Sehabis Bulan Syawal, Bulan Apa? Ini Dia Penjelasannya

- Bulan Syawal adalah bulan yang mulia bagi umat Islam, penuh berkah dan kebaikan.
- Sistem penanggalan umat Islam menggunakan kalender Hijriah yang berfungsi sebagai acuan peringatan penting dalam Islam.
- Pada tahun 2025, jadwal puasa, hari-hari besar, dan peringatan penting lainnya di tahun 2025 berdasarkan kalender Hijriah.
Bulan Syawal menjadi salah satu bulan yang mulia bagi umat Islam. Hal ini karena terdapat berbagai keutamaan dan nilai-nilai spiritual tinggi sehingga kerap kali dianggap sebagai bulan yang penuh berkah dan kebaikan.
Namun, apakah kamu tahu bulan apa yang datang setelah bulan Syawal? Untuk mengetahui jawabannya, yuk simak ulasan berikut yang telah IDN Times rangkum dari berbagai sumber.
1.Pengertian kalender Hijriah

Sebelum masuk ke pembahasan utama, penting diketahui bahwa sistem penanggalan umat Islam merujuk pada kalender Hijriah. Berbeda dari kalender Masehi, kalender Hijriah gak cuma berfungsi sebagai sistem penanggalan umat Islam, tetapi juga acuan untuk menentukan berbagai peringatan penting serta hari-hari besar dalam Islam, seperti Ramadan dan Idul Fitri.
Merujuk dari e-book berjudul Mengenal Nama Bulan dalam Kalender Hijriah (2012) oleh Ida Fitri Shohibah, kalender Hijriah sendiri juga disebut sebagai kalender Qomariyah, yaitu sistem penanggalan dalam Islam yang didasarkan pada peredaran bulan mengelilingi bumi. Pada sistem kalender ini, sebuah hari atau tanggal dimulai saat matahari terbenam atau ketika memasuki waktu magrib.
Oleh karenanya, setiap pergantian tanggal dipengaruhi oleh penampakan bulan sabit yang muncul pertama kali (hilal) yang berada di ufuk barat. Selain itu, jika dalam kalender Masehi satu tahun terdiri dari sekitar 365-366 hari, maka dalam kalender Hijriah jumlah harinya hanya sekitar 354-355 hari.
2. Jadwal puasa, hari-hari besar Islam, dan peringatan penting lainnya di tahun 2025 berdasarkan kalender Hijriah

Pada tahun 2025, umat Islam menggunakan dua kalender Hijriah sebagai rujukan, yakni kalender Hijriah 1446 H dan 1447 H. Dikutip berbagai sumber, berikut jadwal puasa, hari-hari besar, dan peringatan penting lainnya di tahun 2025 berdasarkan kalender Hijriah.
Januari 2025 (Bulan Rajab - Syaban 1446 H)
- 1 Januari 2025 (1 Rajab 1446 H): awal bulan Rajab
- 13-15 Januari 2025 (13-15 Rajab 1446 H): puasa Ayyamul Bidh Rajab
- 27 Januari 2025 (27 Rajab 1446 H): Isra’ Mi’raj
Februari 2025 (Bulan Syaban 1446 H)
- 12-14 Februari 2025 (13-15 Syaban 1446 H): puasa Ayyamul Bidh Syaban
- 14 Februari 2025 (15 Syaban 1446 H): Nisfu Syaban
Maret 2025 (Bulan Ramadan - Syawal 1446 H)
- 1 Maret 2025 (1 Ramadan 1446 H): hari pertama puasa Ramadan
- 17 Maret 2025 (17 Ramadan 1446 H): Nuzulul Qur’an
- 21-30 Maret 2025 (1 Syawal 1446 H): 10 hari terakhir Ramadan
- 31 Maret 2025 (1 Syawal 1446 H): Hari Raya Idul Fitri
April 2025 (Bulan Syawal - Zulkaidah 1446 H)
- 12-14 April 2025 (13-15 Syawal 1446 H): puasa Ayyamul Bidh Syawal
- 29 April 2025 (1 Dzulqa’dah atau Zulkaidah 1446 H): awal bulan Zulkaidah
Mei 2025 (bulan Zulkaidah - Dzulhijjah 1446 H)
- 11-13 Mei 2025 (13-15 Zulkaidah 1446 H): puasa Ayyamul Bidh Zulkaidah
- 28-31 Mei 2025 (1-4 Dzulhijjah 1446 H): 10 hari awal bulan Dzulhijjah
Juni 2025 (Bulan Dzulhijjah - Muharram 1447 H)
- 1-6 Juni 2025 (5-10 Dzulhijjah 1446 H): 10 hari awal Dzulhijjah
- 5 Juni 2025 (9 Dzulhijjah 1446 H): puasa Arafah
- 6 Juni 2025 (10 Dzulhijjah 1446 H): Hari Raya Idul Adha
- 7-9 Juni 2025 (11-13 Dzulhijjah 1446 H): Hari Tasyriq
- 10-12 Juni 2025 (14-16 Dzulhijjah 1446 H): puasa Ayyamul Bidh Dzulhijjah
- 27 Juni 2025 (1 Muharram 1447 H): Tahun Baru Islam 1447 H
Juli 2025 (Bulan Muharram - Safar 1447 H)
- 5 Juli 2025 (9 Muharram 1447 H): puasa Tasu’a
- 6 Juli 2025 (10 Muharram 1447 H): puasa Asyura
- 9-11 Juli 2025 (13-15 Muharram 1447 H): puasa Ayyamul Bidh Muharram
Agustus 2025 (Bulan Safar - Rabiul Awal 1447 H)
- 7-9 Agustus 2025 (13-15 Safar 1447 H): puasa Ayyamul Bidh Safar
September 2025 (Bulan Rabiul Awal - Rabiul Akhir 1447 H)
- 5 September 2025 (12 Rabiul Awal 1447 H): Maulid Nabi Muhammad SAW
- 6-8 September 2025 (13-15 Rabiul Awal 1447 H): puasa Ayyamul Bidh Rabiul Awal
Oktober 2025 (Bulan Rabiul Akhir - Jumadil Awal 1447 H)
- 5-7 Oktober 2025 (13-15 Rabiul Akhir 1447 H): puasa Ayyamul Bidh Rabiul Akhir
November 2025 (bulan Jumadil Awal - Jumadil Akhir 1447 H)
- 4-6 November 2025 (13-15 Jumadil Awal 1447 H): puasa Ayyamul Bidh Jumadil Awal
Desember 2025 (Bulan Jumadil Akhir - Rajab 1447 H)
- 4-6 Desember 2025 (13-15 Jumadil Akhir 1447 H): puasa Ayyamul Bidh Jumadil Akhir
3.Lantas, habis bulan Syawal, bulan apa?

Jika merujuk pada kalender Hijriah yang telah dibahas sebelumnya, setelah bulan Syawal, maka bulan berikutnya adalah Zulkaidah. Dalam urutan kalender Hijriah, Zulkaidah merupakan bulan kesebelas.
Dikutip e-book berjudul Mengenal Nama Bulan dalam Kalender Hijriah (2012) oleh Ida Fitri Shohibah, nama Zulkaidah sendiri berasal dari bahasa Arab, yaitu Dzulqa’dah. Dzu artinya memiliki, sedangkan Qa’dah berarti cara duduk yang merujuk pada orang Arab yang lebih banyak menetap di rumah atau tidak ikut serta dalam peperangan.
Bulan ini termasuk salah satu bulan yang mulia. Sebagaimana tertuang dalam surah At-Taubah ayat 36, Allah SWT berfirman yang artinya:
“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya (terdapat) empat bulan haram. Itulah ketetapan agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya dirimu dalam bulan empat itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya, sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwasanya Allah bersama orang-orang yang bertakwa.” (QS. At-Taubah [9]: 36)
4.Keutamaan bulan Zulkaidah

Terdapat beberapa keutamaan bulan Zulkaidah yang penting diketahui oleh umat muslim. Dua di antaranya sebagaimana dikutip NU Online berikut ini:
1. Bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT (al-Asyhrul al-Hurum)
Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa Zulkaidah termasuk salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan oleh Allah SWT. Adapun empat bulan haram yang dimaksud antara lain: Zulkaidah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.
2. Termasuk bulan baik untuk melaksanakan umrah
Dikarenakan termasuk salah satu bulan yang mulia, Zulkaidah juga dianggap sebagai waktu yang tepat untuk melaksanakan umrah. Bahkan, Rasulullah SAW hanya melakukan umrah pada bulan Zulkaidah. Hal ini tertuang pada salah satu hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra, sebagai berikut:
Artinya: “Rasulullah SAW melaksanakan umrah sebanyak empat kali dan semuanya dilakukan pada bulan Zulkaidah, kecuali umrah yang dilakukan bersamaan dengan haji beliau. Ini termasuk satu umrah dari hudaibiyah, satu umrah pada tahun berikutnya, satu umrah dari Ji’ranah saat membagikan rampasan perang Hunain, dan satu umrah bersamaan dengan pelaksanaan haji.” (HR al-Bukhari)
5.Amalan yang dianjurkan di bulan Zulkaidah

Sebagai salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT, sudah semestinya umat Islam memperbanyak amal ibadah dan menjauhkan diri dari perbuatan maksiat. Agar kamu bisa meraih berkah dan pahala sebanyak-banyaknya, ini dia beberapa amalan yang dianjurkan pada bulan Zulkaidah:
1. Puasa sunah
Pada bulan Zulkaidah, salah satu amalan yang bisa kamu kerjakan adalah puasa sunah, seperti puasa Senin Kamis, Ayyamul Bidh, hingga Daud. Sebagaimana tertera dalam sebuah hadis riwayat Abu Daud, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:
“Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah!” (HR. Abu Dawud dan yang lainnya)
2. Bersedekah
Selain menjalankan ibadah puasa sunah, kamu juga dianjurkan untuk bersedekah sebagai salah satu wujud dari perbuatan baik. Bersedekah juga bisa dilakukan kapan saja dan jumlahnya pun tidak dibatasi karena yang terpenting adalah keikhlasan dalam memberi. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 267, yang artinya:
“Hai orang-orang beriman, berinfaklah di jalan Allah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkankan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Al-Baqarah [2]: 267)
3. Berzikir
Amalan terakhir yang bisa kamu kerjakan di bulan Zulkaidah ialah berzikir. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah dan Abu Sa’id, Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Tidaklah ada suatu kaum yang duduk sambil berzikir kepada Allah SWT, kecuali para malaikat akan mengelilingi mereka, dan mereka akan diberikan rahmat, akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan) dan Allah SWT akan menyebut orang-orang yang ada di sisi-Nya.” (HR. Ibnu Majah No. 3781)
Itulah penjelasan mengenai sehabis bulan Syawal ada bulan apa. Semoga uraian di atas bisa menjawab pertanyaanmu, ya!