Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kesalahan Fatal saat Negosiasi Gaji Kerja Remote Global, Hindari!

Ilustrasi negosiasi melalui zoom
Ilustrasi negosiasi melalui zoom (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Hitung nilai tukar dengan realistis dan pertimbangkan biaya administrasi
  • Perhatikan pajak ganda dan konsultasikan dengan konsultan pajak
  • Fokus pada tunjangan dan benefit, serta sesuaikan gaji dengan zona waktu dan beban kerja
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bekerja secara remote dengan perusahaan luar negeri memang terdengar ideal. Gaji dolar, jam kerja fleksibel, dan pengalaman internasional jadi daya tarik utama. Tapi di balik semua itu, banyak pekerja justru salah langkah saat menegosiasikan gaji hingga akhirnya rugi sendiri.

Negosiasi gaji kerja remote global bukan cuma soal nominal yang terlihat besar. Ada faktor kurs, pajak, dan tunjangan yang sering diabaikan padahal sangat berpengaruh ke pendapatan bersih. Yuk, simak lima kesalahan fatal yang wajib kamu hindari biar negosiasi gajimu makin matang dan gak bikin nyesel!

1. Tidak menghitung kurs dengan realistis

Ilustrasi menggunakan kalkulator
Ilustrasi menggunakan kalkulator (freepik.com/freepik)

Banyak yang langsung tergoda nominal dolar tanpa menghitung nilai tukar harian. Padahal, kurs bisa berubah dan mempengaruhi pendapatan riil kamu dalam rupiah setiap bulannya. Kalau perusahaan membayar dengan transfer langsung ke rekening lokal, fluktuasi ini bisa bikin pendapatanmu turun tanpa disadari.

Sebaiknya, kamu selalu hitung nilai konversi gaji berdasarkan rata-rata kurs tiga bulan terakhir. Pertimbangkan juga biaya administrasi dari metode pembayaran yang digunakan. Dengan begitu, kamu punya gambaran realistis soal pendapatan bersih yang akan kamu terima.

2. Lupa memperhitungkan pajak dan potongan

Ilustrasi perempuan menghitung pajak
Ilustrasi perempuan menghitung pajak (freepik.com/freepik)

Kesalahan paling umum adalah lupa kalau gaji dari perusahaan luar negeri tetap bisa kena pajak. Beberapa negara punya aturan double taxation yang membuatmu wajib bayar pajak di dua tempat kalau gak paham aturannya. Akibatnya, penghasilanmu bisa terpotong lebih besar dari perkiraan.

Kamu perlu tahu apakah perusahaan sudah memotong pajak di negara asal mereka atau tidak. Kalau belum, berarti kamu harus melaporkan dan membayar pajak di Indonesia. Konsultasi dengan konsultan pajak bisa membantu kamu terhindar dari risiko hukum dan perhitungan yang salah.

3. Mengabaikan komponen tunjangan dan benefit

ilustrasi interview online
ilustrasi interview online (freepik.com/freepik)

Sering kali pekerja terlalu fokus pada gaji pokok, padahal tunjangan bisa jadi penentu kesejahteraan. Misalnya, apakah perusahaan menanggung biaya internet, peralatan kerja, atau health insurance. Jika semua ditanggung sendiri, gaji besar bisa terasa kecil karena banyak pengeluaran tambahan.

Saat negosiasi, tanyakan dengan detail seluruh komponen kompensasi di luar gaji. Pastikan kamu tahu apa saja fasilitas yang diberikan agar bisa menilai total nilai kontrak kerja. Transparansi ini penting biar kamu gak salah menilai penawaran yang tampak menggiurkan di awal.

4. Tidak menyesuaikan gaji dengan zona waktu dan beban kerja

ilustrasi perempuan melakukan zoom
ilustrasi perempuan melakukan zoom (freepik.com/benzoix)

Bekerja lintas zona waktu sering kali bikin ritme hidup terganggu, terutama kalau kamu harus menyesuaikan diri dengan jam kerja negara lain. Tapi sayangnya, banyak pekerja gak memperhitungkan beban tambahan ini saat negosiasi gaji. Akibatnya, kompensasi yang diterima gak sebanding dengan energi yang dikeluarkan.

Kamu bisa mengajukan remote allowance atau kompensasi tambahan jika harus bekerja di luar jam normal. Jangan ragu untuk menjelaskan alasan logisnya dengan profesional. Perusahaan global umumnya terbuka terhadap penyesuaian semacam ini asal kamu punya argumentasi kuat.

5. Gak melakukan riset standar gaji internasional

ilustrasi perempuan melakukan riset gaji
ilustrasi perempuan melakukan riset gaji (freepik.com/freepik)

Salah satu kesalahan terbesar dalam negosiasi gaji kerja remote global adalah gak tahu harga pasar. Banyak yang langsung menerima tawaran tanpa riset, padahal standar gaji bisa sangat berbeda antar negara. Akibatnya, kamu bisa dibayar jauh di bawah standar meski kualifikasimu tinggi.

Gunakan situs seperti Glassdoor, Payscale, atau Remote OK untuk membandingkan kisaran gaji posisi yang sama. Dari situ, kamu bisa menilai apakah tawaran perusahaan sudah layak atau perlu dinegosiasikan ulang. Riset ini bikin kamu tampil lebih percaya diri dan terkesan profesional di mata perekrut.

Negosiasi gaji dengan perusahaan luar negeri memang butuh strategi yang matang. Bukan hanya soal nominal besar, tapi bagaimana kamu memastikan nilai itu tetap realistis dan menguntungkan setelah dikurangi potongan dan faktor lain. Yuk, pahami setiap detail kontrak sebelum menyetujui tawaran biar kerja remote kamu benar-benar sepadan dengan usaha dan keahlianmu!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us

Latest in Life

See More

50 Ide Ucapan Gombal untuk Gebetan yang Ikut Fun Run, Sweet!

21 Okt 2025, 20:03 WIBLife