik dan mental agar bisa menjalani pekerjaannya dengan baik.

4. Peluang karier professional sleeper

ilustrasi kamar tidur (unsplash.com/fromitaly)
ilustrasi kamar tidur (unsplash.com/fromitaly)

Meski masih terdengar langka, peluang karier professional sleeper semakin terbuka lebar. Beberapa bidang yang biasanya membuka lowongan ini antara lain di bidang riset medis dan laboratorium tidur, yang membutuhkan subjek untuk mempelajari gangguan tidur seperti insomnia atau sleep apnea.

Kamu juga akan dibutuhkan pada industri yang memproduksi kasur, bantal, atau selimut yang butuh tester sebelum diluncurkan ke pasar. Ada juga hotel-hotel mewah yang merekrut professional sleeper untuk memastikan kualitas kamar mereka.

5. Prospek gaji dan masa depan profesi

ilustrasi pria tidur (pexels.com/olly)
ilustrasi pria tidur (pexels.com/olly)

Gaji seorang professional sleeper bervariasi tergantung proyek. Di luar negeri, ada yang membayar sekitar USD 1.000–2.000 per proyek (sekitar Rp15–30 juta) untuk riset jangka pendek. Untuk kontrak penelitian medis jangka panjang, angka tentu bisa lebih besar.

Industri perhotelan juga sering memberi kompensasi berupa uang tunai plus fasilitas menginap gratis. Masa depan profesi ini cukup menjanjikan karena semakin banyak orang yang peduli dengan kualitas tidur. Dengan kebutuhan yang terus berkembang, professional sleeper bisa jadi salah satu pekerjaan unik yang tetap relevan.

Menjadi professional sleeper memang terdengar seru. Kalau kamu tipe orang yang cepat tidur, terbuka untuk eksperimen, dan pengen coba profesi anti-mainstream, professional sleeper bisa jadi opsi menarik, lho!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us

Latest in Life

See More

Doa Al Jabbar, Cara Mengatasi Sakit Hati dengan Zikir

23 Sep 2025, 15:49 WIBLife