Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Skill yang Paling Dibutuhkan di Dunia Kerja hingga Tahun 2027, Penting

Peluncuran transformasi dan logo baru Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) pada Senin (4/8/2025) di Universitas Satya Negar Indonesia, Pondok Indah, Jakarta (IDN Times/Nisa Zarawaki)
Peluncuran transformasi dan logo baru Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) pada Senin (4/8/2025) di Universitas Satya Negar Indonesia, Pondok Indah, Jakarta (IDN Times/Nisa Zarawaki)
Intinya sih...
  • 5 skill teratas yang dibutuhkan di dunia kerja hingga 2027
    • Analytical thinking
    • Creative thinking
    • AI and big data
    • Leadership and social influence
    • Resilience, flexibility, and agility
    • 5 skill lainnya yang dibutuhkan
      • Curiosity and lifelong learning
      • Technological literacy
      • Design and user experience
      • Motivation and self-awareness
      • Empathy and active listening
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dunia kerja tengah mengalami transformasi besar akibat perkembangan teknologi, perubahan pola industri, dan dinamika pasar global. Banyak generasi muda, khususnya Gen Z, masih kesulitan dalam menembus dunia kerja. Tantangan demi tantangan muncul, mulai dari ketidaksesuaian kurikulum pendidikan dengan kebutuhan industri hingga kebingungan dalam menemukan passion yang benar-benar ingin dikejar.

Salah satu pencari kerja berinisial FR (23) mengaku kepada IDN Times, "Di mata kuliah, pembelajarannya kurang dibekali skill yang relate dengan dunia kerja, lebih banyak di akademik. Bekal skill yang cocok dengan dunia kerja justru banyak didapatkannya di luar perkuliahan."

Hal serupa disampaikan juga oleh Rektor Universitas Satya Negara Indonesia (USNI), Dr. Sihar P.H. Sitorus, B.S.B.A., MBA., saat peluncuran transformasi dan logo baru USNI pada Senin (4/8/2025) di Auditorium USNI, Jakarta. Menurutnya, berdasarkan yang selama ini diamati, ada gap yang terjadi. Banyak fresh graduate yang merasa kebingungan atas passion yang harus ia kejar dan disesuaikan dengan lapangan kerja.

Untuk bisa tetap relevan dan berdaya saing, para pencari kerja, terutama generasi muda, harus membekali diri dengan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan zaman. Salah satu panduan penting untuk memahami kebutuhan ini datang dari laporan Future of Jobs Report 2023 yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF). Laporan tersebut merangkum 10 skill utama yang diprediksi akan paling dibutuhkan hingga tahun 2027.

Melalui artikel ini, kami akan membahas dua hal penting: tantangan yang sebenarnya dihadapi gen Z terkait mencari pekerjaan dan 10 skill utama yang harus dimiliki menurut WEF.

1. Tantangan yang dihadapi gen Z menurut riset dari USNI

WhatsApp Image 2025-08-04 at 23.41.51.jpeg
Peluncuran transformasi dan logo baru Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) pada Senin (4/8/2025) di Universitas Satya Negar Indonesia, Pondok Indah, Jakarta (IDN Times/Nisa Zarawaki)

Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) juga melakukan riset pada tahun 2022 bersama Kadence International untuk memastikan arah transformasi sejalan dengan kebutuhan zaman. Riset ini memetakan kesenjangan keterampilan lulusan dengan tuntutan industri melalui diskusi dengan praktisi BUMN, platform rekrutmen, dan pelaku industri.

Rektor USNI, Dr. Sihar Pangihutan Hamonangan Sitorus, B.S., B.A., M.B.A, menyebutkan bahwa gen Z cenderung memiliki impian yang besar. Gen Z memiliki keinginan menekuni bidang yang sesuai dengan passion. Mereka juga ingin menjadi manusia yang bisa membanggakan orangtua. Namun, ada gap yang ditemukan,

"Di sisi lain, konektivitas informasi dan perkembangan kognitif yang belum sempurna, membuat mereka FOMO, merasakan peer-pressure yang tinggi," lanjutnya

Selain itu, gen Z juga masih minim diberikan pembekalan pengenalan keterampiln, minat diri, dan opsi-opsi di dunia kerja. Hal tersebut kemungkinan besar membuat gen Z kebingungan bagaimana memulainya. Pada akhirnya, penting untuk memberikan fondasi kepada gen Z sejak di dunia perkuliahan tentang apa yang mereka minati sehingga bisa mengejar hal yang sesuai dengan bakat dan minatnya.

2. 5 skill teratas yang dibutuhkan di dunia kerja hingga tahun 2027

WhatsApp Image 2025-08-04 at 23.41.46 (1).jpeg
Peluncuran transformasi dan logo baru Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) pada Senin (4/8/2025) di Universitas Satya Negar Indonesia, Pondok Indah, Jakarta (IDN Times/Nisa Zarawaki)

Analytical thinking

Sebagai salah satu keterampilan kognitif utama, analytical thinking mengacu pada kemampuan untuk mengevaluasi informasi secara sistematis, mengidentifikasi pola, dan menyusun solusi yang logis atas suatu permasalahan. Skill ini sangat dibutuhkan di berbagai bidang karena membantu pengambilan keputusan yang berbasis data dan mendalam.

Creative thinking

Creative thinking atau berpikir kreatif melibatkan kemampuan untuk melihat berbagai perspektif baru dan menghasilkan ide-ide inovatif. Dalam dunia kerja yang terus berubah, kreativitas bukan hanya soal seni, tetapi juga tentang menemukan pendekatan baru dalam menyelesaikan tantangan bisnis dan menciptakan nilai tambah.

AI and big data

Kemampuan memahami dan menggunakan teknologi kecerdasan buatan serta big data menjadi semakin penting. Skill ini mencakup pemanfaatan data dalam skala besar untuk pengambilan keputusan yang lebih akurat serta penerapan AI untuk efisiensi proses kerja. Di era digital, kompetensi ini menjadi kunci daya saing perusahaan.

Leadership and social influence

Skill ini mencakup kemampuan memimpin, menginspirasi orang lain, serta membangun pengaruh secara positif di lingkungan kerja. Tidak hanya relevan bagi posisi manajerial, tetapi juga penting bagi individu yang ingin mendorong kolaborasi, motivasi tim, dan perubahan organisasi.

Resilience, flexibity, and agility

Kemampuan untuk tetap tangguh, beradaptasi dengan cepat, dan bergerak lincah dalam menghadapi perubahan menjadi aspek penting dari self-efficacy. Skill ini membantu individu tetap produktif dan tidak mudah menyerah meski berada dalam tekanan atau situasi tidak pasti, yang kini menjadi realitas umum di dunia kerja.

3. 5 skill lainnya yang dibutuhkan

WhatsApp Image 2025-08-04 at 23.41.47 (1).jpeg
Peluncuran transformasi dan logo baru Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) pada Senin (4/8/2025) di Universitas Satya Negar Indonesia, Pondok Indah, Jakarta (IDN Times/Nisa Zarawaki)

Curiosity and lifelong learning

Rasa ingin tahu yang tinggi dan semangat untuk terus belajar, menjadi fondasi penting bagi pertumbuhan karier jangka panjang. Skill ini mencerminkan kesiapan individu untuk selalu memperbarui pengetahuan dan keterampilan seiring dengan perkembangan teknologi dan dinamika industri.

Technological literacy

Kemampuan memahami, menggunakan, dan menyesuaikan diri dengan berbagai teknologi digital adalah keterampilan krusial di era kerja modern. Technological literacy bukan hanya tentang tahu cara mengoperasikan perangkat, tetapi juga memahami dampaknya dalam konteks pekerjaan dan produktivitas.

Design and user experience

Skill ini berkaitan dengan menciptakan produk atau layanan yang tidak hanya fungsional, tetapi juga mudah digunakan dan menyenangkan bagi pengguna. Pemahaman tentang desain yang human-centered dan UX menjadi kunci untuk memenangkan hati konsumen di dunia yang semakin kompetitif.

Motivation and self-awareness

Kemampuan mengenali dorongan internal, memahami kekuatan dan keterbatasan diri, serta menjaga semangat untuk berkembang merupakan inti dari motivasi dan kesadaran diri. Keterampilan ini membantu individu menetapkan tujuan yang jelas dan tetap fokus dalam mencapai targetnya meskipun menghadapi tantangan.

Empathy and active listening

Empati dan kemampuan mendengarkan secara aktif adalah keterampilan penting dalam membangun hubungan kerja yang sehat. Dengan memahami perspektif orang lain dan merespons dengan penuh perhatian, individu dapat menciptakan kolaborasi yang lebih harmonis dan produktif di dalam tim.

Melihat berbagai tantangan dan kesenjangan yang dihadapi generasi muda, penting bagi institusi pendidikan, industri, dan individu itu sendiri untuk bekerja sama dalam menciptakan ekosistem yang adaptif terhadap perubahan. Dunia kerja tidak lagi hanya menuntut ijazah, tapi juga keterampilan nyata, kemampuan berpikir kritis, dan kesiapan menghadapi dinamika global.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriyanti Revitasari
EditorFebriyanti Revitasari
Follow Us