Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Ampuh Menjalani Masa Probation, Tunjukkan Profesionalitas

ilustrasi bekerja dalam tim (pexels.com/Thirdman)
ilustrasi bekerja dalam tim (pexels.com/Thirdman)

Usai menjalani serangkaian proses rekrutmen, kamu mungkin akan memasuki masa probation atau percobaan. Selama menjalani masa percobaan, kamu akan mendapat banyak pelatihan terkait deskripsi pekerjaan dan hal-hal umum mengenai perusahaan.

Selain itu, perusahaan akan mengobservasi kinerja kamu sehingga mereka bisa menentukan apakah kamu layak menjadi bagian dari perusahaan. Agar mendapat penilaian yang baik, ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Berikut ini tips sukses melewati masa percobaan.

1. Pahami ekspektasi perusahaan

ilustrasi bekerja (pexels.com/Yan Krukov)
ilustrasi bekerja (pexels.com/Yan Krukov)

Sebelum terjun langsung dalam mengerjakan berbagai tugas, kamu harus terlebih dahulu memahami ekspektasi perusahaan terhadap setiap karyawannya. Hal ini meliputi hasil pekerjaan yang diinginkan, sikap selama bekerja, dan lain sebagainya. 

Tentunya ini akan memandu kamu selama proses bekerja sehingga mendapat hasil yang sesuai. Jadi kamu tak hanya sekadar menyelesaikan pekerjaan, namun juga memberikan hasil kerja yang optimal. Oleh karena itu, kamu perlu berupaya semaksimal mungkin untuk mewujukannya.

2. Punya kemampuan komunikasi yang baik

ilustrasi sekelompok orang berdiskusi (pexels.com/Henri Mathieu-Saint-Laurent)
ilustrasi sekelompok orang berdiskusi (pexels.com/Henri Mathieu-Saint-Laurent)

Setiap orang harus saling bersinergi agar perusahaan dapat berjalan optimal. Karenanya komunikasi menjadi fondasi penting di sebuah perusahaan. Biasanya perusahaan akan menggelar meeting berkala baik di bagian internal tim maupun antar divisi untuk melakukan sinkronisasi tugas.

Ketika berada dalam sebuah meeting, pastikan kamu berpartisipasi secara aktif seperti bertanya hal-hal yang belum dipahami, memberi tahu tantangan yang dihadapi, serta menyumbangkan ide-ide segar untuk memecahkan masalah. Namun, pastikan jangan asal berbicara hanya agar terlihat outstanding, ya!

3. Asah hard skill dan soft skill

ilustrasi bekerja (pexels.com/Yan Krukov)
ilustrasi bekerja (pexels.com/Yan Krukov)

Kedua kemampuan ini menjadi kunci yang menentukan apakah kamu bisa sukses dalam pekerjaan. Hard skill berkaitan dengan pengetahuan yang kamu miliki mengenai pekerjaanmu. Ini bisa diperoleh dengan mempelajarinya baik melalui mentormu di perusahaan atau buku dan media belajar lainnya.

Sementara itu, soft skill berhubungan dengan kemampuan lain yang memungkinkan kamu bekerja secara efektif. Contoh soft skill di antaranya kemampuan berpikir kritis, daya analisis yang tinggi, kemampuan memecahkan masalah, dan kemampuan pengambilan keputusan. 

Berbeda dengan hard skillsoft skill lebih banyak dipelajari dengan observasi dan praktik langsung. Karenanya coba perhatikan bagaimana setiap unit di perusahaan memecahkan masalah mereka, kemudian praktikkan yang menurutmu efektif dan efisien.

4. Tunjukkan sikap profesional

ilustrasi bekerja (pexels.com/Artem Podrez)
ilustrasi bekerja (pexels.com/Artem Podrez)

Selama menjalani masa percobaan, hindari melakukan hal-hal yang terlihat sepele namun bersifat fatal. Hal ini bisa berupa terlambat saat bekerja, bergosip dengan sesama rekan kerja, sering menggunakan ponsel di luar kepentingan pekerjaan, atau melibatkan permasalahan pribadi saat bekerja.

Sikap ini akan menunjukkan bahwa kamu tidak profesional dalam bekerja. Karenanya, kamu harus fokus terhadap apa yang perlu dilakukan dan hasil apa yang harus diperoleh. Sebisa mungkin, kamu juga perlu mengukir prestasi agar kamu dinilai sebagai aset penting bagi perusahaan.

5. Belajar dari kesalahan

ilustrasi sekelompok orang berdiskusi (pexels.com/Canva Studio)
ilustrasi sekelompok orang berdiskusi (pexels.com/Canva Studio)

Sejatinya melakukan kesalahan merupakan hal wajar. Namun orang bijaksana akan belajar dari kesalahan yang dia dan orang lain perbuat. Dia akan berusaha mencari pola dan menentukan strategi tepat dari kesalahan sebelumnya sehingga dia menjadi sukses di kemudian hari.

Selain itu, hindari mengulangi kesalahan yang sama. Jika kamu kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan, lebih baik diskusikan bersama mentormu. Ingat kata pepatah, "Malas bertanya, sesat di jalan." Jadi jangan sampai hal ini menurunkan performa kamu sehingga mendapat penilaian yang buruk.

Tentunya kamu berharap agar bisa melewati masa percobaan dengan baik. Oleh karena itu, kamu perlu menunjukkan bahwa kamu kandidat yang tepat dengan kualitas diri yang akan menunjang keberhasilan perusahaan. Good luck!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Indiana Malia
EditorIndiana Malia
Follow Us