5 Tips Berkembang di Lingkungan Kerja Toxic, Mindset Perlu Diubah

Punya hari yang sulit setiap pergi bekerja? Bisa jadi itu pertanda kamu berada di tengah lingkungan toxic, mengingat pekerjaan bisa mendorong seseorang ke arah positif atau negatif tergantung pada budaya tempatnya bekerja.
Sementara prasyarat budaya kerja sehat adalah perasaan aman dan kebebasan mengutarakan pendapat tanpa takut hukuman. Jangan buru-buru memutuskan resign begitu sadar lingkungan kerja toxic. Intip dulu tips berkembang di tempat kerja toxic berikut ini, yuk!
1. Menerapkan growth mindset

Bekerja di tengah lingkungan toxic memang bukan perkara mudah. Lebih banyak tantangan yang akan dihadapi seorang pekerja. Dari mulai diusik oleh rekan kerja atau bahkan menjalani persaingan kejam yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.
Itu sebabnya menanamkan growth mindset bukan lagi hal sepele dan seharusnya menjadi perhatian khusus. Sebab jika tidak, pekerja akan mudah teracuni ketidaknyamanan. Sering kali tanpa disadari, akan selalu ada sisi baik yang menyertai di tengah kesulitan, lho!
2. Pandai menjaga sikap

Di dunia kerja, pekerja dihadapkan pada beragam karakter orang. Semua pekerja dituntut profesional, meskipun di balik itu belum tentu semua pekerja cocok satu sama lain. Nah, pandai menjaga sikap merupakan kunci utama agar berkembang di lingkungan toxic.
Ini juga bentuk pertahanan dalam menghadapi orang-orang toxic, seperti mereka yang ingin menjatuhkanmu dan mungkin diam-diam membicarakan hal buruk di belakang. Ketika seorang pekerja bisa menjaga sikap, di sana pula kepercayaan orang lain mengikuti.
3. Tandai spot toxic di tempat bekerja

Budaya toxic di lingkungan kerja juga bermacam-macam. Rekan kerja yang sering menggosip berlebihan, atasan yang menyabotase karier bawahan, pelecehan di tempat kerja, atau bisa jadi SOP yang justru lebih banyak merugikan pekerjanya.
Faktor tadi sering kali membuat pekerja tidak betah dan pada akhirnya memilih resign dalam waktu yang tergolong singkat. Jika spot toxic sudah berhasil ditemukan, maka setiap pekerja akan lebih mudah menempatkan diri mereka dalam setiap situasi.
4. Jalani aktivitas menyenangkan sepulang bekerja

Bekerja untuk hidup lebih baik daripada hidup untuk bekerja. Jangan biarkan pekerjaan merenggut hidupmu, apalagi membuat duniamu terpusat pada deadline semata tanpa ada ruang quality time. Tentunya lelah fisik maupun psikis akan jadi makanan sehari-hari.
Sadar kesehatan mental bikin pekerja mawas diri. Burnout bisa dengan mudah diminimalisir, seperti dengan cara menjalankan hobi, bermain bersama teman, atau menikmati kopi favorit sekalipun bisa recharge energimu setelah mendapat tekanan bertubi-tubi dari rekan toxic.
5. Jadi pendengar yang baik

Menjadi pendengar yang baik di tempat kerja adalah tips lainnya agar pekerja bisa tetap berkembang sekalipun dikelilingi orang toxic. Bukan tanpa alasan, sebab dengan banyak mendengar dan berbicara seperlunya akan menjadikanmu kaya informasi.
Pekerja bisa menggali informasi dengan berkumpul saat jam makan siang atau sesekali nimbrung dengan divisi lain saat acara perusahaan. Namun, jangan lupa kalau ada profesionalisme yang harus tetap dijaga dan berhati-hati agar namamu tidak tercoreng, ya!
Pengalaman adalah guru terbaik dalam dunia kerja. Baik pengalaman baik atau buruk, semua akan menjadi pelajaran yang berharga dan tidak semua orang bisa merasakannya. Bertindaklah saat lingkungan toxic sudah tidak bisa ditoleransi alih-alih hanya pasrah.