Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Sikap yang Perlu Kamu Perlihatkan saat Wawancara Kerja, Profesional!

ilustrasi wawancara kerja (pexels.com/Budgeron Bach)

Salah satu tahapan yang selalu ada pada proses rekrutmen karyawan baru adalah wawancara. Tahapan ini sering membuat kandidat tertekan dan cemas lantaran mereka akan berhadapan langsung dengan human recruiter (HR) atau bahkan calon atasan.

Namun untuk bisa bekerja di tempat impian, mau tidak mau kamu harus bisa melalui tahapan ini, dong. Supaya bisa lolos, banyak hal yang sebaiknya kamu latih sebelum hari wawancara. Mulai dari mempersiapkan jawaban sampai melatih cara bersikap supaya kamu dapat nilai plus saat wawancara.

1. Berpenampilan yang rapi

ilustrasi menggunakan jas (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Hal pertama yang sudah pasti akan dilihat HR sebelum wawancara adalah penampilanmu. Jadi, kamu tidak perlu pakai pakaian dengan motif yang ramai atau warna yang ngejreng untuk menarik perhatian mereka.

Kamu hanya perlu menggunakan kemeja, jas, blazer, celana, atau rok dengan ukuran yang pas. Busana dengan warna netral seperti biru tua, abu-abu, putih, hitam, dan cokelat adalah pilihan terbaik untuk dikenakan saat wawancara.

Selain busana, gaya berkerudung atau tatanan rambut juga harus dipertimbangkan. Pastikan menata rambut dengan rapi atau menggunakan hijab dengan bahan yang lembut supaya kamu sendiri juga nyaman.

2. Perlihatkan senyum terbaikmu

ilustrasi tersenyum saat wawancara (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Kami tahu bahwa wawancara bisa membuat kamu cemas. Tapi jangan sampai rasa cemas membuat wajahmu tampak kusut dan tidak enak dilihat. Kamu justru harus menunjukkan rasa semangat karena telah berhasil masuk ke tahap wawancara dengan memperlihatkan senyuman terbaik.

Melansir MGT Plus, tersenyum saat wawancara bisa menunjukkan ke HR bahwa kamu percaya diri, rileks, energik, antusias, dan pastinya ramah. Nilai-nilai positif ini yang membuat mereka jadi tertarik untuk mendengar jawabanmu.

Meski senyum sangat dianjurkan, tapi tersenyum sepanjang wawancara juga tidak dibenarkan. Senyuman yang berlebihan justru akan membuatnya terlihat palsu.

3. Perhatikan postur tubuh

ilustrasi duduk tegak saat wawancara (pexels.com/MART PRODUCTION)

Membungkuk, menunduk, dan memalingkan wajah dari rekruter menggambarkan bahwa kamu kurang percaya diri. Sedangkan mengangkat kaki dan menopang dagu akan menyiratkan sikapmu yang menyepelekan si pewawancara.

Menurut Amy Cuddy, seorang psikolog sosial di Harvard Business School, postur tubuh yang baik saat wawancara adalah dengan duduk tegak dan dada tegap. Postur tubuh ini bisa meningkatkan kepercayaan diri dan performamu saat menjawab pertanyaan.

Memperhatikan postur tubuh tidak hanya berlaku saat wawancara luring saja. Kamu tetap harus memperlihatkan postur tubuh yang baik walau wawancara dilakukan secara daring.

4. Jangan menyela pembicaraan

ilustrasi mendengarkan penjelasan (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Satu hal yang membuat kamu dicap buruk adalah menyela penjelasan HR. Ya, memotong pembicaraan memang tidak sopan dan harus kamu hindari.

Jika kamu tidak setuju dengan pendapatnya, kamu bisa membiarkan si rekruter menyelesaikan kalimatnya terlebih dahulu. Kemudian berikan pendapatmu saat mereka sudah selesai berbicara. Ini bisa jadi bentuk sederhana dari menghargai seseorang.

5. Jadi pendengar yang baik

ilustrasi mendengarkan pembicaraan (pexels.com/MART PRODUCTION)

Alih-alih menyela pembicaraan, justru kamu harus terbiasa menjadi pendengar yang baik saat wawancara. Memang, bagaimana sih cara jadi pendengar yang baik itu?

Tips mudah menjadi pendengar yang baik yang bisa kamu lakukan adalah dengan menatap mata pewawancara ketika mereka bicara. Kamu juga bisa mengangguk, mengajukan pertanyaan yang relevan, serta menjawab dengan mengulangi apa yang sebelumnya mereka katakan.

6. Kontrol volume suara

ilustrasi berbicara dengan tenang (pexels.com/MART PRODUCTION)

Menunjukkan rasa percaya diri tidak harus dengan bersuara kencang. Suara yang kencang justru bisa membuat rekruter menilai kamu sebagai orang yang arogan dan agresif.

Kamu bisa kok bersuara agak keras saat menekankan pada hal-hal yang penting. Tapi selain itu, pastikan kamu berbicara dengan volume suara yang normal agar terkesan tenang dan rendah hati. Oh iya, jangan sampai terdengar terlalu lemas juga. Kamu perlu menjawab semua pertanyaan dengan tegas dan intonasi yang tepat supaya HR yakin dengan jawaban yang kamu berikan.

Sikap  sopan dan profesionalisme yang kamu perlihatkan kepada HR tentu jadi salah satu pertimbangan bagi mereka untuk merekrutmu.  Jadi, yuk segera latihan menjawab pertanyaan interview sendiri dan jangan lupa terapkan enam sikap tadi supaya kamu bisa lolos tahap wawancara ini!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fajar Laksmita
EditorFajar Laksmita
Follow Us