5 Pola Pikir yang Bikin Level Karier Susah Naik

- Kemajuan karier tergantung pada pola pikir yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan individu
- Pola pikir takut gagal, keinginan pengakuan instan, dan sikap perfeksionis dapat menghambat kemajuan karier
- Polapikir fixed mindset membuat seseorang berharap pada pencapaian instan dan keberuntungan sesaat
Kemajuan karier tidak terlepas pola pikir yang diterapkan. Ketika seseorang memiliki mindset untuk terus tumbuh dan berkembang, tentu ia lebih cepat dalam mencapai level karier yang cemerlang. Namun yang menarik, bagaimana jadinya jika seseorang tidak memiliki pola pikir tersebut? Tentunya akan berpengaruh signifikan terhadap level kemajuan karier yang dicapai.
Dalam hal ini, terdapat beberapa pola pikir yang terbukti dapat menghambat kemajuan level karier. Seperti rasa takut yang besar saat akan mengambil risiko, keinginan terhadap pengakuan instan, maupun pola pikir yang mengedepankan sudut pandang pesimis. Kurang lebih, terdapat lima pola pikir yang wajib diwaspadai.
1. Pola pikir takut gagal atau fail of failure

Setiap orang pasti pernah meleweti fase kegagalan dalam hidupnya. Entah karena situasi di luar kendali, maupun tindakan mceroboh yang sudah dilakukan. Masing-masing orang memiliki cara tersendiri dalam mmenyikapi kegagalan. Termasuk mereka yang menjadikan pola pikir fail of failure sebagai dasar dalam mengambil setiap keputusan penting.
Ternyata pola pikir demikian ini menjadi penyebab level karier tidak kunjung mengalami kemajuan. Terlalu takut gagal membuat seseorang tidak memiliki keberanian untuk mencoba lebih jauh. Mereka terjebak dalam perkembangan karier stagnan karena tidak menemukan peluang baru untuk tumbuh dan berkembang.
2. Pola pikir takut mengambil risiko

Setiap keputusan maupun tindakan yang diambil memiliki konsekuensi. Tidak terkecuali keputusan dalam hal karier dan pekerjaan. Kita tidak pernah bisa lari dari risiko. Satu-satunya cara yang perlu dipersiapkan adalah mempersiapkan langkah antisipasi agar risiko bisa teratasi. Namun demikian, bagaimana dengan orang-orang yang tidak memiliki keberanian mengambil risiko dalam hidupnya?
Tentu menjadi situasi yang dapat membawa pengaruh buruk. Di sinilah sebab seseorang susah mencapai level kenaikan dalam hal karier. Mereka yang takut mengambil risiko akan terjebak di dalam zona nyaman tanpa perkembangan. Bahkan menjadi individu minim inisiatif. Termasuk kurang proaktif dalam mengambil proyek penting dan strategis.
3. Merasa sudah tahu segalanya

Dinamika lingkungan kerja memang menghadirkan perubahan secara pesat. Kita harus menjadi individu yang selalu siap sedia meng-upgrade wawasan maupun ilmu pengetahuan. Termasuk bersedia belajar kapan dan di manapun berada. Tapi fenomena yang terjadi, banyak orang merasa sudah tahu segalanya sehingga tidak memiliki semangat dan motivasi meningkatkan kualitas diri.
Terlihat sederhana memang. Namun pola pikir demikian ini juga memiliki dampak serius. Sikap merasa sudah tahu segalanya akan menghambat level kemajuan karier secara bertahap. Seseorang tidak mau menerima feedback yang membuat mereka terjebak pada satu sudut pandang semu. Bahkan terkurung dalam pemahaman yang tidak lagi relevan dengan dinamika lingkungan.
4. Terpaku pada fixed mindset

Pola pikir menjadi bagian penting dari perjalanan karier dalam jangka panjang. Ketika seseorang memiliki pola pikir yang kurang tepat, bisa dipastikan level kemajuan karier akan terhambat. Lantas, pola pikir seperti apa yang membuat seseorang tidak kunjung mampu meningkatkan pencapaian kariernya?
Salah satu yang kerap dijadikan sebagai patokan adalah pola pikir fixed mindset. Seseorang memiliki pemahaman bahwa kemampuan dan kecerdasan itu tetap dan tidak bisa dikembangkan dengan alasan apapun. Pola pikir demikian ini membuat seseorang berharap pada pencapaian instan dan keberuntungan sesaat. Sedangkan skill dan keterampilan tidak terasah dengan baik.
5. Pola pikir yang terlalu perfeksionis

Pengembangan karier menjadi bagian penting dari kestabilan hidup dalam jangka panjang. Namun yang perlu dipertanyakan, sudahkah kita mampu membangun pola pikir yang mendukung level pencapaian karier? atau malah kita terjebak pada mindset yang berpotensi menghambat level kemajuan karier dari waktu ke waktu?
Tentu kita harus mengetahui pola pikir tersebut. Termasuk di antaranya pola pikir yang mengedepankan sikap perfeksionis sebagai tolok ukur utama. Bahkan tidak kunjung memulai langkah karena rasa khawatir kesempurnaan tidak akan pernah tercapai. Kita terjebak pada pola menunda-nunda, kehilangan peluang, dan mudah stres karena standar tidak realistis.
Pada kenyataannya peningkatan level karier seseorang turut dipengaruhi oleh pola pikir yang diterapkan. Menjadi perhatian tersendiri saat kita menjadi individu yang memiliki pola pikir takut tumbuh dan berkembang. Apalagi terjebak dalam perfeksionisme dan rasa takut kegagalan. Dalam jangka panjang, pola pikir ini akan merusak fokus dan konsentrasi sehingga karier jalan di tempat, atau yang lebih buruk justru mengalami kemunduran.