Samuel Ray atau lebih dikenal sebagai @srl789 di media sosial, merupakan HR profesional yang sudah berkarier selama 7 tahun di berbagai perusahaan penyedia jasa keuangan. Dalam media sosialnya, ia kerap membagikan pengalaman seputar dunia kerja.
Dalam sesi peluncuran bukunya "Lagi Probation" pada Sabtu (22/2) di Mini Amphitheater M Bloc Space, Samuel juga memaparkan jurus-jurus jitu untuk mencari kerja. Berikut ini beberapa di antaranya!
Salah satu hal yang kerap dilakukan kebanyakan orang dalam mencari kerja adalah menuruti passion. Pada dasarnya, menemukan passion yang tepat bukanlah perihal yang mudah.
Tak jarang, beberapa orang memberikan deadline pada dirinya sendiri agar segera menemukan passion yang dimilikinya. Menanggapi permasalahan ini, Samuel punya pandangan yang berbeda.
Meski passion akan membuat pekerjaan jadi lebih menyenangkan, akan tetapi kamu juga tetap harus melihat realitas yang ada.
"Passion gak bisa di makan. Aku percaya passion itu diperlukan agar pekerjaan kita terasa menyenangkan. Akan tetapi, berdasarkan pengalaman saya, sangat disayangkan ketika bertemu dengan kandidat yang menolak kerja karena merasa bahwa pekerjaan itu tidak sesuai dengan passion mereka," katanya.
Ia juga menambahkan, menuruti passion tidak masalah selama tidak berlebihan. "Passion is okay. Tetapi dengan mengejar passion itu sendiri, jangan sampai membawa kita ke idealisme yang berlebihan dan menjauhkan kita dari realitas yang ada," lanjutnya.
Berdasarkan pengalamannya menjadi seorang HR, Samuel mengungkapkan bahwa millennials memiliki masalah yang besar terhadap jati diri dalam mencari pekerjaan. Beberapa di antaranya, memikirkan akankah bertahan lama di kantornya atau tidak.
"Problem utama millennials adalah proses pencarian jati diri. Dalam 3 tahun pertama kerja, pasti mereka gak yakin apakah kantor ini akan panjang dengan dirinya atau tidak. Namun, ada juga yang merasa sudah sesuai dengan tempat kerjanya," kata Samuel.
Menanggapi hal tersebut, Yoris Sebastian (Founder dan Creative Thinker OMG Consulting) mengatakan bahwa setiap orang harus lebih dulu mengenal dirinya. Ketahuilah keinginannya dulu karena tak semua yang dipikirkan, sama dengan yang diinginkan.
"Sometimes, apa yang lo pikirkan belum tentu apa yang lo inginkan. Sesuatu yang lo liat dari jauh, bahkan bisa berbeda dari apa yang akan lo liat dari dekat. Oleh karena itu, setiap pekerjaan pada dasarnya bisa menjadi panggung untuk kita bersinar," terang Yoris.
Samuel juga mengatakan jika pihak HR melakukan pengecekan terhadap media sosial kandidat yang melamar. Bahkan, perusahaan besar melakukan hal tersebut dengan cara mempekerjakan perusahaan lain yang khusus dalam pengecekan itu.
"HR juga melakukan cek terhadap media sosial. Di perusahaan besar pun, biasanya melakukan hire terhadap perusahaan lain yang khusus untuk melakukan cek media sosial itu. Biasanya melakukan pengecekan terhadap kantor lamamu dan ada juga company yang bisa di-hire untuk melakukan verifikasi kandidat karyawannya," ucapnya.
Influencer Andrea Gunawan yang turut hadir sebagai pembicara, menyarankan untuk menghindari foto yang terlalu senonoh dan provokatif di sosial media saat melamar pekerjaan.
"Hindari foto-foto yang terlalu senonoh dan foto-foto yang provokatif. Sebab, itu di mata HR akan terlihat buruk. Apa yang di-post juga bisa berpengaruh. Mereka akan mengetahui dari rekam jejak digital kalian," kata Andrea.
Beberapa orang kerap mengalami kegagalan ketika berada di tahap interview. Agar tidak mengalami kegagalan selanjutnya, Samuel menyarankan agar menganggap momen interview sebagai kencan pertama.
Artinya, kamu harus menampilkan segala sesuatu yang terbaik pada saat itu. Tak terkecuali, dalam hal penampilan dan segala hal yang kamu miliki. Ia juga mengatakan, kegagalan pada interview bisa jadi karena kamu belum ada chemistry dengan perekrut.
Bahkan, bisa jadi mood HR kala itu sedang tidak baik. Oleh karenanya, jangan menyalahkan diri sendiri ketika kamu dihadapkan pada sebuah kegagalan.
"Interview itu kayak kencan pertama. Ketika kamu gagal, berarti chemistry-nya belum ada. Bukan salah kamu. Bisa jadi mood HR saat itu sedang tidak baik. Jadi, jangan menyalahkan diri sendiri sehingga ke depannya nanti kamu dapat menjawab momen interview dengan lebih baik," ucap ayah satu anak itu.
Bagi Samuel, meski kamu kerap menerima kepahitan dalam mencari pekerjaan, seperti kegagalan dan penolakan, selama kamu bisa belajar dari hal tersebut dan menjadi pribadi yang lebih baik, maka hal tersebut bukanlah masalah yang fatal.
"Tidak ada kesalahan yang fatal jika kamu ingin belajar dari sebuah kegagalan dan meningkatkan pribadi kamu jadi lebih baik. Sebab, berkarier itu berlandaskan pada kemandirian. Kita bisa berdiri di atas dua kaki sendiri dan yang terpenting, tidak menyusahkan orang lain, serta bisa bayar semuanya sendiri," tegasnya
Yoris menambahkan cara belajar dari sebuah kesalahan lainnya. "Coba belajar dari kesalahan dengan cara memvisualkan, bagaimana kalau hal yang kamu jalani tersebut, sukses atau gagal," jelas pria berusia 47 tahun itu.
Untuk informasi lebih banyak seputar tips & trik mencari pekerjaan ala Samuel Ray, kamu bisa mendapatkannya di buku Lagi Probation miliknya yang baru diluncurkan pada Sabtu (22/2) kemarin. Sudah ada di berbagai gerai toko buku dan toko buku online, lho!