5 Tanda Kamu Sedang Mengalami Career Anxiety dan Cara Mengatasinya

Pernah merasa terjebak dalam rutinitas tanpa tahu arah tujuan? Atau mungkin, meskipun di luar tampak sukses, ada perasaan tidak puas yang terus mengganggu? Jika iya, kamu mungkin sedang mengalami yang namanya career anxiety. Meskipun sering dianggap sebagai masalah yang hanya dialami oleh para pekerja muda, kenyataannya siapa saja bisa mengalaminya—terlepas dari posisi atau pengalaman kerja. Namun, yang lebih penting, kamu bisa mengidentifikasinya dan menghadapinya sebelum semakin parah.
Career anxiety bukanlah sekadar ketakutan biasa, melainkan sebuah bentuk kecemasan yang bisa memengaruhi kinerja, motivasi, dan bahkan kesejahteraan mental kita. Berikut ini adalah lima tanda halus bahwa kamu mungkin sedang mengalaminya, serta bagaimana cara untuk mengatasinya.
1. Rasa cemas berlebihan tentang masa depan karier

Jika kamu mulai merasa cemas atau khawatir berlebihan mengenai masa depan pekerjaan, itu bisa menjadi tanda pertama bahwa kamu sedang mengalami career anxiety. Ketika kamu terfokus pada "Apa yang akan terjadi lima tahun dari sekarang?" atau "Apakah aku berada di jalur yang benar?", kamu mungkin mulai merasa tertekan. Kecemasan ini sering kali muncul saat kamu membandingkan diri dengan orang lain yang sudah lebih dulu sukses atau merasa tidak cukup kompeten untuk mencapai tujuan karir yang diinginkan.
Untuk mengatasi rasa cemas ini, penting untuk kembali ke dasar dan fokus pada hal-hal yang bisa kamu kendalikan. Alih-alih khawatir tentang masa depan, buatlah tujuan jangka pendek yang jelas dan terukur. Dengan langkah-langkah kecil yang terarah, kamu dapat menciptakan rasa pencapaian dan mengurangi perasaan cemas yang tak berujung.
2. Perasaan tidak cukup atau imposter syndrome

Pernah merasa kamu tidak layak mendapat posisi yang sekarang kamu miliki? Atau mungkin merasa bahwa kesuksesan yang kamu capai tidak benar-benar menggambarkan kemampuanmu? Ini adalah gejala umum dari imposter syndrome, yang sering menjadi bagian dari career anxiety. Meskipun kamu mungkin memiliki bukti nyata atas kemampuan dan pencapaianmu, perasaan "pura-pura" atau ketakutan akan ketahuan sebagai orang yang tidak kompeten bisa menghalangi rasa percaya dirimu.
Untuk menghadapinya, akui dan terima bahwa perasaan tersebut adalah hal yang wajar—banyak orang sukses mengalaminya. Alih-alih berfokus pada perasaan tidak cukup, coba ingat kembali setiap pencapaian yang telah kamu raih. Sebuah pengakuan kecil atas kerja keras yang telah kamu lakukan akan membantu kamu mengubah pola pikir dari ketidakpastian menjadi kepercayaan diri yang lebih sehat.
3. Merasa terlalu banyak tugas dan tidak ada waktu untuk diri sendiri

Perasaan terjebak dalam pekerjaan, dengan daftar tugas yang terus bertambah dan jam kerja yang semakin panjang, sering kali menjadi tanda adanya career anxiety. Tanpa disadari, kamu mulai mengorbankan waktu pribadi dan kesehatan mental demi memenuhi ekspektasi pekerjaan. Akhirnya, tubuh dan pikiranmu akan mulai terasa lelah, dan rasa kelelahan itu akan menghalangi produktivitasmu.
Mengatasinya memerlukan keberanian untuk menetapkan batasan yang sehat antara kehidupan kerja dan pribadi. Cobalah untuk membuat jadwal kerja yang realistis dan prioritaskan tugas yang paling mendesak. Jangan ragu untuk mengatakan "tidak" jika suatu proyek atau tanggung jawab akan menguras lebih banyak waktu daripada yang seharusnya. Memiliki waktu untuk diri sendiri bukan hanya hak, tetapi juga kebutuhan yang tak bisa diabaikan.
4. Terus menerus membandingkan diri dengan orang lain

Di era digital ini, kita sering kali terpapar dengan pencapaian orang lain lewat media sosial, yang bisa memicu perasaan tidak puas atau iri. Terus membandingkan diri dengan orang yang tampaknya lebih sukses bisa memperburuk rasa cemas tentang karir. Kamu mungkin merasa tertinggal atau tidak mencapai hasil yang sama, padahal setiap orang memiliki jalur karir dan tantangan yang berbeda.
Cara terbaik untuk menghadapinya adalah dengan menghentikan kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain. Alih-alih fokus pada pencapaian orang lain, cobalah untuk menghargai perjalanan karirmu sendiri. Setiap langkah yang kamu ambil, meskipun kecil, adalah bagian dari proses menuju pencapaian yang lebih besar. Fokuslah pada pengembangan diri dan kenali kelebihan serta potensi yang ada dalam dirimu.
5. Kehilangan rasa semangat dan motivasi

Kamu merasa semakin sulit untuk menemukan semangat di tempat kerja, atau bahkan merasa bahwa pekerjaanmu tidak lagi memberi kebahagiaan? Kehilangan motivasi ini sering terjadi saat kita merasa terjebak dalam rutinitas yang monoton dan tidak ada tantangan baru. Career anxiety sering kali membuat kita merasa seperti robot yang hanya bekerja tanpa ada tujuan atau rasa pencapaian.
Untuk mengatasi kebosanan ini, cobalah untuk mencari aspek baru dari pekerjaanmu yang bisa memicu rasa semangat kembali. Bisa jadi dengan mengambil proyek baru, belajar keterampilan baru, atau bahkan berbicara dengan atasan mengenai kemungkinan perkembangan karir. Jangan takut untuk keluar dari zona nyaman—karena kadang-kadang, perubahan kecil bisa membawa dampak besar dalam memberikan motivasi kembali.
Mencapai karir yang sukses bukan hanya soal posisi atau gaji besar, tetapi juga tentang bagaimana kita mengelola kecemasan dan menjaga keseimbangan mental. Ketika kamu merasa cemas atau tertekan, ingatlah bahwa itu adalah bagian dari perjalanan yang lebih besar. Setiap orang pasti mengalami tantangan, dan penting untuk memberi ruang bagi diri sendiri untuk tumbuh, belajar, dan beradaptasi. Jadi, jika kamu merasa terjebak, jangan ragu untuk mencari dukungan, refleksikan kembali tujuanmu, dan terus bergerak maju.



















