6 Pemimpin Perusahaan di Dunia Bijak kepada Karyawan, Salut!

Pimpinan perusahaan memiliki peran kunci dalam membangun budaya perusahaan yang baik. Tentunya budaya perusahaan yang disukai dan membuat nyaman para pekerjanya ini memiliki dampak yang luar biasa dalam mendukung produktivitas perusahaan.
Nah, beberapa pimpinan perusahaan ini melakukan hal ajaib yang mungkin cukup jarang dilakukan seorang pemimpin untuk karywannya. Bagai teladan yang baik hati, begitulah perlakuan pemimpin mereka pada karyawan. Apa saja kebaikan mereka? Mari kita simak.
1. Menulis lebih dari 7.000 kartu selamat ulang tahun bagi karyawan setiap tahun

Bayangkan kamu menulis 7.000 kartu ulang tahun setiap tahun. Dan bayangkan melakukannya sambil menjalankan perusahaan senilai $1,5 miliar. Nah, ternyata itu semua adalah bagian dari pekerjaan Sheldon Yellen, CEO perusahaan restorasi properti Belfor yang berpusat di Amerika Serikat.
Dilansir CNBC, selama lebih dari tiga dekade, CEO Sheldon Yellon telah mengirimkan kartu ulang tahun yang dipersonalisasi kepada masing-masing dari 7.000 orang lebih karyawannya di Belfor Property Restoration. Dia melihatnya tidak hanya sebagai tanda terima kasih tetapi juga sebagai cara untuk meningkatkan moral di tempat kerja.
2. Traktir ribuan dollar untuk liburan karyawan

Seperti dikutip dari Business Insider, karyawan di SteelHouse, sebuah perusahaan pemasaran dan periklanan, dibayar $2.000 setiap tahun untuk berlibur kapan saja dan di mana saja. Akibatnya, tingkat resign staf di perusahaan menyusut drastis, dan karyawan lebih energik, serta produktif di kantor.
Otak di balik kebijakan ini, CEO SteelHouse Mark Douglas, mengatakan dia terinspirasi oleh apa yang dia lihat di tempat kerja yang mendorong orang untuk berlibur.
3. Pimpinan yang menyumbangkan ginjalnya

Ketika seorang karyawan perusahaan membutuhkan transplantasi ginjal untuk menyelamatkan jiwanya pada tahun 2010, Matthew Thomas Deffebach, seorang mitra di Houston Haynes dan Boone, melampaui perannya sebagai bos dan datang untuk menyelamatkan karyawan tersebut.
Dilansir Business Insider, pria yang membutuhkan transplantasi adalah ayah dari seorang putra berusia enam tahun, dan Deffebach selaku yang mendonasikan ginjalnya mengatakan dia tidak tahan dengan gagasan bahwa putranya tumbuh tanpa seorang ayah.
4. CEO memberikan kejutan dengan bonus yang luar biasa

Bukannya mengantongi uang dari penjualan perusahaan pemesanan makanan online Yemeksepeti pada tahun 2015, salah satu pendiri dan CEO Nevzat Aydin memberi karyawannya kejutan seumur hidup yang bahkan karyawannya tidak pahami.
Dengan tujuan untuk memberi penghargaan kepada staf atas kerja keras dan bakat mereka, pengusaha itu membagi setara dengan $27 juta untuk 114 anggota stafnya.
Karyawannya tercengang, bahkan ada yang menangis. Seperti dikutip dari CNNMoney, Aydin mengatakan bahwa kisah sukses Yemeksepeti tidak terjadi dalam semalam, makanya dia percaya kesuksesan jauh lebih menyenangkan dan mulia ketika dibagikan dengan anggota tim lainnya.
5. Menulis surat untuk keluarga karyawan

Ketika Indra Nooyi menjadi CEO PepsiCo pada tahun 2006, dia tidak akan pernah menduga betapa bangganya dia di posisi tersebut dan akan membuat orangtuanya kembali ke India. Serta seberapa baik hal itu akan mencerminkan keterampilan orangtuanya dalam mengasuh dirinya.
Seperti dikutip dari majalah Fortune, Nooyi menuliskan ucapan terima kasih atas pemberian putra-putri yang bersedia berkerja di PepsiCo dan memberikan informasi bahwa betapa hebatnya pekerjaan yang dilakukan anak-anaknya ini.
Beberapa orangtua sangat tersentuh. mereka bahkan membalasnya kepada Nooyi, dan dia bilang itu membangun rasa loyalitas di antara karyawannya.
6. Bos yang mendukung akan pentingnya kesehatan mental

Menurut National Alliance on Mental Illness, hampir satu dari lima orang dewasa menderita masalah kesehatan mental. AS bahkan menghabiskan lebih dari US$200 miliar setahun untuk mengobati penderita kecemasan, stres, dan depresi.
Seperti yang dikutip dari HRD, CEO Crisco Chuck Robbins mengirim email ke seluruh karyawan perusahaannya tentang pentingnya memprioritaskan kesehatan mental, ia meminta 75.000 karyawannya untuk berbicara secara terbuka dan menyampaikan belas kasih satu sama lain dan mendorong mereka untuk mencari bantuan profesional jika diperlukan.
Baiknya, lebih dari 100 staf membalas emailnya dan membuka perjuangan kesehatan mental mereka sendiri. Menyadari masalah itu tersebar luas, Robbins bekerja untuk menyediakan pemeriksaan kecemasan dan depresi kepada karyawannya, kelas meditasi dan yoga, konseling untuk staf dan keluarga mereka, dan pusat perawatan serta kesehatan di tempat.
Nah, mungkin masih banyak di luar sana para pemimpin hebat yang melakukan aksi besar untuk membuat para karyawannya tetap bahagia dengan perusahaan tempat mereka bekerja. Jadi, mungkin ini menjadi perhatian besar bagi kamu yang ingin menjadi pemimpin di perusahaanmu besok.