Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mau Pakai Paylater? Hindari 4 Sikap Ini Biar Gak Boncos!

ilustrasi seorang wanita yang menggunakan paylater (dok. Istimewa)

Harus diakui kalau layanan paylater yang disediakan oleh fintech, sangat praktis dan fleksibel untuk digunakan. Apalagi cara mendaftarnya yang sangat mudah. Naiknya metode pembayaran ini membuat e-commerce besar seperti Tokopedia, menerima pembayaran Tokopedia paylater untuk menambah kelengkapan metode pembayaran di website maupun aplikasi Tokopedia.

Tapi di tengah kemudahan yang diberikan paylater, layanan ini justru bisa berbalik merugikan lho kalau kamu gak memikirkan pinjamannya dengan matang. Kamu jadi gampang checkout sana-sini tanpa berpikir panjang.

Nah, supaya terhindar dari keborosan yang berakhir dengan boncosnya keuangan ketika menggunakan paylater, lebih baik hindari empat sikap ini ya.

1. Tidak mengetahui kemampuan bayar

Ilustrasi paylater. (IDN Times/Aditya Pratama)

Satu hal yang perlu kamu ingat, paylater hanyalah sebatas alat pembayaran bukan uang tambahan. Artinya, penggunaan paylater wajib disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan kamu, bukan menuruti keinginan atau untuk memenuhi gaya hidup saja.

Apabila limit kamu tergiur menggunakan pembayaran Tokopedia paylater untuk belanja diskon akhir tahun, meski limitnya sudah mencukupi, jangan langsung cepat-cepat buat checkout barang ya. Alangkah lebih bijak jika kamu mengetahui kemampuan bayar setiap bulannya.

Misalnya, gaji kamu Rp4 juta, 50% gaji sudah disisihkan untuk kebutuhan sehari-hari, 20% gaji wajib masuk ke tabungan, lalu sisa 30% ini (Rp1,2 juta) adalah jumlah maksimal cicilan yang bisa kamu bayar. Jangan sampai kamu memaksakan cicilan per bulan, tapi tidak sesuai dengan kemampuan bayar. Nanti tagihamu bisa macet dan beban utang menjadi bertumpuk. Gak mau 'kan sampai begini?

2. Punya banyak akun paylater

ilustrasi paylater (istock.com/B4LLS)

Sekarang udah banyak banget aplikasi paylater di Apps Store maupun Play Store yang bisa kamu coba. Setiap aplikasi punya syarat dan ketentuan berbeda yang memungkinkan kamu memiliki lebih dari satu akun kredit online.

Ya walaupun gak ada larangan tertulis, tapi IDN Times sangat tidak menyarankan hal ini jika kamu ingin kondisi keuangan tetap aman tanpa terbebani banyak tagihan atau dorongan belanja.

Bukan cuma nambah beban keuangan, pakai lebih dari satu aplikasi paylater juga bisa bikin pusing atau lupa bayar tagihan, lho! Kalau gak tahu cara mengaturnya, tagihan bisa terlambat dan bisa berujung kena denda yang akan menambah beban tagihan.

3. Ambil lebih dari satu cicilan di waktu berdekatan

Ilustrasi paylater. (IDN Times/Aditya Pratama)

Memang, mendaftarkan diri ke aplikasi paylater seperti Kredivo prosesnya cepat dan gampang. Plus, limit yang ditawarkan juga cukup besar, maksimal sampai Rp50 juta. Kondisi ini bukan tidak mungkin membuat orang jadi impulsif menggunakan limit kreditnya.

Meski sudah mengambil cicilan di bulan sebelumnya, tapi karena melihat jumlah limit masih sisa banyak, kamu bisa tergiur untuk ambil cicilan baru. Nah, hal seperti ini tidak disarankan jika kamu gak mau keuangan boncos gara-gara paylater. Idealnya, tunggu dulu hingga cicilan sebelumnya lunas atau paling tidak berjalan sampa setengah tenor, barulah ambil cicilan yang baru.

4. Meminjamkan akun ke orang lain

Aplikasi Kredivo di HP (Dok. Kredivo)

Layanan paylater biasanya juga menawarkan opsi tenor cicilan yang beragam bagi penggunanya. Di Kredivo misalnya, kamu bisa memilih opsi cicilan 0% dengan tenor maksimal sampai 3 bulan, atau cicilan sampai 12 bulan dengan suku bunga 2,6% per bulan.

Namun, layanan ini jangan diberikan ke orang lain, karena berisiko terjadi kredit macet dan
hubungan pertemanan juga berpotensi rusak jika sewaktu-waktu temanmu gak bayar cicilan sesuai dengan yang sudah disepakati.

Last but not least, manfaatkanlah paylater dengan bijak. Kalau kamu ingin memanfaatkan Kredivo sebagai metode pembayaran Tokopedia paylater, pastikan membeli barang yang produktif dan sesuai dengan kemampuan bayar. (WEB)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Asri Muspita Sari
EditorAsri Muspita Sari
Follow Us